Masyarakat diminta tidak lagi mengonsumsi atau memakai penyedap
masakan monosodium glutamate (MSG) dengan berbagai nama dagang dan wujud
tampilan, seperti bubuk penyedap, saus, keuh mueh, susu formula,
obat-obatan, vaksin dan sebagainya. Pasalnya, MSG dianggap sebagai
narkoba terselubung yang peredarannya tidak terkendali dan mengancam
generasi bangsa.
"Narkoba yang mungkin menzalimi orang banyak dalam jumlah besar
tentulah melalui makanan. Pada kenyataannya cukup banyak obat berbahaya
yang belum tercantum sebagai narkoba namun tersedia dalam berbagai
bentuk dan dikonsumsi oleh masyarakat luas tanpa kendali. Salah satu
contohnya adalah penyedap masakan monosodium glutamate (MSG)," kata
Farmakolog Universitas Sumatera Utara (USU) Prof dr H Aznan Lelo PhD
kepada wartawan, usai menjadi pembicara utama pada seminar ilmiah “MSG,
Narkoba Terselubung” dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-63 USU di
Rumah Sakit USU, Selasa (18/8).
Menurut dosen pada Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran (FK) USU ini, meskipun MSG selalu ditemukan dalam berbagai
jenis makanan yang dikonsumsi, bukan berarti MSG itu aman.
"Cukup sering ditayangkan di televisi dan dikabarkan di koran-koran
dan media cetak lainnya tentang kejadian keracunan makanan pada
murid-murid di sekolah-sekolah atau setelah pulang sekolah, pada
buruh-buruh di tempat kerja dan di asrama. Sayangnya tidak pernah
diungkapkan oleh pihak terkait racun apa yang menyebabkan kejadian
tersebut. Padahal, bisa jadi mereka keracunan akibat mengonsumsi MSG,”
kata Aznan yang saat itu didampingi Humas USU Bisru Hafi.
Dia melanjutkan, bahwa MSG dapat menimbulkan kecanduan seperti
narkoba. Hal ini makin diperparah dengan semakin gencarnya iklan di
televisi yang menyampaikan perlunya penambahan MSG dalam makanan
sehari-hari. Iklan seperti itu sangat menyesatkan.
Aznan yang biasa disapa Buya ini mencontohkan, dulu bangsa Indonesia
terkenal ramah santun dan baik akhlaknya serta pemberani dan perkasa.
Sekarang terlihat beringas tidak Pancasilais.
Gampang murka, membakar, membegal, memperkosa, korupsi dan sebagainya
yang dilakukan tanpa pandang usia, mulai dari anak-anak sampai si tua
renta, tanpa pandang tingkat pendidikan dan keyakinan.
"Kenapa terjadi perubahan negatif secara berjamaah? Narkoba apa yang
telah merusak bangsa kita ini? Pastilah narkoba yang tidak perlu
diperoleh secara sembunyi-sembunyi, tapi didapat secara terang
benderang, gampang dan dianggap aman melalui MSG," sebutnya.
Narkoba seperti ini, kata Buya, diatur dengan UU dan ada sanksi
hukumnya, sehingga untuk memerolehnya sembunyi-sembunyi dan dilakukan
oleh kelompok orang tertentu.
"Tujuh puluh tahun merdeka telah berlalu, rakyat Indonesia bukan
makin sehat jiwa raganya, malah kebalikannya. Selain itu, MSG juga dapat
menimbulkan stres oksidatif yang berat," kata pria yang mengaku pernah
disuruh tutup mulut oleh salah satu perusahaan penyedap makanan beken di
Indonesia, agar tidak membeberkan ke publik soal bahaya MSG tersebut
secara kajian ilmiah.
Dia menerangkan, narkoba adalah singkatan dari narkotika (zat yang
dapat menidurkan atau narkose, seperti morfin, sabu dan sebagainya) dan
obat berbahaya (termasuk ekstasi, alkohol, tembakau, ganja dan lainnya).
Dengan berbagai nama dagang dan wujud tampilan, mulai bubuk penyedap,
saus, keuh mueh, susu formula, obat-obatan, vaksin dan sebagainya dan
MSG termasuk berada di dalamnya.
Dijelaskannya, MSG biasanya tersedia berupa kristal putih mirip
dengan narkoba lain dan digunakan sebagai penyedap makanan di banyak
negara. Namun konsumsi yang berlebihan telah dilaporkan dapat
menimbulkan efek yang merugikan pada banyak organ tubuh, terutama
memengaruhi fungsi dan fisiologi otak dan juga menyebabkan stres
oksdatif yang berat.
"Fakta yang dijumpai di negeri kita Indonesia yang telah merdeka
tujuh puluh tahun yang ditandai dengan merdekanya peredaran narkoba
terselubung tanpa kepedulian pihak terkait dan kita semua. Maka akan
seperti apakah tampilan anak bangsa Indonesia di masa depan yang terus
terpapar MSG melalui vaksin, susu, cemilan dan makanan sehari-hari? Ayo
katakan stop MSG mulai saat ini," ajak Buya mengakhiri.
~Inspirasi Rabbani~
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..