Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==
Tampilkan postingan dengan label Ilmuwan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmuwan. Tampilkan semua postingan

Ibnu Al Jabar

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
 
Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (Arab: محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.

Biografi

Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya sekailpun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abū ‘Abd Allāh (Arab: أبو عبد الله) atau Abū Ja’far.
Sejarawan al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa al-Khwārizmī al-Majousi al-Katarbali (Arab: محمد بن موسى الخوارزميّ المجوسيّ القطربّليّ). Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.

Tentang agama al-Khawārizmī’, Toomer menulis:

Sebutan lain untuk beliau diberikan oleh al-Ṭabarī, “al-Majūsī,” dapat dilihat mengindikasikan ia adalah pengikut Zoroaster.Ini mungkin terjadi pada orang yang berasal dari Iran]]. Tetapi, kemudian buku Al-Jabar beliau menunujukkan beliau adalah seorang Muslim Ortodok,jadi sebutan Al-Tabari ditujukan pada saat ia muda, ia beragama Majusi.

Dalam Kitāb al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat beliau, bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma’mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani.

Karya

Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala (Arab الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة) atau: “Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.

Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angaka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin.

Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.

Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku besar beliau yang lain, Kitab surat al-ard (“Pemandangan Bumi”;di terjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokalisasi yang diketahui dasar dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.

Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya dikopi dan di transfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.

Buku I – Aljabar

 Sebuah halaman dari Aljabar al-Khwārizmī

al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Arab: الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة Buku Rangkuman Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan) adalah buku matematika yang ditulis tahun 830.
Buku tersebut merangkum definisi aljabar. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin berjudul Liber algebrae et almucabala oleh Robert of Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerard of Cremona.

Metode beliau dalam menyelesaikan linear dan notasi kuadrat dilakukan dengan meredusi notasi ke dalam 6 bentuk standar (dimana b dan c adalah angka positif)
* Angka ekual kuadrat (ax2 = c)
* Angka ekual akar (bx = c)
* Kuadrat dan akar ekual (ax2 + bx = c)
* Kuadrat dan angka akar ekual (ax2 + c = bx)
* Akar dan angka kuadrat ekual (bx + c = ax2)
* Kuadrat ekual akar (ax2 = bx)

Dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi aljabar (Arab: الجبر penyimpanan atau melengkapkan) dan al-muqābala (menyeimbangkan). Aljabar adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x – 4×2 disederhanakan menjadi 5×2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.

Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr wa-l-muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi al-ǧabr wa-al-muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.

Buku 2 – Dixit algorizmi

Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.

Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi (“Seperti kata al-Khawārizmī”), atau Algoritmi de numero Indorum (“al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu”), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind (“Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu”)

Buku 3 – Rekonstruksi Planetarium

Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb ṣūrat al-Arḍ (Bhs.Arab: كتاب صورة الأرض “Buku Pemandangan Dunia” atau “Kenampakan Bumi” diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.

Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.

Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.

Buku 4 – Astronomi

Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zīj al-sindhind (Arab: زيج “tabel astronomi”) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majrīṭī (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).

Buku 5 – Kalender Yahudi

Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd “Petunjuk Penanggalan Yahudi”). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.

Karya lainnya

Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.
Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’).

Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.


Lengkapnya Klik DISINI

Ibnu Sina

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai “bapak kedokteran modern.” George Sarton menyebut Ibnu Sina “ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu.” pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Riwayat Hidup

Menurut otobiografinya, pada usia lima Ibnu Sina pindah bersama keluarganya ke kota Bukhara di mana ia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk belajar. pendidikan awal adalah agama, dan pada usia 10, ia hafal seluruh Persia Alquran dan lainnya tersedia dan sastra Arab. Karena bakat yang luar biasa Ibnu Sina, ayahnya mempekerjakan seorang guru swasta, al-Natali, untuk menginstruksikan dia dalam aritmatika, geometri, logika, ilmu alam, astronomi dan. Ibnu Sina kemudian mengalihkan perhatiannya pada fisika, metafisika dan kedokteran. Pada saat ia berusia 16, Ibnu Sina telah menguasai semua ilmu di zamannya dan dikenal sebagai seorang dokter praktik. Ketenaran dan pengakuan datang cepat untuk dokter muda ketika Sultan Bukhara, Nuh bin Mansur al-Samai, jatuh sakit dengan penyakit yang bingung dokter berpengalaman pengadilan, tapi berhasil ditangani oleh Ibnu Sina. Untuk jasa-jasanya, Ibnu Sina diberikan akses gratis ke perpustakaan kaya Sultan. Pada usia 21, Ibn Sina menulis koleksi buku pertamanya yang termasuk “Kitab al-Majmu” (Kompendium), pada matematika dan ilmu hari, “Kitab al-Hasil w’al-Mahsul” (The Impor dan Zat), 20 volume pada yurisprudensi, dan “Kitab al-Birr w’al-Ithm” (Baik Kerja dan Jahat), tentang etika.
Selama bagian pertama abad kesembilan, otoritas yang kuat dari kerajaan Abbasiyah mulai mengalami desentralisasi politik yang mengakibatkan munculnya penguasa lokal. Meskipun raja-raja lokal banyak mencurahkan energi utama mereka untuk usaha pedang, mereka berusaha untuk meniru pola-pola budaya kehidupan istana Abbasiyah dengan memungkinkan para penyair terkemuka, ulama terkemuka, dan teolog terkenal di pengadilan mereka. Dengan demikian, Ibnu Sina tidak perlu khawatir mencari patron reseptif.

Setelah kematian ayahnya, Ibn Sina meninggalkan Bukhara untuk Jurjaniyah dan menawarkan jasa kepada dinasti Khawarzmian. Dalam pengadilan ini, ia menulis “Kitab al-fi’l Tadaruk anwa li-al-khata ‘-Tadbir” dan “fi Qiyam al-‘Ard wasat al-Sama'” tentang matematika dan astronomi, masing-masing. Selama periode ini, Sultan Mahmud dari Ghazna juga berkumpul di istana banyak intelektual dan penyair termasuk al-Firdusi, yang dianggap sebagai ayah dari bahasa Persia. Sayangnya, Mahmud dari Ghazna dipenuhi dengan iri pada orang kecemerlangan ilmu seperti Ibnu Sina di pengadilan Khawarazm dan menuntut kehadiran Ibnu Sina di pengadilan kerajaan nya sendiri. Namun, Ibnu Sina memilih untuk melarikan diri ke Gurgan dan kemudian ke Jurjan. Di sini, ia bergabung dengan-Nya pendamping seumur hidup Juzjani dan menyusun “Kitab al-Mukhtashar al-Awsat,” “w’al-Ma’ad Kitab al-Mabda ‘,” dan “alKulliyyah al-Arsad,” bersama dengan bab yang kemudian membentuk bagian dari “al-Najat” dan “al-Qanun.” Dia kemudian melakukan perjalanan ke Ray dan kemudian mengambil layanan dengan Pangeran-Dawlah Syams ul-markas yang berada di Hamadan. Beliau meraih posisi perdana menteri, sebuah perjanjian yang tidak senang militer, sekali lagi memaksakan Ibnu Sina ke pengasingan. Segera, Namun, sang pangeran menjadi sakit, ingat Ibnu Sina, dan, setelah sembuh, kembali dia sebagai perdana menteri. Avicenna menulis filsafat bergerak nya, “Kitab al-Shifa” (Kitab Remedy) dan “al-Adwiyat al-Qalbiyyah” The remedies Hati) sementara dia dibebani dengan tugas negara. Pada kematian Syams-ul-Dawlah, penggantinya ditawarkan untuk menjaga Avicenna di posnya, tapi ia menolak, dipenjarakan, dan kemudian melarikan diri dan pergi ke Isphahan untuk melayani Pangeran ‘Al-ul-din. Selama 15 tahun tinggal di Isphahan, ia compsed banyak buku termasuk “Kitab al-Najat” (The Book of Deliverance) dan “Danishnama-yi alai” (The alai-i-Kitab Pengetahuan) yang menulis dalam Persia. Ibnu Sina meninggal pada usia dini sebesar 58 sementara dalam perjalanan kembali ke Hamadan (Iran) di mana ia beristirahat sekarang.

Karya Ibnu Sina
“Al-Qanun fi-l-Tibb” (The Canon of Medicine) adalah pekerjaan yang memicu para sarjana Latin untuk memanggilnya “Medicorum Principes.” Pangeran dokter. Popularitas luar biasa dinikmati oleh Canon di Eropa dapat menjadi yang terbaik dinilai dari fakta bahwa versi Latin oleh Gerard adalah enam belas kali diterbitkan kembali selama tahun-tahun 1470-1500 dan masuk melalui 20 edisi selama 1500-1600. Kanon menjadi, dengan cara terjemahan Latin-nya, buku teks medis dari semua universitas di Eropa. Kemegahan dari Canon menjadi lebih jelas ketika kita membandingkan dengan salah satu buku teks kedokteran terkemuka saat ini. Edisi 11 Prinsip Harrison tentang Pengobatan Internal merangkum pengetahuan medis saat ini di sekitar 2,8 juta kata dan mengutip lebih dari 280 penulis berkontribusi dan enam editor. Canon berisi lebih dari satu juta kata dan memiliki penulis tunggal. Memang, Ibnu Sina telah digambarkan sebagai penulis “dari buku medis paling terkenal yang pernah ditulis”. 

Canon menyatakan sebagai berikut: “Kedokteran adalah ilmu yang kita mempelajari berbagai negara bagian tubuh manusia, kesehatan, jika tidak di bidang kesehatan, yang maksud dengan kesehatan mungkin akan hilang, dan ketika hilang, kemungkinan akan dikembalikan untuk kesehatan. “. Buku ini penting muncul pada kota Gurgan dan selesai pada Ray. Dalam lima volume dan berisi pengetahuan medis hari. Kanon adalah buah dari membaca ekstensif dan riset pribadi di bidang klinis. Volume pertama membahas prinsip-prinsip umum fisiologi dan kebersihan. Volume kedua memperlakukan obat sederhana dan dampak dan didasarkan terutama pada tulisan-tulisan Aristoteles dan Galen. Untuk jangka waktu yang panjang, buku ini menjabat sebagai risalah paling lengkap pada tanaman medis dan herbal, mengandung lebih dari 800 ayat. Volume ketiga dan keempat berada di patologi dan menangani berbagai penyakit seperti demam, tumor, ruam, racun, dll volume transaksi kelima dengan kombinasi berbagai obat ke dalam obat dan, bersama dengan jilid kedua, membentuk farmakope lengkap. Solusi ini berisi obat tradisional Yunani serta obat dari India, Arab, dan budaya Persia bersama dengan Avicenna. Sebuah seri yang tak ada habisnya bubuk, theriacs, electuaries, lintah, dan tablet campuran berbagai jenis, decoctions, salep dan plester telah dibahas dan diklasifikasikan. Dengan komposisi Canon, Avicenna batu kunci ditempatkan di lengkungan bahwa jembatan sistem medis Hippocrates, Galen, dan Harvey dengan obat modern. Ibnu Sina juga dikenal di dunia medis untuk karyanya yang lebih kecil, “al-Arjuzat fi’l-Tibb” (The Sajak Kedokteran), yang telah menikmati Barat serta Timur menutup posisi itu dari “al-Qanun.” 

* Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
* An Najat

 klik

Lengkapnya Klik DISINI

Blak-Blakan Neil Amstrong buka-bukaan terkait misteri Hajar Aswad yang dirahasiakan NASA

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!

 
Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah yaitu pusat dari planet Bumi. Fakta ini sudah di diteliti melalui suatu studi Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa serta mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya, Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari lalu website itu raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website itu.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi itu berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari KaBah. Yang mengejutkan yaitu radiasi itu bersifat infinite (tak berujung), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi itu masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik serta menghubungkan pada KaBah di planet Bumi dengan Kabah di alam akhirat.


Di tengah-tengah antara kutub utara serta kutub selatan, ada satu area yang bernama Zero Magnetism Area, artinya adalah jika kita mengeluarkan kompas di area itu, jadi jarum kompas itu tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya pada kedua kutub.


Itulah sebabnya bila seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, serta tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaâ?? Bah, jadi seakan-akan diri kita di-charged lagi oleh satu daya misterius serta ini yaitu fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

 Penelitian yang lain mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia serta bisa mengambang di air. Di suatu musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu itu (dari Ka'Bah) serta pihak musium juga mengatakan kalau bongkahan batu-batuitu bukan berasal dari sistem tata surya kita. 

 
Lengkapnya Klik DISINI

Pengakuan Mencengangkan Non-Muslim tentang al-Qur’an

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!

sumber gambar: pda.vietbao.vn
Akan menjadi sangat aneh jika ada orang yang mengaku Islam, atau memeluk agama Islam sejak lahir, tapi dia tidak mempercayai al-Qur’an al-Karim. Apalagi, hanya berbekal otak dan logikanya yang pendek, mereka berdalih sedemikian rupa hanya untuk mendiskreditkan al-Qur’an. Padahal, salah satu tokoh non-Muslim termuka dari negeri Barat ini mengakui bahwa al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah Ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Siapakah tokoh non-Muslim ini?

“Kitab suci al-Qur’an,” tulis laki-laki ini dalam Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, “adalah kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal dari Allah Ta’ala.”
Sosok yang memasukkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di peringkat pertama tokoh yang paling berpengaruh di jagat raya ini melanjutkan, “Sebagian dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup, kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyahkan tak lama setelah ia wafat.”

“Dengan demikian,” tuturnya tentang al-Qur’an ini, “al-Qur’an berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya, karena dia bersandar kepada wahyu Tuhan.”

Jika seorang non-Muslim saja berkata demikian, alangkah dangkalnya oknum kaum ini yang menyangsikan, bahkan meragukan Muhammad sebagai Nabi terakhir, lalu mengangkat sosok lain sebagai panutannya.

Jika al-Qur’an amatlah sempurna, tiada kesalahan maupun kotradiksi di dalamnya, namun tidak demikian dengan kitab lainnya. “Sebaliknya,” lanjutnya menerangkan, “tak satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di zaman sekarang. Meski al-Qur’an bagi kaum Muslimin, sedikit banyak, sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nashrani, (namun) pengaruh Muhammad dengan perantara al-Qur’an teramat besar (di banding pengaruh Isa bagi kaum Nashrani).”

Pungkas laki-laki yang tak lain adalah Michael H. Hart sebagaimana dikutip oleh udo Yamin Efendi Majdi dalam Quranic Quotient, “Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul (digabung jadi satu) dalam dunia Kristen.”

Bolehkah dilihat secara detail, adakah buku yang mengulas kehidupan Isa tulisan penganut Nashrani secara runut dan terperinci? Sedangkan terkait Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ada begitu banyak kitab yang menerangkannya. Kehidupan beliau bak mata air yang tak pernah kering, senantiasa memancarkan cahaya di seantero zaman.
Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah] sumber
Lengkapnya Klik DISINI

Dr. Fidelma, Masuk Islam Setelah Meneliti Posisi Sujud

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
dr.fidelma
R. FIDELMA O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat.

Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini, telah menemukan kedamaian dalam Islam. Dr. Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.

Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr. Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud. Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat.

Setelah penelitian itu, Dr. Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr. Fidelma mengikrarkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar.

Sekarang Dr. Fidelma membuka klinik, “Pengobatan dengan Al-Qur’an.” Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman: “Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal,” (QS. Al Maidah: 58). [moeflich]

Lengkapnya Klik DISINI

Professor Ini Kaget Hasil Penelitiannya Sudah Ada dalam Al Quran

Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!


Keith L. Moore memiliki puluhan gelar dan gelar kehormatan di bidang sains. Dr. Keith L. Moore Msc, PhD, FIAC, FSRM, FAAA adalah penulisan namanya dengan sebagian gelar kehormatan. Dialah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) periode 1989 - 1991.
Keith L. Moore bersama profesor Arthur F. Dalley II menulis Clinically Oriented Anatomy, yang kemudian menjadi literatur berbahasa Inggris paling populer. Buku itu menjadi rujukan kedokteran di seluruh dunia, juga para ilmuwan dan fisioterapi di seluruh dunia.
 
Suatu ketika, sekelompok mahasiswa menunujukkan surat Al Mu’minun ayat 12 – 14 kepada Profesor Keith L Moore. Betapa terkejutnya sang profesor setelah mempelajari ayat tersebut.
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada abad 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat ini adalah fakta ilmiah yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan modern! Ini tidak mungkin, Muhammad pasti menggunakan mikroskop!”
“Prof, bukankah saat itu belum ditemukan mikroskop?”
“Iya, iya saya tahu. Saya hanya bercanda. Tidak mungkin Muhammad yang mengarang ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
Ayat yang ditunjukkan mahasiswa tersebut adalah firman Allah:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ . ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ . ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik,” (QS. Al Mu’minuun: 12-14)
‘Alaqoh yang biasa diterjemahkan sebagai “segumpal darah” ternyata secara etimologis juga bermakna lintah “penghisap darah”. Ketika embrio berusia 7-24 hari, tidak ada istilah yang paling tepat untuk menjelaskan sifatnya melebihi lintah, karena ia melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena ia makan melalui aliran darah. Persis seperti lintah. Dan ajaibnya, jika dilihat dengan mikroskop, bentuk embrio benar-benar mirip dengan lintah.
Itulah yang membuat profesor heran. Ia seakan tak percaya Muhammad telah memberitahukannya pada abad 7 masehi lalu. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
 
Lengkapnya Klik DISINI
Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......