sumber gambar: pda.vietbao.vn |
Akan menjadi sangat aneh jika ada orang
yang mengaku Islam, atau memeluk agama Islam sejak lahir, tapi dia tidak
mempercayai al-Qur’an al-Karim. Apalagi, hanya berbekal otak dan
logikanya yang pendek, mereka berdalih sedemikian rupa hanya untuk
mendiskreditkan al-Qur’an. Padahal, salah satu tokoh non-Muslim termuka
dari negeri Barat ini mengakui bahwa al-Qur’an merupakan wahyu dari
Allah Ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam.
Siapakah tokoh non-Muslim ini?
“Kitab suci al-Qur’an,” tulis laki-laki ini dalam Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, “adalah kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal dari Allah Ta’ala.”
Sosok yang memasukkan Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di peringkat pertama tokoh yang paling
berpengaruh di jagat raya ini melanjutkan, “Sebagian dari wahyu ini
disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup, kemudian
dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyahkan tak lama setelah ia wafat.”
“Dengan demikian,” tuturnya tentang
al-Qur’an ini, “al-Qur’an berkaitan erat dengan pandangan-pandangan
Muhammad serta ajaran-ajarannya, karena dia bersandar kepada wahyu
Tuhan.”
Jika seorang non-Muslim saja berkata
demikian, alangkah dangkalnya oknum kaum ini yang menyangsikan, bahkan
meragukan Muhammad sebagai Nabi terakhir, lalu mengangkat sosok lain
sebagai panutannya.
Jika al-Qur’an amatlah sempurna, tiada
kesalahan maupun kotradiksi di dalamnya, namun tidak demikian dengan
kitab lainnya. “Sebaliknya,” lanjutnya menerangkan, “tak satu pun
kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat
dijumpai di zaman sekarang. Meski al-Qur’an bagi kaum Muslimin, sedikit
banyak, sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nashrani, (namun)
pengaruh Muhammad dengan perantara al-Qur’an teramat besar (di banding
pengaruh Isa bagi kaum Nashrani).”
Pungkas laki-laki yang tak lain adalah Michael H. Hart sebagaimana dikutip oleh udo Yamin Efendi Majdi dalam Quranic Quotient,
“Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh
Isa dan St. Paul (digabung jadi satu) dalam dunia Kristen.”
Bolehkah dilihat secara detail, adakah
buku yang mengulas kehidupan Isa tulisan penganut Nashrani secara runut
dan terperinci? Sedangkan terkait Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, ada begitu banyak kitab yang menerangkannya. Kehidupan beliau
bak mata air yang tak pernah kering, senantiasa memancarkan cahaya di
seantero zaman.
Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah] sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..