Bermula
dari aktivitas kelompok komando marinir AS pimpinan Jenderal Francis
X. Hummel (Ed Harris) yang menyerang dan menduduki pulau bekas penjara
Alcatraz, pasukan Hummel menyandera para turis yang sedang berkunjung.
Jenderal Hummel melakukan hal itu lantaran kecewa kepada pemerintah
AS yang tidak memperhatikan nasib para prajurit dan keluarga yang berada
di bawah komandonya. Selama bertahun-tahun Hummel telah banyak berjasa
pada berbagai operasi rahasia yang dilakukan tentara demi membela negara
Amerika Serikat. Selama operasi itu sekitar seratus prajuritnya gugur
maupun terpaksa ditinggalkan di belakang dalam berbagai misi rahasia
tersebut.
Namun keluarga prajurit yang gugur itu sama sekali tidak mendapat
perhatian dari pemerintah, apalagi mendapat kompensasi yang layak.
Jenderal Hummel sudah berjuang mendapatkan kompensasi bagi keluarga
prajuritnya melalui jalur formal maupun informal namun selalu gagal.
Kekecewaan Hummel semakin menumpuk hingga berujung pada keputusan nekat
untuk mendapat perhatian pemerintah dengan cara kekerasan. Setelah
berhasil menduduki Alcatraz, Hummel pun menuntut pemerintah Amerika agar
membayar ganti rugi untuk keluarga para prajurit yang tewas sebesar U$
100 juta.
Jika tuntutannya ditolak, Hummel mengancam meluncurkan 15 misil
berisi gas syaraf mematikan VX yang sebelumnya dirampas dari militer, ke
San Francisco. Pentagon yang tahu benar reputasi Hummel, mengangap
serius ancaman tersebut. Untuk itu, Pentagon meminta bantuan kepada FBI
yang segera mengirim seorang ahli senjata kimia, Dr. Stanley Goodspeed
(Nicolas Cage). Stanley akan mendampingi sebuah tim elit SEAL dalam
menyusup dan melumpuhkan Hummel dan anak buahnya serta mencegah
peluncuran gas syaraf VX itu.
Tidak mudah menyusup ke pulau Alcatraz yang dijaga ketat, maka mereka
pun meminta bantuan kepada John Patrick Mason (Sean Connery), mata-mata
Inggris yang dipenjara selama 30 tahun tanpa pernah menghadapi
pengadilan. Mason diminta bantuannya lantaran pernah mendekam di
Alcatraz dan satu-satunya orang yang berhasil kabur dari penjara
tersebut. Tidak heran jika Mason mengenal baik seluk beluk Alcatraz.
Perasaan Ketidakadilan
Kisah di atas adalah cuplikan dari film The Rock. Ternyata perasaan
kecewa ada dimana-mana, dan sering membuahkan perlawanan. The Rock
adalah salah satu contoh film yang menggambarkan kekecewaan tentara
Amerika atas kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil. Kata
kuncinya adalah perasaan ketidakadilan dan sikap menghadapinya.
Jenderal Hummel memilih sikap memberontak dan melawan pemerintah AS
atas kekecewaan mendalam yang dialami dan dirasakannya. Ia tidak bisa
menerima kebijakan pemerintah AS yang mengabaikan jasa para prajurit
yang telah banyak berperan membela negara.
Bagaimana sikap kita seandainya mengalami hal yang sama ? Sungguh ini
ujian yang sangat berat bagi kita. Saat kita merasa kerja kita tidak
dihargai. Ketika kita merasa jerih payah selama ini tidak diapresiasi.
Ketika kita merasa bahwa semua yang telah kita lakukan dianggap tidak
berarti. Bahkan cenderung dihakimi sebagai bermasalah dan tidak
beprestasi.
Syukur alhamdulillah kita memiliki iman yang terpatri di hati. Jika
para pemimpin organisasi dakwah tidak mampu memberikan apresiasi yang
memadai, sungguh Allah tidak pernah lalai. Semua yang telah kita
lakukan, semua tenaga yang kita curahkan, semua kesungguhan yang kita
kontribusikan di jalan dakwah ini, pasti mendapat balasan yang indah di
sisi Allah nanti. Tidak pernah ada yang sia-sia di jalan dakwah ini.
Alhamdulillah ala kulli ni’mah. Perjuangan di jalan ini sepi dari
ambisi pribadi. Yang kita usung adalah kemenangan hakiki. Yang kita
kehendaki adalah ridha Ilahi. Maka, tidak perlu ada sakit hati, walau
itu sangat manusiawi. Kendati kita merasa disakiti, kerja kita tidak
akan berhenti. Walau merasa tidak dihargai, tetapi cinta kita kepada
jalan dakwah ini terlanjur terpatri. Cinta yang sangat luas tidak
bertepi.
Tidak, kita tidak akan menjadi Jenderal Hummel yang sakit hati. Kita
tidak akan memberontak dan melawan dengan sepenuh benci. Kita sudah
berjanji, hidup dan mati ada di jalan ini. Jika merasa ada
ketidakadilan, segera mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Mengasihi.
Jangan dibiarkan tumbuh menjadi dendam dan berkembang menjadi duri.
Mari bersihkan hati, kuatkan motivasi. Surga Allah telah menanti bagi siapapun yang bersungguh-sungguh mencari.
…belum selesai menulis, sudah dipanggil boarding……
Bandara Soekarno Hatta, 22 Oktober 2012
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..