Roberto Maroni merevisi pandangannya. Menteri dalam negeri (mendagri)
Italia itu dikabarkan menolak menandatangani larangan mengenakan jilbab,
meskipun pada 2004 lalu ia melontarkan ide pelarangan jilbab di tempat
umum. Maroni mendasarkan pendapat barunya pada Perawan Maria yang selalu
memakai kerudung.
"Jika perawan Maria muncul mengenakan kerudung pada semua foto-fotonya.
Bagaimana Anda bisa meminta saya untuk menandatangani undang-undang
pelarangan jilbab?" tegas Maroni seperti dikutip Republika, Senin (4/9).
Pernyataannya itu berbanding terbalik dengan tindakannya pada
tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya Maroni dikenal sebagai politisi
anti-imigran dari Partai Liga Utara di Italia. Sejak lama ia dikenal
menentang segala hal berbau Islam, bahkan ia pernah mengajukan proposal
larangan pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah di Italia dan pada
2004 mengusulkan larangan penggunaan jilbab di tempat umum.
Perawan Maria adalah sosok yang dikenal dalam dunia Kristen sebagai ibu
Yesus. Dalam berbagai gambar yang ditampilkan, Maria selalu mengenakan
kerudung. Jadi di negara Italia yang mayoritas warganya memeluk Nasrani
dengan tokoh perempuan terpenting memakai kerudung, bagaimana mungkin
negara itu mengeluarkan larangan berjilbab. Namun, pendapat berbeda
dilontarkan anggota parlemen Italia. Mereka masih menganggap penggunaan
jilbab di tempat umum harus dilarang. [IK/Rpb/MD]
sumber: http://www.bersamadakwah.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..