Abd al-Samad Antonio Romero |
Merupakan keunikan hidayah, mereka yang masuk Islam melalui pintu
yang berbedabeda dan terkadang sangat unik bahkan aneh. Hal ini dialami
oleh musisi Syanyol Antonio Romero yang setelah masuk Islam ditambahi
dengan nama “Abd Al-Samad” di depannya.
Di TV Iqra yang rekamannya masih bisa dibuka di Youtube, Ulama besar
Zaglul Najjar mengisahkan pengalaman Antonio masuk Islam pernah
menemuinya di Mina bersama anaknya sudah hafal Al-Quran.
Antonio menceritakan bahwa dirinya masuk Islam awalnya karena music.
Bagaimana? Antonio menuturkan, “Terakhir saya belajar di sekolah musik
terbesar di Madrid. Suatu ketika diberi tugas untuk melakukan studi dan
penelitian asal usul aliran musik klasik. Saya kemudian ke perpustakaan
di sekolah. Buku-buku di sana menjelaskan tentang musisi klasik tersohor
Bet Hoven, Mozard. Dalam hati kecil saya, “tidak mungkin musisi besar
itu menjadi sedemikian karena mereka mulai sendiri. Pekerjaan besar ini
pasti ada asal usulnya.”
Mulailah saya mencari dan mencari. Dalam
penelitian saya, saya menemukan bahwa asal usul aliran musik klasik
adalah syair-syair jenis terza rima (muwassyahat) Andalusia. Tidak seperti yang klaim barat bahwa itu berasal dari barat. Sebagian besar muwassyahat itu
diterjemah ke dalam bahasa Spanyol. Saya mulai membaca
manuskrip-manuskripnya. Saya menemukan dengan jelas tentang makna
mentauhidkan Allah yang menciptakan alam termasuk Yang Suci dari segala
bentuk kesyirikan termasuk dari kandungan trinitas.”
Dalam video lain di Youtube, Antonio mengisahkan sendiri secara lebih detail tentang kisah masuk islamnya.
Melalui manuskrip Antonio menemukan Islam, agama nenek moyang dulu di Andalusia |
“Saya dilahirkan di Shakora hingga usia 12 tahun. Kemudian saya pergi
ke Granada untuk masuk sekolah music. Kemudian ke Madrid College untuk
melanjutkan sekolah music di sana. Kemudian melanjutkan ke Mexico
Amerika. Usia 21 tahun saya kembali ke Spanyol untuk ikut wajib militer
dua tahun. Meski begitu, satu kunjungannya ke Maroco yang paling
terkesan dalam dirinya. Saya pertama kali melihat dan menyaksikan umat
Islam shalat dan hidup secara islami di sana. Saya terkesan dengan
mereka. Setelah kembali Madrid pemandangan di Maroko mempengaruhi
fikiran saya. Saat itu saya masih belum memiliki keyakinan agama apapun
selain music. Sampai suatu saat ia menemukan manuskrip yang membuktikan
tetang era keemasan bangsa di masa Negara Andalus. Dia mulai mengenal
Islam dan menanyakan banyak hal tentang Islam.“
“Saya tinggal di Granada bertetanggaan dengan Muslim di sini. Saya
sering dengar bacaan Al-Quran dan sangat menyukainya. Setelah dua tahun
sejak saya kenal dengan Islam, saya akhirnya masuk Islam pada tahun
1980 bersama istri dan anak-anak saya. Termasuk dua saudara saya. Jika
ditelusuri, keluarga ibu saya adalah Muslim Andalusia. Hingga kini,
melalui penelitian yang saya lakukan, saya yakin bahwa dahulu barat
dalam keadaan gelap dan Andalusialah yang menerangi mereka.”
Abd al-Samad Antonio mengisahkan tentang intuisi musiknya saat dia
belum masuk Islam. Ia saat itu pernah tinggal di sebuah perkampungan
Muslim. Hal yang paling berkesan adalah saat ia mendengar ayat Al-Qura
dibaca saat shalat subuh oleh imam. Sampai akhirnya ia meminta satu
kaset murattal Al-Quran. Saat ia mendengar ia menyimpulkan bahwa
murattal Al-Quran itu sama sekali tidak ada kesalahan dan kekeliruan
jika dilihat dari sisi musik dan not-notnya. (atb)
Lihat secara lengkap di Yotube:
sumber: http://spiritislam.net
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..