Menurut Erbe Sentanu, cerdas secara
spiritual atau dekat dengan tuhan itu harus dibuktikan dengan berada di
Zona Ikhlas yang mensyaratkan tiga hal, yaitu gelombang otaknya harus
lebih banyak dalam posisi Alpha dan Theta, kemudian sistem perkabelan
otaknya (neuropeptide) serasi dan memunculkan perasaan tertentu kepada
Thuan, lalu tubuhnya harus cukup mengandung hormon serotonin, endorfin
dan melantonin dalam komposisi yang pas. Dalam kondisi tersebut, maka
dengan sendirinya ciri-ciri kecerdasan spiritual akan muncul.
Tanpa ketiga syarat tersebut, agak sulit dipercaya. Misalnya seorang mengaku dekat dengan Tuhan tapi hormon di tubuhnya dominan kortison, yaitu hormon yang muncul pada saat stres, bagaimana mungkin?. Seseorang yang dekat dengan Tuhan semestinya lebih banyak berada dalam kondisi khusyuk, kondisi rileks, dan hormon di tubuhnya pasti hormon yang bagus seperti hormon DHEA, serotin, endorfin, dan melantonin.
Tanpa ketiga syarat tersebut, agak sulit dipercaya. Misalnya seorang mengaku dekat dengan Tuhan tapi hormon di tubuhnya dominan kortison, yaitu hormon yang muncul pada saat stres, bagaimana mungkin?. Seseorang yang dekat dengan Tuhan semestinya lebih banyak berada dalam kondisi khusyuk, kondisi rileks, dan hormon di tubuhnya pasti hormon yang bagus seperti hormon DHEA, serotin, endorfin, dan melantonin.
Mempelajari
kecerdasan spiritual tidak bisa begitu saja lewat buku, karena hasilnya
hanyalah pemahaman kecerdasan spiritual lewat logika, apalagi kalau
membacanya sambil stres, akan lebih efektif bila menggunakan Brainwave Technology, yaitu dengan mendengarkan Digital Prayer Brainwave Management yang berfungsi menarik gelombang otak ke Alpha dan Theta selama 20 menit pada pagi dan malam hari.
Apabila hal tersebut bisa berlanjut
hingga 40 hari, maka hormon – hormon yang baik dan menenangkan akan
diproduksi oleh tubuh. Saat itu dia akan melihat hidup ini dengan cara
lain, menjadi mudah bersyukur, mudah merasa terharu.
Memunculkan perasaan mudah bersyukur itu
penting sekali karena rasa syukur bisa diartikan sebagai kemampuan
menikmati hidup ini apapun kondisinya, sehingga susah ataupun senang
rasanya tetap nikmat. Rasa syukur yang benar, dalam arti betul-betul
menghayati nikmatnya hidup, juga sangat membantu memunculkan kecerdasan
spiritual.
Namun, di masyarakat luas, pengertian
cerdas spiritual lebih sering diartikan rajin sholat, rajin ibadah dan
hal lain yang berhubungan dengan agama. Padahal kecerdasan spiritual itu
adalah kemampuan seseorang untuk memberi makna dalam kehidupan.
Menurut Tony Buzan Pakar mengenai otak,
ciri orang cerdas spiritual diantaranya adalah senang berbuat baik,
senang menolong, telah menemukan tujuan hidupnya, jadi merasa memikul
sebuah misi yang mulia kemudian merasa terhubung dengan sumber kekuatan
di alam semesta (Tuhan).
Dibulan Ramadhan ini, adalah moment yang
tepat bagi umat muslim untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, karena
dibarengi dengan salah satu nikmatnya menjalankan ibadah puasa. Selamat
mencerdaskan Spiritual Anda.
*http://quantumikhlas.com/?p=756#more-756
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..