"Katakanlah : Ia kuasa akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian perbuatan kawannya sendiri..!"(Qs. Al An'am :65)
Ubai bin Ka'ab adalah warga Anshar dari suku Kharaj, ikut dalam
perjanjian 'Aqabah dan perang badar dan peperangan lainnya.Beliau
mempunyai derajat yang mulia dikalangan Muslimin angkatan pertama.
Beliau termasuk perintis penulis wahyu dan surat-surat dan juga termasuk
golongan terkemuka dalam penghafalan Al Qur'an, membaca dan memahami
ayat-ayatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw mengatakan kepadanya :
"Wahai ubai bin Ka'ab! Saya dititahkan untuk menyampaikan Al Qur'an padamu ". Ubai maklum bahwa Rasulullah hanya menerima perintah dari wahyu.., maka dengan harap-harap cemas ia bertanya "Wahai Rasulullah, Ibu bapakku menjadi tebusan anda! Apakah kepada anda disebutkan namaku?" Ujar Rasulullah "Benar! Namamu dan turunanmu ditingkat tertinggi...!"
Seorang muslim yang mempunyai kedudukan seperti ini dihati Nabi saw
pastilah seorang muslim yang amat agung.
Setelah Rasulullah wafat, Ubai bin Ka'ab tetap setia dan tekun baik
dalam beribadat, teguh dalam beragama dan utama dalam keluhuran budi.
Disamping itu tiada henti-hentinya beliau menjadi pengawas kaumnya.
Diingatkannya mereka akan masa-masa Rasulullah masih hidup,
diperingatkan keteguhan iman mereka, sifat zuhud, perangai dan budi
pekerti mereka. Diantara ucapannya yang agung adalah " Selagi kita
bersama Rasulullah tujuan kita satu...., Tetapi setelah ditinggalkan
beliau tujuan kita bermacam-macam ada yang ke kiri dan ada yang
kekanan...!"
Mengenai dunia ubai bin Ka'ab mernah menuliskannya sebagi berikut : "
Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri dapat diambil sebagai
perumpaan bagi dunia, biar dikatakannya enak atau tidak, tetap yang
penting menjadi apa nantinya ..?".
Tatkala wilayah Islam telah meluas, dan dilihatnya sebagian kaum
muslimin mulai menyeleweng dengan menjilat kepada pembesar-pembesar
mereka, ia tampil dan melepaskan kata-katanya yang tajam : "
Celakalah mereka, demi Tuhan mereka celaka dan mencelakan! Tetapi saya
tidak menyesal dengan nasib mereka, hanya saya sayangkan adalah kaum
muslimin yang celaka disebabkan mereka…!"
Ubai bin Ka'ab selalu menangis setiap teringat akan Allah dan hari
akhir, setiap ayat Al Qur'an yang didengarnya menggetarkan hatinya. Dan
beliau sangat merasa berduka tak terlukiskan setiap mendengar ayat :"Katakanlah
: Ia kuasa akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari
bawah kaki kalian, atau membaurkan kalian dalam satu golongan
berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian perbuatan kawannya sendiri..!"(Qs.
Al An'am :65)
Yang paling dicemaskan oleh Ubai bin Ka'ab terhadap ummat adalah
datangnya suatu genarasi ummat yang bercakar-cakaran sesama mereka.
Beliau selalu memohon keselamatan kepada Allah dan berkat karunia dan
rahmatNya sehingga beliau menemui Tuhannya dalam keadaan beriman,aman
dan tentram.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..