Ilustrasi. (kartinki2008.ru) |
Semua bencana itu bersumber dari pandangan
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api
Betapa banyak pandangan yang menancap dalam hati seseorang seperti panah yang terlepas dari busurnya
Berasal dari sumber matalah semua marabahaya
Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya
Tapi jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang akan datang membawa bencana.
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api
Betapa banyak pandangan yang menancap dalam hati seseorang seperti panah yang terlepas dari busurnya
Berasal dari sumber matalah semua marabahaya
Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya
Tapi jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang akan datang membawa bencana.
Pernahkah
anda merasa kagum dengan seseorang, pria atau wanita? Simpati dengan
perilakunya? Harap-harap cemas tak pasti, selalu ingat akan wajahnya
yang cantik atau ganteng, dikit-dikit galau, takut kehilangan dirinya,
dan rela mengeluarkan kocek yang dalam untuk seseorang yang dikagumi?
Itulah cinta yang adalah sunnatullahNya. Kalau cinta
disalahgunakan jadilah ia seperti virus yang menyerang sistem ketahanan
iman. Bisa saja ilmu yang dalam tak mampu menangkal serangan virus cinta ini, virus merah jambu. Virus yang bisa menggerogoti antibodi keikhlasan seseorang dalam berdakwah. Itu yang berbahaya teman.
Seringkali
di luar sana kita melihat wanita muslim dengan kerudungnya yang suci
harus ternodai saat jalan berduaan dengan seseorang yang bukan muhrimnya
tanpa alasan yang syar’i, apalagi mereka yang berdalih pacaran Islami.
Mana ada teman dalam Islam mengajarkan pacaran, itu cuma buatan
teman-teman liberal yang ingin menghancurkan jatidiri Islam yang
sesungguhnya. Belum lagi teman-teman kita seakidah harus terjun ke
lembah maksiat manakala berduaan teleponan berjam-jam dengan seseorang
yang bukan muhrimnya tanpa alasan yang syar’i, tak ada hijab
antara keduanya, memang sih sepele tapi hati-hati mas bro mbak sis,
virus merah jambu bisa datang dari arah mana saja dan dalam berbagai
kesempatan.
Tahukah teman, ikhtilath dalam bahasa kita bercampur
baur antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya tanpa alasan yang
dibenarkan oleh Islam adalah tradisi Yahudi? Mereka menemukan sarana
yang paling efektif untuk menyerang basis ketahanan orang-orang Islam
dengan merangsang mereka melakukan kejahatan dan mengumbar hawa nafsu.
Ikhtilath itu adalah sarana maksiat kepada Allah SWT dan RasulNya.
Ikhtilath adalah salah satu dosa besar yang dapat mendatangkan
laknatNya, mampu menodai kehormatan keluarga dan masyarakat, dapat
menjadi cikal bakal permulaan zina dan mengundang siksaan dari Allah
SWT.
Rasulullah Saw bersabda, “Ada 3 jenis orang yang kita jangan
bertanya kepada mereka. Orang yang keluar dari jama’ah dan durhaka
kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak
perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati,
dan seseorang wanita yang ditinggal keluar suaminya dan telah dicukupi
kebutuhan dunianya lalu ia tabarruj setelah itu. Jangan bertanya kepada
mereka” (HR Imam Ahmad). Kemudian dalam sabdanya yang lain, “Aku
membai’atmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan
kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak
meratapi (orang mati) dan tidak berhias dengan berhiasnya Jahiliyah
awal” (HR Imam Bukhori).
Terus gimana dong dengan status jomblonya
nih? Kesendirian adalah saat-saat berharga di mana kita benar-benar
mengasah ibadah, kemampuan, kepribadian dan pencarian ilmu yang
sebaik-baiknya. Kesendirian mengajarkan kepada kita, betapa sulitnya
medan kehidupan. Kesendirian mengajarkan ketangguhan sebagai insan
tatkala berbagai rasa sedih, gelisah, rindu dan benci menerpa.
Kesendirian adalah moment untuk mengasah diri bermentalkan kemandirian.
Seperti kepompong dalam kesendiriannya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu
yang indah. Untuk saat ini hanya Allahlah tempat sandaran dan pegangan
yang terbaik.
Adapun obat yang ampuh untuk menangkal serangan
virus merah jambu ini adalah dengan banyak berdoa kepada Allah SWT agar
senantiasa melindungi kita dari godaan syaithon dan jiwa yang lemah
serta mengokohkan jalan cinta hakiki kita hanya untuk Allah SWT.
Kemudian senantiasa memperbaharui iman karena iman sendiri sifatnya yang
turun naik sesuai dengan kadar taqorrub kita kepada Allah SWT.
#edisi peduli JoKer (Jomblo Keren)
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..