- Rasulullah SAW bersabda : “Seorang mukmin yang bergabung dengan manusia dan dia sabar atas keusilan mereka…(Bersambung)
- ..jauh lebih utama daripada seorang mukmin yang tidak bisa bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas keusilan mereka.(HR. Ahmad)
- Jika berbicara #Teroris, mereka sebagiannya berasal dari orang yg tdak sabar dengan “keusilan” manusia.
- Kalau #Diktator adalah orang yang tak sabar dengan “keusilan” rakyat. Lalu mengambil jalan represif.
- Hadits itu menggambarkan keutamaan orang dewasa, orang yg dadanya lapang dan tidak gampang marah. Penuh perhitungan.
- Pemimpin dan Rakyat memerlukan tingkat kedewasaan tertentu.Ini memang perlu waktu. Tapi pemimpin darurat. Segera!
- Keusilan rakyat banyak adalah energi yang lahir dari kreatifitas, dia adalah buah kebebasan.bukan untuk ditakuti tapi dikelola.
- Itu sebabnya pemimpin tidak cukup hanya dewasa tetapi juga harus punya tingkat kecerdasan yg memadai untuk mengelola.
- Sementara itu, kedewasan rakyat bersumber pada tingkat pengetahuan. Tetapi pemimpin dapat menjadi sumber-nya yg terbesar.
- Tingkat kedewasaan suatu bangsa adalah ukuran capaian peradaban bangsa itu. Rakyat dan pemimpin adalah komponen terbesarnya.
- Kembali ke hadits tadi, sy tdk bisa mengerti kenapa banyak orang yg bersimbol agama; kurang sabar?
- Ada hadits lagi,”Dalam jasad kita ada segumpal daging, kalau baik baik seluruhnya dan sebaliknya, dialah hati”.
- Rupanya, indikator kebaikan itu sembunyi di dalam jasad. Jadi yg tampak itu apa? Itu misteri?
- Ada kisah masuk nerakanya 3 pembuat kebaikan: pembaca alqur’an, dermawan dan pahlawan perang.
- Di mahkamah Tuhan kelak terbaca bahwa Pembaca qur’an itu membaca-nya untuk kepentingan pujian dan popularitas. Bukan Tuhan.
- Di mahkamah Tuhan, terbaca kedermawanan itu untuk kebanggaan diri dan lagi2 popularitas. Tidak ada keikhlasan memberi.
- Dan mereka yang berjuang di medan jihad, lalu mati. Kita menyebutnya syuhada tetapi Mahkamah Tuhan bicara lain.
- Kisah2 Mahkamah Tuhan itu saya kutip dari pengajian HalalbiHalal Tuan Guru Haji Muharrar Mahfudz. Di DPW PKS pagi ini.
- Maka, agama tidak bisa kita manipulasi dengan simbol semata, meski simbol itu sendiri diperlukan.
- Dan menjadi bagian dari kebaikan itu adalah membaca apakah agama kita telah membuat kita jadi orang baik?
- Di sebagian kecil mereka yang memahami agama secara tertutup, mereka tdk perduli hubungan manusiawi, tdk ada kesabaran.
- Itu sebab-nya mereka mudah diprovokasi dan bahkan “digarap” oleh operasi intelijen.
- Tapi, kerja #BNPT dan #Densus88 juga harus diawasi sebab jangan sampai keluguan mereka disalahgunakan.
- Negara harus dicegah menjadikan proyek “war on terror”-nya kaum neocons kepada rakyat Indonesia yg salah jalan.
- Perang barat kepada teroris bukan perang kita. Kita menghadapi kebodohan dan kemiskinan serta frustrasi kepada pemimpin.
- Seperti juga perang melawan korupsi. Terorisme juga memerlukan strategi kebudayaan di samping penegakan hukum.
- Tanda2 kegagalan itu muncul kalau, seperti #KPK, pihak #BNPT dan #Densus88 selalu bilang #Teroris telah melakukan “regenerasi”.
- Kata2 “regenarasi” #Koruptor atau #Teroris itu sama2 tidak bertanggungjawab. Motifnya perlu dicurigai.
- Sebagai pengawas pemerintahan, saya selalu curiga kepada negara yang melakukan perpanjangan proyek pembiayaan dalam APBN.
- Negara hadir untuk mengatasi bukan untuk memperpanjang masalah rakyat. Wallahua’alam. (Sekian).
Kenapa Mesti TERORIS | Kultwit @fahrihamzah
Diposting oleh
Yahya Ayyasy
Kategori
Album PKS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..