AMAT PENTING UNTUK DIBACA
د / صالح العصيمي عضو هيئة التدريس بجامعة الإمام محمد بن سعود الإسلامية قسم العقيدة
.
Dari DR Sholih Al Ushoimy, Dosen Univ. Islam Imam Muhammad bin Saud (di Saudi Arabia), JurusanAqidah
هل وأد عمر بن الخطاب ابنته في الجاهلية؟
الجواب : لا!!
الجواب : لا!!
Apakah Umar bin Khattab benar telah mengubur hidup-hidup Putrinya pada masa jahiliyah ?
!!Jawabannya : TIDAK
!!Jawabannya : TIDAK
لقد شاع على ألسنة الكثير من الخطباء والوعَّاظ أنّ عمر بن الخطاب رضي
الله عنه كان قد وأد ابنته في الجاهلية،ولطالما سمعنا هذه القصة على
المنابر وفي المحاضرات والمواعظ،
Memang persepsi itu muncul kebanyakan dari khatib atau ustadz / dai,
bahwasanya Umar bin Khattab telah mengubur putrinya pada masa jahiliyah,
dan kita semua selalu mendengarkan kisah tersebut melalui mimbar
mimbar, dalam sesi-sesi kuliah atau ceramah,
وخلاصة القصة المنتشرة بين الناس:
“أنه رضي الله عنه كان جالساً مع بعض أصحابه، إذ ضحك قليلاً، ثم بكى، فسأله مَن حضر،
فقال: كنا في الجاهلية نصنع صنماً من العجوة، فنعبده، ثم نأكله، وهذا سبب ضحكي،
“أنه رضي الله عنه كان جالساً مع بعض أصحابه، إذ ضحك قليلاً، ثم بكى، فسأله مَن حضر،
فقال: كنا في الجاهلية نصنع صنماً من العجوة، فنعبده، ثم نأكله، وهذا سبب ضحكي،
Singkatnya, kisah yg tersebar pada masyarakat adalah bahwa Umar
Radhiallahanhu suatu hari tengah duduk bersama para sahabat yg lain,
kemudian ia tiba-tiba tertawa ringan, lalu kemudian ia menangis. Lalu
ada yg bertanya; “Apa sebenarnya yang telah terjadinya padanya?” Umar
menjawab : “Dahulu pada saat jahiliyah kami membuat berhala sesembahan
dari adonan roti. Kemudian suatu saat kami memakannya, itulah sebabnya
aku tertawa
أما بكائي،
فلأنه كانت لي ابنة، فأردت وأدها، فأخذتها معي، وحفرت لها حفرة،
فصارت تنفض عن لحيتي، فدفنتها حية”.
فلأنه كانت لي ابنة، فأردت وأدها، فأخذتها معي، وحفرت لها حفرة،
فصارت تنفض عن لحيتي، فدفنتها حية”.
Adapun sebab tangisku karena dulu aku punya putrid kecil dan aku
terobsesi untuk menguburnya, kemudian aku ajak dia pergi dan aku
menggali untuknya sebuah liang lahat padahal saat itu ia meronta
menarik- naik jenggotku, tapi aku segera menguburnya hidup- hidup
والعجيب أنّك تجد المرء من العوام لا يفقه من الإسلام شيئا ولا يحفظ من شرائعه أمرًا إلاّ قصة وأد عمر لابنته
Sungguh heran, Anda akan mendapatkan orang awam yg tidak paham Islam
sedikit pun dan tidak hapal ajaran- ajaran agama, tapi dia hapal kisah
Umar yg mengubur putrinya
والحقيقة المذهلة التي يتحمّل مسؤوليتها الخطباء والوعاظ أنّ هذه القصة
باطلة وموضوعة وملفقة على أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضي الله عنه،
Realitasnya kisah ini adalah tidak relevan, para dai dan ustadz
memiliki tanggungjawab atas ini. Sebenarnya kisah ini direkayasa dan
disematkan kepada Amirulmu’minin Umar Radhiallahanhu.
والعجيب أنّه لا ذكر لها في كتب السنة والحديث أو كتب الآثار والتاريخ،
Keganjilan tersebut terdapat ketika sebenarnya tidak ada rujukan
ilmiah yang dalam literatur assunah maupun hadis atau sumber atsar, atau
buku buku sejarah
ولا يعرف من مصادرها إلا ما يكذبه الرافضة الحاقدون من غير دليل ولا حجة.
Dan tidak diketahui sumber rujukan kisah itu kecuali dari kebohongan
kisah syi’ah Rofidhoh yg penuh dengan kebencian, bahkan tanpa bukti dan
tanpa otentitas yang jelas
والأصل أنه لا يُثْبَت مثل ذلك إلاّ بإسناد ثابت ، وليس لدينا إسناد ثابت بأن عمر رضي الله عنه فعل ذلك فعلاً.
Sepantasnya hal itu harus divalidasikan dengan sumber literatur yang
otentik dan meyakinkan. Namun kita tidak memiliki sumber referensi yang
valid yg menyatakan bahwa Umar Radhiallahanhu benar-benar melakukan hal
tersebut
وممّا يؤكد زيفها ووضعها:
Kepalsuan kisah itu semakin jelas antara lain dengan analisa berikut ini :
١- أنّه من المعلوم أن أول امرأة تزوجها عمر – رضي الله عنه – هي زينب بنت مظعون أخت عثمانفولدت له حفصة وعبد اللهوعبد الرحمن الأكبركما جاء في البداية والنهاية لابن كثير:
قال الواقدي وابن الكلبي وغيرهما تزوج عمر في الجاهلية زينب بنت مظعون أخت عثمان بن مظعون فولدت له عبد الله وعبد الرحمن الأكبر وحفصة رضي الله عنهم.
وكان ميلاد حفصة قبل البعثة بخمس سنين كما جاء في المستدرك وغيره
عن عمر رضي الله عنه قال: ولدت حفصة وقريش تبني البيت قبل مبعث النبي صلى الله عليه وسلم بخمس سنين، ولهذا فهي أكبر بنات عمر
Point 1. Seperti diketahui bersama, bahwasanya Umar Radiallahu anhu
pertama kali menikah dengan Zainab binti Mazh’un saudari Utsman, darinya
lahirlah Hafshoh, Abdullah, Abdurahman ‘yg tertua’Sebagaimana
disebutkan dalam kitab Albidayah wa Nihayah karangan Ibnu Katsir: Al
Waqidy dan Ibnul Kalby dan selain dari keduanya berkata : Umar menikahi
Zainab binti Mazh’un saudari Utsman bin Mazh’un, kemudian ia melahirkan
untuknya anak yg bernama : Abdullah, Abdurahman al- akbar (yg tertua) ,
dan Hafshoh Radhiallah anhum
Dan Hafshoh lahir lima tahun sebelum kerasulan, sebagaimana dinukil
dari kitab Al Mustadrok dan lainnya: Riwayat dari Umar Radhiallah anhu :
Hafshoh lahir ketika kaum Quraisy memperbaiki pembangunan Ka’bah yaitu
lima tahun sebelum kerasulan Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dengan
demikian ia adalah putri tertua Umar
فلماذا لم يقم عمر بن الخطاب رضي الله عنه بوأد ابنته حفصة رضي الله عنها وهي إبنته الكبري
Pertanyaannya adalah mengapa Umar bin al Khattab malah belum mengubur Hafshoh Radhiallahanha, padahal dia adalah putri tertuanya
والتي تكنى بها أبا حفص؟،
Dan dengannya pula, Umar dikun-yahkan sebagai Abu Hafshoh ?
ولماذا يئد من هي أصغر منها؟
Lalu mengapa Umar mengubur (putrinya) yang lebih muda dari Hafshoh ?
ولماذا انقطعت أخبار من وئدت فلم يذكرها أحد من أقاربها ولم نجد لها ذكرا في أبنائه؟
Kenapa terhapus berita siapakah sebenarnya yang dikuburkan, bahkan
tidak satupun dari kerabat yg mengisahkan hal serupa, dan kita tidak
menemukan namanya diurutan nama nama putra putri Umar
فقد سموا لنا جميعا وسمي لنا من تزوجهن عمر في الجاهلية والإسلام،
Padahal para Ulama telah mencantumkan nama nama mereka seluruhnya,
dan menyebutkan nama istri istri Umar pada masa jahiliyah dan masa
Islamnya
ولم نقف فيما اطلعنا عليه من المراجع على شيء يوثق به في هذا الأمر.
Namun apa yg kami telah teliti belum diketahui secara pasti satupun sumber rujukan yg membuktikan validitas dalam kasus ini
انظر ترجمة أم المؤمنين حفصة رضي الله عنها في “الإصابة” للحافظ ابن حجر ٧/ ٥٨٢
Lihat biografi ummul mu’minin Hafshoh Radhiallah anha dalam kitab “Al
Ishobah fi tamyizi shohabah” vol 7 hal 582, karya al Hafidz Ibnu Hajar
٢- لم يعرف في بني عدي الذين ينتسب إليهم الفاروق وأد البنات بدليل أن
أخته فاطمة بقيت حية حتى تزوجت سعيد بن زيد ابن عم عمر بن الخطاب
2- Dalam keluarga besar Umar al Faruq yaitu Bani ‘Ady tidak dikenal
istiadat mengubur anak perempuan, sebagai bukti bahwa saudari Umar yg
bernama Fatimah masih hidup kemudian menikah dengan Said bin Zaid putra
paman Umar bin Khattab
٣- بعد بحث في كتب الأحاديث و التخريج لم اجد له اثر إلا في كتب
الرافضة وعدم ورودها في كتب السنة والحديث أو كتب الآثار والتاريخ دليل
قاطع على بطلانها.
3. Setelah riset dalam kitab kitab hadis dan takhrij saya tidak
menemukan rujukan kecuali dalam kitab kitab sesat Rofidhoh (syi’ah), sehingga
nihilnya narasumber yg berasal dari kitab kitab sunnah, hadis, atsar,
serta buku-buku sejarah itu merupakan sebuah bukti absah terhadap
kebohongan kabar tersebut
وأخيراً فإن مسألة الطعن في الصحابة عن طريق القصص التيظاهرها ” البراءة ” كثيرة جدًا؛
Dengan demikian, cerita cerita yg dpt ‘membunuh karakter’ para
sahabat Rasulullah sebagai generasi rabbani banyak sekali, yg seharusnya mereka terbebas dari hal
itu
لذا ينبغي على المرء أن يتثبت وأن يعرف من أين يأخذ العلم.
Itulah sebabnya mengapa seseorang harus meneliti kembali dan memiliki kepekaan darimana ia mengambil sumber pengetahuan / ilmu
(Alih Bahasa oleh : Hasbi NM, Lc) sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..