Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Masih ingat kemenangan gemilang Jaysh al Fath saat menaklukkan
Checkpoint Al Fanar di Ariha ? Saat itu mujahideen berhasil meledakkan
markas militer Assad melalui terowongan. Terowongan ini cukup fantastis,
dibangun selama 11 bulan, sepanjang 700 m, dengan kedalaman 25 m.
Inilah rahasia dibalik kesuksesan tersebut.
Abu
Musaab, pemimpin Ahrar al Sham mengatakan kepada Stasiun televisi
Orient news bahwa Mujahideen Suriah menerima video tutorial dari Gaza
yang menunjukkan cara memperbaiki terowongan yang runtuh. “Tanah disini
basah dan mulai runtuh menimpa kami, beberapa pejuang terjebak di dalam.
Jadi kami berkoordinasi dengan para ahli, saudara kami di Gaza. Semoga
Allah membalas perbuatan baik mereka.” kata Abu Musaab.
“Kami konsultasikan hal ini dengan mereka mengenai masalah ini dan
mereka memberi solusi untuk menggunakan bilah kayu, serta mengirim video
yang menunjukkan bagaimana cara mengaplikasikannya.” Abu Musaab
menambahkan.
Pada April 2013 harian London Times, mengutip dari sumber tanpa nama,
seorang diplomat Barat yang berhubungan dengan rezim dan oposisi
Suriah, mengklaim bahwa sayap militer Hamas, Izzudin Al Qassam Brigades,
melatih unit militer FSA. The Times melaporkan, dimana hal ini dibantah
oleh Hamas, menyatakan bahwa gerakan Palestina membantu oposisi Suriah
menggali terowongan, yang digunakan untuk melancarkan serangan terhadap
rezim Assad.
Menurut keterangan dari Ibrahim Khader, seorang jurnalis Palestina
yang meliput konflik Suriah kepada MEE, jumlah total pejuang Palestina
yang bergabung dengan mujahideen Suriah tidak melebihi 200 orang, tetapi
mereka adalah pasukan elit dengan skill militer mumpuni, memiliki
keahlian khusus dalam menggali terowongan, serta menguasai tekhnik
pembuatan roket dan peledak.
Ehmad Karkas, wartawan Suriah di Idlib, mengatakan kepada MEE, para
kritikus Assad menilai salah satu sebab pejuang Suriah dan Palestina
berada dalam satu jalur karena “mereka berdua sama sama berjuang melawan
tirani”.
Sumber : MiddleEastEye
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..