gambar dari google |
Sobat gaulislam, sampai saat ini militer Bashar al-Assad masih aja
ngebantai saudara kita di Suriah. Belum lagi di Afganistan, Irak,
Rohingya dan lain-lain. Malahan bulan Januari kemaren di facebook rame
ama berita para ektrimis di Afrika Tengah ngebantai, ngebakar ama
makanin jasad kaum Muslim. Kejadiannya itu di daerah Bangui, Afrika
Tengah. Salah seorang ektrimis itu malahan nyebut dirinya sebagai ‘Mad
Dog’ atau ‘Anjing Gila’ dan bangga karena udah ngelahap kaki si korban.
Astaghfirullah!
Ya, kejadian kayak gini emang udah nggak aneh lagi. Kaum Muslimin
ditindas ama kaum kafir yang emang dari dulu benci benget ama umat
Islam. Banyak tuh saudara kita di luar sana yang nggak ngerasa aman
padahal kan di tanah kelahirannya sendiri.
Sobat Muda Islam, udah 80 tahun lebih nih kaum Muslimin hidup
tanpa adanya pemimpin dunia. Yaitu sejak Khilafah Utsmani runtuh pada
tanggal 3 Maret 1924 oleh Mustafa Kemal Attaturk laknatullah dan
komplotannya. Semenjak itu, kaum Muslimin jadi terpecah belah dalam
berbagai negara dan bangsa. Nggak cuma itu, kaum Muslimin juga ngalamin
berbagai penderitaan dan problema yang nggak kunjung surut. Dalam sikon
(situasi dan kondisi) kayak gini negara-negara Barat pada gencar
ngelakuin berbagai konspirasi dan propaganda yang bisa ngelemahin iman
kaum Muslimin bahkan sampai ngejauhin kaum Muslimin dari diin-nya
sendiri. Jadinya, saat ini kaum Muslim didera berbagai krisis yang nggak
habis-habis.
Wilayah kekuasaan Islam yang mulanya terbentang luas dari Sabang
sampai Merauke berjajar pulau-pulau… eh kok malah nyanyi. Maksudnya,
wilayah Islam mulai dari Spanyol di Eropa, pedalaman Afrika, Timur
Tengah, Asia Selatan, Asia Tengah, Semenanjung Balkan hingga ke Timur
Jauh, kini terpecah belah menjadi puluhan negara kecil yang dikuasai
oleh para penjajah.
Berbagai bentuk krisis dan penjajahan terjadi baik di bidang politik,
ekonomi, soal budaya, pendidikan dan lain-lainnya. Bahkan akibat
program bantuan utang luar negeri, rakyat kaum Muslimin di daerah kaya
yang harusnya kaya eh tetap aja miskin. Negeri-negeri Muslim menjadi
objek jarahan, eksploitasi dan penindasan. Di Indonesia aja, udah berapa
ton emas yang diangkut Freeport ke AS dan Kanada? Udah berapa barel
minyak di negeri-negeri Teluk yang disedot melalui politik perdagangan
yang curang?
Di bidang kemanusiaan, terjadi pembantaian atas kaum Muslimin di
berbagai wilayah. Di Palestina, Afghanistan, Chechnya, Kashmir, dan
negara lainnya. Tentu ini sangat memprihatinkan mengingat kita yang di
Indonesia masih terbilang aman. Kalau di negara-negara tadi, mau ke luar
aja susah. Bisa-bisa langsung ditembak. Dor!
Nah, semua krisis itu nunjukkin kalau kaum Muslimin belum mampu dalam
ngadepin makar atau tipu daya negara-negara Barat. Bener kalau
dikatakan bahwa Umat Islam yang jumlahnya lebih dari 1,2 miliar tak
ubahnya seperti buih di lautan. Hal ini merupakan fakta kongkrit karena
ketiadaan pemimpin Islam.
Islam menjadi rujukan peradaban dunia
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Sesuai dengan
subjudul di atas, udah pada tahu belum kalau Islam pernah menjadi
rujukan perababan dunia? (Hayo, yang nggak tahu, berarti kudet nih.
Makanya jangan update status melulu. Hehe…). Ya, Islam emang pernah jadi
rujukan peradaban dunia yaitu ketika masa kejayaan Islam di Andalusia,
Spanyol. Di bawah kekhilafahan Islam, Eropa yang awalnya berada dalam
masa kegelapan berubah menjadi daerah maju dan terdepan. Pada masa ini
kaum Muslimin berhasil melahirkan peradaban yang cemerlang. Kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sains, kesenian, bahasa dan
sastra. Nggak ketinggalan ilmu filsafat dan fiqih. Belum lagi kemajuan
dalam pembangunan fisik.
Perkembangan pengetahuan di Spanyol emang sangat pesat, nggak kalah
ama perkembangan ilmu pengetahuan di Bagdad dan Mesir. Misalnya ilmu
fiqih. Berkembangnya ilmu fiqih di Spanyol menggambarkan bahwa di
Spanyol pada saat itu udah banyak yang ahli dan paham dalam bidang
agama. Mazhab yang berkembang saat itu adalah mahzab Maliki.
Kota-kota di Spanyol pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan
peradaban yang membuat banyak pelajar-pelajar Eropa nimba ilmu di sana
(bukan nimba air di sumur ya!). Misalnya aja Cordova, sampai saat ini
kota Cordova masih nyimpen peninggalan dari kejayaan Islam pada masa
bani Umayyah. Salah satunya adalah Masjid Raya Cordova. Sampai sekarang
nih, keindahan arsitekturnya tetap memukau para pengunjung (yang belum
lihat, search aja di mbah google ya). Tapi sayangnya saya juga belum
pernah ke sana tuh. Huhu…
Berbagai sarana keilmuan kayak gedung sekolah, universitas,
perpustakaan dan masjid udah dibangun. Malahan dibangun juga
taman-taman yang indah untuk para cendekiawan berdiskusi. Wiih asik!
(kalau di Indonesia ada nggak, ya?)
Kondisi kayak gini membuat ilmuan-ilmuan Muslim bermunculan. Di
bidang matematika, ada Al-Khawarizmi yang merupakan orang pertama yang
nulis buku tentang aljabar. Itu loh yang udah dipelajarin di SMP, inget
nggak?
Di bidang kedokteran, ada Ibnu Sina atau di Barat dikenal Avicenna.
Ibrahim ibnu Yahya an-Naqqash si pembuat teropong bintang modern. Ibnu
Khaldun, penemu teori sejarah. Ahli sastra Ibnu Abd Rabbih, Ibnu Bassam
dan Ibnu Khaqan. Dan masih banyak lagi.
Itu adalah bukti kontribusi Umat Muslim kepada dunia. Umat Muslim
telah menciptakan dan mengembangkan teknologi dengan sangat baik
sehingga berguna bagi dunia Barat sekaligus menolong Eropa dari masa
kegelapannya. Keren kan?
Tapi saat kaum Muslimin nggak lagi berjaya di Andalusia, orang-orang
Eropa berusaha bangkit dan lahir kembali. Ini dia yang namanya masa
‘renaissance’ atau ‘kelahiran kembali’. Mereka mengambil kemajuan
teknologi milik kaum Muslimin. Coba kalau kita lihat Italia, segala seni
dan ukirannya diambil dari seniman-seniman Muslim Spanyol. Cuma ada
perubahan sedikit aja untuk menciptakan gaya orang Italia sendiri. Jadi,
mereka hanya mempelajarinya dari umat Muslim.
Dakwah, jalan tegaknya syariat Islam
Islam emang udah nunjukin kontribusinya kepada dunia. Islam pernah
berjaya dan berkuasa. Bahkan hingga memayungi 2/3 dunia. Subhanallah!
Namun sayang banyak kaum Muslim yang nggak tahu. Lihat aja di SD, ada
nggak pelajaran khusus yang ngebahas tentang masa kejayaan Islam? Paling
yang diajarin tentang kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Betul?
Kalau pun ada paling sekilas aja. Padahal, jangan lupakan sejarah Islam!
Nah, sekarang ini umat Muslim masih terpuruk. Sementara Barat dengan
Kapitalisme-Sekulerimenya udah bikin negeri-negeri Muslim di belahan
dunia semakin lemah dan terbelakang. Sistem kapitalisme yang diterapkan
oleh negara Muslim telah menyiksa warganya sendiri. Kerusakan terjadi
hampir dalam segala bidang. Jarak antara si kaya dan si miskin terlampau
jauh. Yang kaya makin kaya begitu juga sebaliknya. Segala sesuatu
diukur dengan materi. Ujung-ujungnya kaum Muslimin tertindas. Hal ini
adalah akibat dari tak diterapkannya syariat Islam. Lalu, apakah kondisi
saat ini ideal untuk bisa melaksanakan syariat Islam dengan benar dan
baik?
Nggak. Kondisi saat ini emang nggak ideal. Namun bukan berarti kita
diem aja nggak ngelakuin sesuatu. Emangnya mau umat Muslim terus
terpuruk kayak gini? Nggak lah!
Masa depan Islam itu terletak di atas pundak para pemudanya loh.
Merekalah yang nantinya memegang kendali bahtera rumah tangga, eh,
maksudnya bahtera Islam. Tapi ya dengan syarat harus punya kesadaran dan
kecintaan kepada agamanya. Mereka harus mau bergerak secara ikhlas dan
sungguh-sungguh untuk meraih kembali kejayaan Islam.
Nah, kita masih bisa mengubahnya yaitu dengan dakwah. Kenapa? Agar
syariat Islam tegak kembali di muka bumi ini. Dengan dakwah kita menyeru
umat untuk kembali kepada Islam dan menanamkan kesadaran serta
kecintaan penuh pada agamanya. Juga kepada para pemuda Muslim untuk
bersama-sama berjuang demi kembali tegaknya Islam sebagai ideologi
negara di bawah naungan khilafah. Insya Allah!
Ayo belajar!
Sobat muda di mana pun kamu berada, maka yang bisa
dilakukan oleh kita sebagai remaja adalah sadar dan mau belajar. Kenapa
begitu? Ya gimana syariat Islam mau tegak lagi kalau kitanya aja nggak
tahu en nggak paham. Gimana kita mau berhasil kalau nggak sadar dengan
kondisi kita sendiri. Jangan sampai kita cuek-cuek aja. Katanya mau maju
tapi nggak mau belajar? Jangan bermimpi bahwa tegaknya syariat Islam
itu terjadi dengan sendirinya. Ya, perlu usaha dari kitanya juga. Nggak
bisa kalau cuma nunggu. Para pendahulu kita juga mereka pake usaha
bahkan dengan taruhan nyawa. Beuh… berani nggak? Maka, belajar dong. Oke?
Belajar dan menguatkan keyakinan bahwa Islam adalah sistem kehidupan
yang sempurna, yang harus diperjuangkan. Tapi keyakinan ini nggak bisa
ada dalam diri kita aja. Harus disebarkan kepada orang-orang. Ya jadinya
balik lagi ke tadi, harus dakwah. Dakwahin keluarga, kerabat, tetangga,
kawan di sekolah, teman kerja, dan lain-lain.
Kita juga kudu wajib en harus yakin kalau Allah Ta’ala pasti menolong
kita. Allah Ta’ala menolong para pejuang diin-Nya yang haq dan akan
memberikan kemenangan dan kekuasaan kepada mereka. Sebagaimana
firman-Nya: ”Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS Muhammad [47]: 7)
Nah sobat, jadi harus yakin ya. Ayo kita belajar dan berdakwah. Buat
para remaja di mana pun kalian berada, yuk kita tegakkan syariat Islam
dengan cara berdakwah yaitu dakwah untuk mewujudkan Islam di
tengah-tengah kehidupan sebagai sebuah sistem kehidupan. Teruslah
berjuang untuk menjadi remaja Muslim yang mampu menjadi penerang bagi
umat yang kini tengah dicengkram kegelapan kapitalisme global (Widih,
kamu ngerti kan istilah ini? Yup! Itu sistem yang bertentangan dan
menentang Islam). Bersiaplah untuk selalu bertahan dalam menghadapi
segala cobaan yang datang. [Muhaira | iraazzahra28@ymail.com]
*rabbani79.blogspot.com sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..