Catatan dari seorang teman di facebook.
Dipagi buta, hembusan angin cukup menusuk tulang. suasana pagi di sebuah
jalan kecil itu terlihat sangat lengang. tidak terlalu tampak banyak orang
berlalu lalang. namun beberapa saat kemudian telah terlihat beberapa orang
melangkahkan kaki. ada yg berjalan dengan langkah terburu-buru, ada juga yang
berjalan dengan santainya. langkah mereka tertuju pada sebuah bangunan besar
bercat warna putih yang belum terlalu rampung. sebuah bangunan yang terletak
persis disamping kanan jalan dari tempat orang-orang tersebut melangkahkan
kaki. ternyata orang yang berjalan tersebut adalah para relawan yang baru saja
selesai menjalankan misinya membantu pemulihan di daerah bencana. mereka
melangkahkan kaki menuju masjid untuk melaksanakan sholat subuh. mereka telah
sampai ke masjid itu sebelum adzan berkumandang. sembari menunggu azan
berkumandang mereka dengan asyiknya saling berbagi cerita tentang aktifitas
keseharian. tidak hanya bercerita, ada juga yang menunaikan fitrahnya membuang
hajat. :D
Sahdan, azan telah berkumandang maka mereka pun smuanya masuk ke masjid
setelah berwudhu. sembari menunggu iqamah dikumandangkan, ada yg melaksanakan
sholat sunnah dan ada juga yang berzikir. namun ada satu pemandangan yang
berbeda terlihat di dalam masjid itu. dari sekian banyak jamaah masjid yang
berusia paruh baya, nampak terselip salah seorang anak kecil berusia sekitar
sepuluhan tahun yang menjadi jamaah masjid. anak kecil itu datang ke masjid
dengan menunggang sepeda sendirian. yang artinya dia datang ke masjid itu tanpa
ditemani oleh orangtuanya. ada keistimewaan yang ada pada diri anak itu.
Betapa
diusianya yang masih sekecil itu dia sudah punya semangat untuk menunaikan
kewajiban sebagai makhluk Allah. sangat berbanding terbalik dengan anak-anak lain
seusianya yang menghabiskan masa kecil dengan bermain. dari gambaran tersebut
telah nampak bahwa anak itu kelak ketika besar dan dewasa dia akan menjadi
ujung tombak agama ini. setelah dicari tahu, ternyata anak ini bernama Rabbani.
dia.merupakan putra dari salah seorang relawan yang berjalan ke masjid tadi.
dari namanya, sudah nampak telah tergambar jelas bahwa orangtuanya ingin
menjadikan anak ini hidup dengan nilai rabbaniyah atau senantiasa dekat dengan
Rabbnya.
Sejak kecil ia telah dibentuk dengan nilai-nilai ketuhanan yang
dibuktikan dengan kedekatannya terhadap tuntunan agama. selain itu juga orang
tuanya telah memdidik dan membentuk anaknya dengan menunjukan langsung sebuah
keteladanan. cara tersebut dilakukan oleh orangtuanya dengan berhubungan baik
kepada Allah dengan melaksanakan sholat, serta berhubungan baik kepada sesama
manusia dengan menjadi relawan. inilah keluarga muslim yang ideal, bahwa
kesholehan itu terdistribusi secara merata didalam keluarga.
Rabbani ( koleksi foto Umu Rabbani ) |
poso-ampana, 2 september 2012.
Penulis : Sarfin
Lasumani Laando
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..