Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
| Persahabatan (Psychologytoday) | 
Sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan teman dalam 
kehidupannya. Namun demikian, seseorang harus mencari teman baik dan 
menjauhi teman jahat. Sebab, kehidupan seseorang akan terpengaruh oleh 
temannya.
Alangkah senangnya jika seseorang mempuyai teman baik yang lembut 
kata-katanya dan santun bahasanya. Itulah orang yang hidup bahagia.
Sungguh, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Tiada lemah lembut dalam suatu hal kecuali menjadi perhiasan 
baginya, dan tidak tercerabut dari suatu hal kecuali mengotorinya.”
Lembut dalam bertutur kata, senyum yang tersungging di wajah dan 
sapaan yang berbudi saat berjumpa adalah perhiasan-perhiasan yang 
senantiasa dikenakan oleh orang-orang yang berbahagia.
Seandainya ia jatuh menimpa bunga tidak akan mematahkannya, karena Allah Ta’ala meletakkan sugesti dalam lemah lembut yang tidak diberikan pada sikap keras dan kaku.
Ingat, di kalangan manusia ada orang-orang yang kedatangannya selalu 
dinantikan, gerak-geriknya selalu menjadi perhatian, hati-hati berbunga 
dan jiwa-jiwa berbahagia dengan keberadaannya
Sebab, mereka adalah orang-orang yang dicintai tutur katanya, saat 
memberi, menerima, membeli, menjual, berjumpa dan berpisah dengannya. 
Semuanya mereka lembari dengan keramahan dan kesopanan.
Menarik teman merupakan suatu seni yang dapat dipelajari dan secara nyata telah dikuasai oleh orang-orang hebat.
Sambutan luar biasa oleh khalayak ramai dengan penuh suka cita saat 
ia datang dan di tengah-tengah mereka, dan suasana kelabu, hujan tangis,
 duka mendalam serta ratapan doa jika ia telah pergi meninggalkan 
mereka.
Orang-orang yang berbahagia tersebut memiliki suatu undang-undang moral tinggi yang bertemakan firman Allah Ta’ala,
اِدْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ
”Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga 
orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman 
yang setia.” (QS. Fushshilat: 34)
Mereka menghancurkan dengki dan iri hati orang-orang di sekitarnya 
dengan keteguhan hati, kesabaran, kemaafan, melupakan segala hal yang 
menyakitkannya dan selalu mengenang kebaikan yang diberikan kepadanya.
Kata-kata kotor yang terdengar di telinganya tidak sampai masuk ke 
dalam hatinya, tetapi langsung dibuang jauh sekira tidak akan kembali 
lagi, dan mereka hidup dalam gelimang ketenangan.
Manusia yang dekat dengannya merasakan keamanan dan kaum muslimin di sekitarnya merasakan kenyamanan.
”Muslim sejati adalah jika manusia selamat dari lisan dan 
tangannya, dan mukmin sejati adalah jika manusia merasa terjamin darah 
dan harta bendanya.”
”Sesungguhnya Allah memerintahkan kepadaku untuk menyambung orang
 yang memutus kekerabatanku, memberi maaf orang yang bertindak aniaya 
kepadaku dan memberi kepada orang yang menolakku.”
”Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ’Imrân: 134)
Allah Ta’ala memberi kabar gembira kepada mereka dengan 
adanya ganjaran di dunia yang berupa hidup penuh ketenangan, 
ketenteraman dan kedamaian, serta menyediakan pahala agung di akhirat 
kelak dengan bertetangga dengan-Nya.
إِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ، فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيْكٍ مُقْتَدِرٍ
Di taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi; di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. (QS. Al-Qamar: 54-55)
Demikian dikutip dari kitab Kuni Aniqah karya Shafa Syamandi. [Abu Syafiq/BersamaDakwah]
 
 
 
 
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..