Sebanyak 86 persen mahasiswa di lima universitas ternama di Jawa menolak
Pancasila sebagai dasar negara. Fakta mengejutkan itu diungkapkan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai dalam
rapat Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) Tahun Anggaran 2013
bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Kamis (6/9).
"Kampus juga kewalahan menghadapi radikalisme di kampus. Hasil penelitian LIPI 5 universitas ternama di Jawa, 86 % mahasiswanya menolak Pancasila sebagai dasar negara," kata Ansyaad.
Menurut Ansyaad, selain kampus, masjid dan sekolah juga menjadi telah dikooptasi oleh kaum radikalisme.
"Yang namanya Rohis SMA, di Jaksel, Jakut, dan Bandung, sudah dibawah pengaruh NII," ujar Ansyaad.
Untuk itu, Ansyaad menegaskan pihaknya ingin melindungi NKRI dari gerakan-gerakan radikalisme.
"Kita ingin melindungi, jangan sampai terkooptasi radikalisme. Jangan sampai tempat ibadah dikooptasi radikalisme. Kita lakukan hari ini, jangan tanya hasilnya besok. Ini proses yang panjang," tegas Ansyaad. [AM/EM/Dtk]
"Kampus juga kewalahan menghadapi radikalisme di kampus. Hasil penelitian LIPI 5 universitas ternama di Jawa, 86 % mahasiswanya menolak Pancasila sebagai dasar negara," kata Ansyaad.
Menurut Ansyaad, selain kampus, masjid dan sekolah juga menjadi telah dikooptasi oleh kaum radikalisme.
"Yang namanya Rohis SMA, di Jaksel, Jakut, dan Bandung, sudah dibawah pengaruh NII," ujar Ansyaad.
Untuk itu, Ansyaad menegaskan pihaknya ingin melindungi NKRI dari gerakan-gerakan radikalisme.
"Kita ingin melindungi, jangan sampai terkooptasi radikalisme. Jangan sampai tempat ibadah dikooptasi radikalisme. Kita lakukan hari ini, jangan tanya hasilnya besok. Ini proses yang panjang," tegas Ansyaad. [AM/EM/Dtk]
sumber : http://www.bersamadakwah.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..