Dalam ekspedisi para ilmuwan Indonesia dan Amerika Serikat, ilmuwan
dari National Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) di bawah naungan
Departemen Perdagangan AS. Telah menemukan sebuah Gunung Berapi Raksasa Bawah Laut Sulawesi. Gunung berapi bawah laut ini lebih dari 10.000 kaki atau 3000 meter, ditemukan di laut di Sulawesi Utara.
Ini merupakan Berita Terkini
yang sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan. Okeanos Explorer sebuah
Penelitian gabungan antara Indonesia-AS yang dimaksudkan untuk mengenal
unsur-unsur di bawah laut dan komunitas makhluk hidup yang menopangnya.
Ekspedisi bawah laut ini menggunakan
sistem sonar dan peralatan robotik, remotely operated vehicle (ROV)
dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi untuk mengeksplorasi kekayaan
dasar laut di perairan Indonesia.
Tak terduga sama sekali, Kapal Okeanos
dari NOAA mendapatkan pemetaan gambar gunung berapi itu. Kawio Barat
dipilih sebagai area ekspedisi karena unsur-unsur bawah laut yang
berlimpah.
“Ini adalah gunung berapi yang besar dan
lebih tinggi dari semua gunung di Indonesia, kecuali tiga atau empat
gunung lainnya, dan menjulang lebih dari 10.000 meter dari dasar laut
pada kedalaman lebih dari 18 ribu kaki”
Kata Jim Holden, Ketua ilmuwan AS dari University of Massachusetts, AS, Kedutaan Besar dalam rilis itu ke AFP.
Kata Jim Holden, Ketua ilmuwan AS dari University of Massachusetts, AS, Kedutaan Besar dalam rilis itu ke AFP.
Penemuan gunung bawah laut di perairan Indonesia seperti Gunung Berapi Raksasa Bawah Laut Sulawesi
ini bukan pertama kali. Mei 2009 lalu, gunung api raksasa berdiameter
50 kilometer dengan ketinggian 4.600 meter ditemukan di kawasan perairan
barat Sumatera.
Belum dipastikan apakah gunung ini aktif
atau tidak. Namun jika benar, “Ini bisa sangat berbahaya” kata ahli
geologi kelautan BPPT, Yusuf Surachman Djajadihardja, seperti dimuat
laman Ninemsn.com.au. Bahwa puncak gunung ini berada di 1.380 meter di
bawah laut.
Sejauh ini, Okeanos Explorer telah
memetakan 2.400 mil persegi dasar laut di Indonesia. Pada pertengahan
Juli, kapal riset dan perikanan milik Indonesia, Baruna Jaya IV akan
memetakan lebih banyak dasar laut dan menempatkan peralatan di kepulauan
Kawio sebelum kedua kapal bertemu di Pelabuhan Bitung. Mereka akan
dikerahkan kembali pada 21 Juli untuk terus mengeksplorasi di kepulauan
Sangihe dan Talaud
sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..