Rasulullah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk senantiasa
berinteraksi dengan al-Qur’an di bulan yang penuh berkah ini, Ramadhan.
Baik dengan membaca, mendengarkan, menghafal, mengingat-ingat hingga
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah Sang Maha Pemurah
telah menyemangati kita dalam berbagai kesempatan baik melalui FirmanNya
ataupun Sabda NabiNya tentang keuntungan-keuntungan yang pasti akan
kita dapatkan ketika kita berinteraksi dengan surat langit itu.
Diantara keuntungan-keuntungan yang dijanjikan oleh Allah adalah sebagai berikut :
1. Nama Pembaca al-Qur’an disebut-sebut di majlis Allah dan MalaikatNya
Adalah sebuah kebanggaan ketika nama kita disanjung-sanjung dihadapan Raja atau Presiden tempat kita bermukim. Apalagi jika yang menyanjung kita adalah Raja dari Segala Raja. Abu Dzar berkata, “Demi Ayah dan Ibuku, berilah Aku wasiat Ya Rasulullah!” Rasulullah menjawab, “Aku berwasiat kepadamu agar bertaqwa kepada Allah, karena ia merupakan pangkal seluruh urusan.” Abu Dzar, “Tambahlah ya Rasulullah!” Jawab beliau, “Hendaklah kamu membaca al-Qur’an dan banyak mengingat Allah, karena itu akan membuatmu disebut–sebut di langit.” (Shahih Ibnu Hibban dalam syarah Hadits Arbain an-Nawawi)
2. Mendapat Syafa’at
Di hari pembalasan kelak, semua yang kita miliki di dunia ini tidaklah banyak bermanfaat ketika tidak dimanfaatkan di jalan kebaikan. Namun aktivitas kita dalam berinteraksi dengan al- Qur’an, digaransi oleh Allah dapat memberikan kita pertolongan ketika tak ada lagi pertolongan selain dari yang Dia kehendaki.
Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash, Rasul bersabda, “Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafaat pada hari kiamat.” Kata Puasa, “Wahai Tuhanku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari, oleh karena itu terimalah syafa’atku untuknya.” al-Qur’an kemudian berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, oleh karena itu terimalah syafa’atku untuknya.” Rasul bersabda, “Maka, kedua permintaan tersebut diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alaa.” (HR. Ahmad)
3. Pahala Tanpa Batas
Jika dalam sebuah hadits sholat berjamaah kita diganjari dengan 27 derajat, misalnya. Maka bacaan al-Qur’an diberi ganjaran tiada batas sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Ka’ab bin Malik, “Sesungguhnya setiap orang yang menanam akan diberikan apa yang ditanamnya disertai tambahan, hanya saja para ahli al-Qur’an dan Puasa diberikan pahala mereka tanpa batasan.”
4. Bermandikan Cahaya
Orang yang membaca Al-Qur’an, akan dilimpahi cahaya sebagaimana sebuah riwayat dalam Shahih Ibnu Hibban, “Bacalah al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan menjadi simpanan di langit.”
5. Berdialog dengan Allah
“Siapa yang sampai padanya Al-Qur’an,” sebagaimana dikatakan oleh Muhammad bin Kaab al-Qurazi, “Kemudian ia membacanya,” lanjutnya, “Maka ia seperti sedang berdialog dengan Allah.”
Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Jika aku menginginkan agar Allah berbicara kepadaku, maka aku membaca al-Qur’an. Dan tatkala aku ingin berbicara kepada Allah, maka aku melaksanakan shalat.”
6. Diberi tanpa Meminta
Ketika kesibukan kita berinteraksi dengan al-Qur’an membuat kita lupa meminta sesuatu kepada Allah, Maka Allah akan memberikan semua yang kita butuhkan. Dari Abu Said al-Khudry, “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang–orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas lainnya adalah seperti Allah atas makhluk-Nya.” (HR Tirmidzi, kata beliau : hadits Hasan)
7. Sehat Jiwa dan Raga
Al-Qur’an disebut juga as-Syifa’ yang berarti penyembuh, obat. Dalam Surah Yunus [10] ayat 57 Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Ayat ini menyebutkan bahwa al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit. Bukan saja penyakit bathin, melainkan juga penyakit fisik.
Sedangkan dalam Surah ar-Ra’du [13] ayat 28, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Dzikir dalam ayat di atas disinyalir sebagai penenang hati. Sedangkan dzikir yang paling utama adalah membaca al-Qur’an.
Syaikh Ibrahim bin Ismail berkata, “Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Diantaranya, menyedikitkan makan, membiasakan ibadah sahalat malam, dan membaca al-Qur’an sambil melihat mushaf.” Lanjut beliau, “Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca al-Qur’an.”
Sedangkan dr Egha Zainur Ramadhani, praktisi kesehatan di RSUD Bangka Belitung mengatakan, “Al-Qur’an memberi manfaat kesehatan menakjubkan bagi setiap muslim -baik mereka yang berbahasa arab maupun yang bukan- dengan efek meditasi Islami, seperti menurunkan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai macam penyakit.”
Efek kesehatan yang dihadiahkan oleh Allah manakala kita mengakrabi KalamNya bukanlah tujuan utama interaksi kita degan al-Qur’an. Karena Ibadah memang selayaknya kita lakukan secara ikhlas, untukNya semata. Kesehatan yang diberikan kepada pembaca al-Qur’an, sejatinya hanyalah bonus. Ia ibarat belut yang ada dalam ladang pertanian kita. Ia hanya pernak pernik yang semestinya tidak melenakkan kita sehingga melenceng dari tujuan utama, bahwa tilawah yang kita lakukan, sejatinya adalah wujud pengabdian kita. Karena al-Qur’an adalah surat cinta yang memang wajib untuk kita lantunkan dengan tartil setiap saat.
Al-Qur’an harus senantiasa kita akrabi, hingga Allah benar-benar memasukannya ke dalam jiwa sehingga diri bisa menjadi generasi Qur’ani. Yaitu generasi yang bertindak sesuai dengan ‘titah’ Allah dalam al-Qur’an. Sebagaimana FirmanNya, "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab (al-Qur’an) dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya ( Ali Imran [3] : 79 ). Semoga Allah mengabulkan keinginan baik kita. Aamiin. Wallahu A’lam bish showaab. []
Diantara keuntungan-keuntungan yang dijanjikan oleh Allah adalah sebagai berikut :
1. Nama Pembaca al-Qur’an disebut-sebut di majlis Allah dan MalaikatNya
Adalah sebuah kebanggaan ketika nama kita disanjung-sanjung dihadapan Raja atau Presiden tempat kita bermukim. Apalagi jika yang menyanjung kita adalah Raja dari Segala Raja. Abu Dzar berkata, “Demi Ayah dan Ibuku, berilah Aku wasiat Ya Rasulullah!” Rasulullah menjawab, “Aku berwasiat kepadamu agar bertaqwa kepada Allah, karena ia merupakan pangkal seluruh urusan.” Abu Dzar, “Tambahlah ya Rasulullah!” Jawab beliau, “Hendaklah kamu membaca al-Qur’an dan banyak mengingat Allah, karena itu akan membuatmu disebut–sebut di langit.” (Shahih Ibnu Hibban dalam syarah Hadits Arbain an-Nawawi)
2. Mendapat Syafa’at
Di hari pembalasan kelak, semua yang kita miliki di dunia ini tidaklah banyak bermanfaat ketika tidak dimanfaatkan di jalan kebaikan. Namun aktivitas kita dalam berinteraksi dengan al- Qur’an, digaransi oleh Allah dapat memberikan kita pertolongan ketika tak ada lagi pertolongan selain dari yang Dia kehendaki.
Dari Abdullah bin Amru bin ‘Ash, Rasul bersabda, “Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafaat pada hari kiamat.” Kata Puasa, “Wahai Tuhanku, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari, oleh karena itu terimalah syafa’atku untuknya.” al-Qur’an kemudian berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, oleh karena itu terimalah syafa’atku untuknya.” Rasul bersabda, “Maka, kedua permintaan tersebut diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’alaa.” (HR. Ahmad)
3. Pahala Tanpa Batas
Jika dalam sebuah hadits sholat berjamaah kita diganjari dengan 27 derajat, misalnya. Maka bacaan al-Qur’an diberi ganjaran tiada batas sebagaimana dikatakan oleh Sahabat Ka’ab bin Malik, “Sesungguhnya setiap orang yang menanam akan diberikan apa yang ditanamnya disertai tambahan, hanya saja para ahli al-Qur’an dan Puasa diberikan pahala mereka tanpa batasan.”
4. Bermandikan Cahaya
Orang yang membaca Al-Qur’an, akan dilimpahi cahaya sebagaimana sebuah riwayat dalam Shahih Ibnu Hibban, “Bacalah al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan menjadi simpanan di langit.”
5. Berdialog dengan Allah
“Siapa yang sampai padanya Al-Qur’an,” sebagaimana dikatakan oleh Muhammad bin Kaab al-Qurazi, “Kemudian ia membacanya,” lanjutnya, “Maka ia seperti sedang berdialog dengan Allah.”
Sedangkan Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Jika aku menginginkan agar Allah berbicara kepadaku, maka aku membaca al-Qur’an. Dan tatkala aku ingin berbicara kepada Allah, maka aku melaksanakan shalat.”
6. Diberi tanpa Meminta
Ketika kesibukan kita berinteraksi dengan al-Qur’an membuat kita lupa meminta sesuatu kepada Allah, Maka Allah akan memberikan semua yang kita butuhkan. Dari Abu Said al-Khudry, “Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang–orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas lainnya adalah seperti Allah atas makhluk-Nya.” (HR Tirmidzi, kata beliau : hadits Hasan)
7. Sehat Jiwa dan Raga
Al-Qur’an disebut juga as-Syifa’ yang berarti penyembuh, obat. Dalam Surah Yunus [10] ayat 57 Allah berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Ayat ini menyebutkan bahwa al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit. Bukan saja penyakit bathin, melainkan juga penyakit fisik.
Sedangkan dalam Surah ar-Ra’du [13] ayat 28, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Dzikir dalam ayat di atas disinyalir sebagai penenang hati. Sedangkan dzikir yang paling utama adalah membaca al-Qur’an.
Syaikh Ibrahim bin Ismail berkata, “Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Diantaranya, menyedikitkan makan, membiasakan ibadah sahalat malam, dan membaca al-Qur’an sambil melihat mushaf.” Lanjut beliau, “Tidak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca al-Qur’an.”
Sedangkan dr Egha Zainur Ramadhani, praktisi kesehatan di RSUD Bangka Belitung mengatakan, “Al-Qur’an memberi manfaat kesehatan menakjubkan bagi setiap muslim -baik mereka yang berbahasa arab maupun yang bukan- dengan efek meditasi Islami, seperti menurunkan depresi, kesedihan, bahkan dapat memperoleh ketenangan dan menolak berbagai macam penyakit.”
Efek kesehatan yang dihadiahkan oleh Allah manakala kita mengakrabi KalamNya bukanlah tujuan utama interaksi kita degan al-Qur’an. Karena Ibadah memang selayaknya kita lakukan secara ikhlas, untukNya semata. Kesehatan yang diberikan kepada pembaca al-Qur’an, sejatinya hanyalah bonus. Ia ibarat belut yang ada dalam ladang pertanian kita. Ia hanya pernak pernik yang semestinya tidak melenakkan kita sehingga melenceng dari tujuan utama, bahwa tilawah yang kita lakukan, sejatinya adalah wujud pengabdian kita. Karena al-Qur’an adalah surat cinta yang memang wajib untuk kita lantunkan dengan tartil setiap saat.
Al-Qur’an harus senantiasa kita akrabi, hingga Allah benar-benar memasukannya ke dalam jiwa sehingga diri bisa menjadi generasi Qur’ani. Yaitu generasi yang bertindak sesuai dengan ‘titah’ Allah dalam al-Qur’an. Sebagaimana FirmanNya, "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab (al-Qur’an) dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya ( Ali Imran [3] : 79 ). Semoga Allah mengabulkan keinginan baik kita. Aamiin. Wallahu A’lam bish showaab. []
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..