Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Saya pernah membaca sebuah pernyataan, ”Orang yang
belum bisa menyederhanakan suatu penjelasan sebenarnya ia tidak
menguasai masalah.” Oleh karena itu, apabila ada seorang mengaku pakar
namun saat menjelaskan sesuatu “mbulet” dan susah dipahami berarti ia belum pakar (ahli) yang sesungguhnya. Ia pakar dalam hal lain, pandai kelakar.
Ilustrasi anak bertanya kepada ayahnya. (Foto: Google) |
Kejahatan sex terhadap anak semakin meningkat. Sehingga memunculkan
polemik ‘apakah perlu pendidikan sex untuk anak-anak?’ Setiap kubu yang
berseberangan pasti punya alasan. Saya sendiri termasuk yang netral.
Namun, kepada anak, saya hanya menjelaskan hal-hal penting yang perlu
diketahui anak tentang hal tersebut. Khususnya yang berhubungan dengan
peristiwa dan hal-hal penting saat anak sudah mulai akil baligh.
Dikisahkan, seorang ayah yang menjadi penggerak pentingnya pendidikan
sex usia dini pada suatu hari ditanya oleh anaknya. “Ayah sebenarnya
saya asalnya dari mana, sih?” Sang ayah menjelaskan, “Kamu itu berasalah
dari saat bapak dan mama tidur bersama. Kemudian bapak dan mama
melakukan sesuatu. Jutaan sperma dari bapak bersaing untuk membuahi sel
telur ibu.”
Sang anak bengong mendengar penjelasan dari bapaknya. Lelaki itu
terus menjelaskan, “Dari jutaan sperma itu hanya satu yang menang.
Setelah itu terjadi pembuahan yang kemudian menempel di rahim ibu yang
terus membesar. Selama 9 bulan lebih makhluk itu berada di dalam rahim
ibu. Dan akhirnya ia lahir ke dunia. Itulah kamu anakku. Kamu hebat,
sejak di kandungan kamu sudah menang bersaing dengan jutaan sperma.
Itulah asal muasal kamu anakku.”
Sang anak kemudian berkomentar, “Tapi kata pakde dan bude saya
asalnya bukan dari sana ayah.” Sang ayah terkejut karena anaknya
meragukan bahwa dia bukanlah ayahnya. Dengan sedikit ragu ia bertanya,
“Kalau kata pakde dan bude kamu asalnya dari mana?”
Anak yang masih kecil itu kemudian menjawab, “Kalau kata pakde, saya
asalnya dari Surabaya tetapi kalau kata bude asal saya dari Bandung,
yang benar mana ayah?”
Salam SuksesMulia!
Red : Raihanah
Sumber : Jamil Azzaini
http://www.antiliberalnews.com/2015/10/16/pendidikan-itu-menyederhanakan/
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..