Pada suatu senja saat kemarau mengering
Engkau bertutur tentang liku hidup
Penuh senyap dan sinar redup
Kubilang, “Itu masa lalu, segeralah berpaling!”
Engkau bertutur tentang liku hidup
Penuh senyap dan sinar redup
Kubilang, “Itu masa lalu, segeralah berpaling!”
Pada suatu senja saat angin mengirim dingin
Tiang-tiang kokoh itu menjadi saksi
Bahwa hidup tak harus terus diratapi
Tidak selalu datang apa yang kita ingin
Tiang-tiang kokoh itu menjadi saksi
Bahwa hidup tak harus terus diratapi
Tidak selalu datang apa yang kita ingin
Pada suatu senja saat bougenvile berguguran
Kepastian bukan milik manusia
Melainkan Allah-lah yang menetapkan
Sebanding kekhusyukan dalam berusaha
Kepastian bukan milik manusia
Melainkan Allah-lah yang menetapkan
Sebanding kekhusyukan dalam berusaha
Pada suatu senja saat musim enggan beranjak
Kehidupan akan selalu menyisakan jejak
Bahagia yang membuat kita lupa
Atau lara yang menyadarkan, pun sebaliknya
Kehidupan akan selalu menyisakan jejak
Bahagia yang membuat kita lupa
Atau lara yang menyadarkan, pun sebaliknya
Pada suatu senja saat matamu berkaca-kaca
Kukatakan, aku bukan siapa-siapa
Bukan malaikat, bukan juga dewa
Akan selalu ada yang tak sempurna
Kukatakan, aku bukan siapa-siapa
Bukan malaikat, bukan juga dewa
Akan selalu ada yang tak sempurna
Pada suatu senja ingin kuhentikan waktu
Lalu kuhadiahkan sepotong senja itu
Untukmu, ya untukmu….
Istriku…..
Lalu kuhadiahkan sepotong senja itu
Untukmu, ya untukmu….
Istriku…..
Oleh: E Hamdani
sumber : http://www.dakwatuna.com/2012/08/22354/sepotong-senja-untuk-istriku/
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..