Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==

Harta Yang Berkah

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha baik,
dan tidak menerima kecuali yang baik” (HR. Bukhari Muslim).

Harta yang berkah adalah harta yang disenangi Allah. Ia tidak harus banyak.
Sedikit tapi berkah lebih baik dari pada yang banyak tetapi tidak berkah. Untuk
mendapatkan keberkahan harta harus halal. Karena Allah tidak mungkin memberkahi
harta yang haram. Dalam surat Al Maidah : 100 Allah menjelaskan bahwa tidak sama
kwalitas harta haram dengan harta halal, sekalipun harta yang haram begitu
menkajubkan banyaknya. Benar, harta haram tidak akan pernah sama dengan harta halal. 

Harta haram dalam ayat di atas, Allah sebut dengan istilah khabits. Kata
khabits menunjukkan sesuatu yang menjijikkan, seperti kotoran atau bangkai yang
busuk dan tidak pantas untuk dikonsumsi karena akan merusak tubuh: secara fisik
maupun mental. Sementara harta halal disebut dengan istilah thayyib, artinya
baik, menyenangkan dan sangat membantu kesehatan fisik dan mental jika
dikonsumsi.

Harta haram apapun bentuknya: hasil mencuri, merampok, menipu, korupsi, illegal
loging dan lain sebaginya, hanya akan menuntun pemiliknya untuk menjadi rakus
dan kejam. Seorang yang terbiasa mengkonsumsi harta haram jiwanya akan
meronta-ronta. Merasa tidak tenang, tanpa diketahui sebabnya. Kegelisahan demi
kegelisahan akan terus menyeretnya ke lembah yang semakin jauh dari Allah. Lama
kelamaan ia tidak merasa lagi berdosa dengan kemaksiatan. 

Berkata bohong menjadi akhlaknya. Ia merasa tidak enak kalau tidak berbuat keji. Karenanya tidak
mungkin harta haram -sedikit apalagi banyak- mengandung keberkahan. Allah sangat
membenci harta haram dan pelakunya. Seorang yang terbiasa menikmati harta haram
doanya tidak akan Allah terima: Rasulullah SAW pernah menceritakan bahwa ada
seorang musafir, rambutnya kusut, pakaiannya kumal, menadahkan tangannya ke
langit, memohon: yaa rabbi yaa rabbi, sementara pakaian dan makanannya haram,
mana mungkin doanya diterima (HR.Muslim)

Bukan hanya doanya yang ditolak, sedekahnya pun Allah tolak. Ibn Hibban
meriwayatkan Rasulullah bersabda: “Orang yang mendapatkan hartanya dengan cara
haram, lalu ia bersedekah dengannya, ia tidak akan mendapat pahala dan dosanya
tetap harus ia tanggung”. Imam Adz Dzahaby menambahkan dalam riwayat lain:

“Bahwa harta tersebut kelak akan dikumpulkan lalu dilemparkan ke dalam neraka
Jahannam”. Maka tidak ada jalan lain untuk meraih keberkahan kecuali hanya
dengan merebut harta halal sekalipun sedikit dan nampak tidak berarti.
Ciri utama harta yang berkah adalah jika ia selalu membuat pemiliknya semakin
dekat kepada Allah SWT:

a. Menambah ketakwaan
Katakanlah:”Tidak sama yang buruk (harta yang haram) dengan yang baik (harta
halal), meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertaqwalah
kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”(QS.5:100).
 
Perhatikan dalam ayat ini, setelah Allah menegaskan pentingnya kwalitas harta
halal, Ia lalu memrintahkan, untuuk bertakwa, suatu indikasi bahwa tidak mungkin
harta haram akan membantu mencapai ketakwaan.

b. Memberikan rasa aman
dalam surat Ibrahim: 24-26, Allah mengumpamakan setiap kebaikan (kalimatun
tayyibah) termasuk di dalamnya harta halal dengan sebuah pohon yang kokoh,
akarnya menghunjma ke bumi, cabangnya menjulang ke langit, memberikan buahnya
setiap saat. Sebaliknya setiap keburukan (kalimatun khabitsah) termasuk harta
haram, akan menjadi seperti pohon yang goyah, akarnya hanya melingkar
dipermukaan bumi, tidak berbuah serta tidak memberikan rasa aman bagi siapa saja
yang berteduh dibawahnya.

c. Mengantarkan kapada amal shaleh
Hai para rasul, makanlah yang baik-baik (halal), dan kerjakanlah amal yang saleh
(QS, 23:51). Perhatikan hubungan harta halal dengan amal saleh.

d. Mendorong untuk bersyukur
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah. Di sini tergambar bahwa hanya
harta halal yang bisa membuat seorang hamba padai bersyukur. Wallahu alam
bishshawab. 
 
(sumber: www.alhikmah.ac.id)

0 Komentar:

Posting Komentar

Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..

Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......