Ikhlas, betapa sering kita mendengar kata tersebut tiap harinya,
terutama ditempat-tempat peribadatan. Ikhlas menjadi sesuatu yang
senantiasa digaungkan oleh para pemuka agama apapun. Namun, seberapa
banyak orang yang benar-benar dapat menghayati makna ikhlas hingga
kelubuk hati atau bahkan berhasil menjalaninya?
Ikhlas adalah bagian terpenting dari pencapaian hidup masnusia.
Ikhlas merupakan perilaku hidup tertinggi yang dipedomankan Tuhan kepada
manusia. Didalamnya terkandung makna kesabaran, Kepasrahan, dan
penerimaan yang memungkinkan manusia semakin dekat dengan Tuhan.
Ikhlas juga merupakan kondisi persamaan dalam hati, bukan sekedar
aktifitas pikiran. Oleh karena itu, belajar ikhlas juga berarti belajar
dengan hati. Kedengarannya mudah memang, tapi barangkali masih banyak di
antara kita yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya.
Metode keihklasan dicapai melalui pikiran (otak 12% dan hati
(jantung) 88%, oleh karena itu, keikhlasan seseorang bisa diukur dengan
melihat kondisi kesehatan jantung dan otaknya. Orang yang sudah
benar-benar menerapkan keikhlasan dalam hidupnya, akan jauh lebih baik
daripada orang yang tidak atau belum ikhlas, ujar mas Nunu.
Kesulitan seseorang untuk mempelajari dan menerapkan ikhlas karena
manusia senantiasa berpikir secara shopisticated (canggih) dan
complicated (kompleks), sehingga keikhlasan menjadi sulit dicerna,
padahal untuk meraih keikhlasan itu sangatlah sederhana.
Untuk mencapai ikhlas kita harus mengistirahatkan pikiran kita.
Dengan kata lain, memindahkan kesadaran kita dari otak ke hati.
Teknologi yang digunakan disebut dengan Ultimate Self Development
Technology adalah merupakan hasil penggabungan kekuatan budaya Timur dan
Barat, serta ilmu pengetahuan.
Teknologi ikhlas ini bersifat otomatis. Kita tidak perlu
mempercayainya untuk memperoleh manfaatnya. Ketika kita mengetahui
prosedur ikhlas dan mampu hidup ikhlas dengan mental fisiologis prosedur
yang benar, keinginan-keinginan menjadi jauh lebih mudah untuk di raih.
Oleh karena itu, yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara untuk
menyempurnakan metode atau prosedur ke ikhlas an dalam hati dan pikiran.
Focus Pikiran (MindFocus!)
Untuk mencapai tahap ikhlas, tahap pertama yang harus di jalani adalah melatih pikiran kita untuk focus (MindFocus!), guna meningkatkan kekuatan pikiran, kecerdasan emosi, dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan dengan mudah dan menyenangkan. Untuk melatihnya disarankan untuk mengelola gelombang otak atau yang disebut brainwave management. Pengelolaan gelombang energi otak tersebut akan melatih pikiran kita agar lebih mudah untuk mencapai alam bawah sadar atau berada pada gelombang alpha dan theta. Karena pada kedua gelombang tersebut, manusia bisa menjadi lebih rileks, tenang dan tingkat kreatuvutasnya sangat tinggi.
Focus Hati (HeartFocus!)
Tahap berikutnya adalah pemfokusan hati (heartfocus), untuk mencapai fokus hati, dibutuhkan gelombang energi hati (heartwave management) yang bertujuan meraih keikhlasan melalui jantung dan perasaan serta menemukan “tombol” ikhlas di hati. Metode ini digunakan untuk membongkar akar terdalam nafsu yang tak terpuaskan, keinginan untuk menang sendiri, keresahan, ketakutan dan kepalsuan hati seseorang. Dengan begitu akan menciptakan proses pencapaian kesuksesan hidup lahir dan batin menjadi begitu sederhana, mudah, sekaligus menentramkan.
Untuk mencapai ikhlas, sekaligus kembali kepada fitrah manusia
sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, tekniknya sederhana
saja, Yang diperlukan hanyalah menghapus segala berbagai sifat
ketidaksempurnaan manusia yang sempat terprogram di dalam hati atau
bawah sadar.
Sifat ketidak sempurnaan ini terdiri dari berbagai nafsu yang
menimbulkan perasaan serba tidak cukup, kekurangan, atau sebaliknya,
merasa lebih dari yang lain, sekaligus perasaan takut gagal. Dengan
membersihkan sifat-sifat ketidaksempurnaan itu, secara otomatis kita
akan kembali merasa dan mulai menikmati fitrah hidup yang penuh dengan
kesempurnaan.
sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..