Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Tawakal kepada Allah Ta’ala adalah sikap berserah diri
sepenuh hati dalam semua hal. Banyak ayat Al-Qur`an yang memerintahkan
orang-orang beriman untuk bertawakal.
Di samping itu, sikap tawakal juga merupakan obat paling mujarab yang sering dilupakan kaum muslimin.
Dengan bertawakal, seseorang akan merasakan kenyamanan dalam hatinya. Sehingga, dengan izin Allah, semua penyakit akan sembuh.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kita dengar kisah tawakal yang
dialami sekelompok orang. Di antaranya adalah tawakal orang-orang yang
ditimpa musibah dalam beragam bentuknya.
Di antara kisah itu dimuat oleh seorang dokter dari Arab Saudi, Dr. dr. Khalid bin Abdul Aziz Al-Jabir dalam bukunya Musyahadat ThabĂ®b Qashash Waqi’iyah.
Mari kita simak kisahnya berikut ini.
Saya telah melakukan operasi kepada seorang anak bayi yang belum genap berumur dua tahun.
Dua jam setelah operasi, anak ini mengalami pendarahan yang cukup
hebat pada saluran pernapasannya disebabkan oleh adanya luka pada urat
nadi yang menuju saluran ini.
Kejadian ini tidak ada kaitannya secara langsung dengan operasi yang baru saja dilakukan.
Akibatnya, anak itu mengalami sesak nafas yang memicu kegagalan jantung.
Jantungnya berhenti bekerja selama empat puluh lima menit. Setelah itu –Alhamdulillah– jantungnya kembali bekerja. Biasanya dalam kondisi seperti ini kemungkinan terjadinya kematian otak sangat tinggi sekali.
Ketika kejadian ini kami jelaskan kepada ibunya, sang ibu tidak berkata-kata apa-apa kecuali hanya mengucapkan,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, dan
ia sebaik-sebaik Pelindung). Ya Allah sembuhkanlah ia jika kesembuhan
adalah yang terbaik untuknya.”
Kemudian ia pergi menengok anaknya seraya membaca Al-Qur`an dari mushaf kecil yang berada di tangannya.
Dua minggu kemudian, terlihat bahwa organ otak anak tersebut sama sekali tidak terpengaruh oleh kejadian itu.
Dua hari berikutnya, anak itu mengalami pendarahan serupa, dan tiap
kali kondisinya kelihatan membaik ia mengalami pendarahan lagi, akan
tetapi ibunya tidak mengucap selain,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, dan ia sebaik-sebaik Pelindung).”
Dokter sepesialis THT (Telinga Hidung Tenggorokan) berhasil mengatasi
masalah pendarahan di saluran pernafasan anak tersebut, sehingga
kondisi kesehatan anak itu menunjukkan kemajuan secara perlahan
Akan tetapi, tiba-tiba ia terkena kebocoran otak yang hampir merenggut nyawanya. Ibunya selalu mengulang-ulang doa,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil” (Cukuplah Allah untukku, dan ia sebaik-sebaik Pelindung).”
Sang ibu tetap setia membacakan Al-Qur`an dari mushaf kecil yang berwarna biru kepada anaknya.
Setelah para dokter berhasil mengatasi kebocoran di otaknya, anak itu
mengalami keracunan di seluruh tubuhnya dibarengi dengan kegagalan
ginjal.
Sehingga, kondisinya sangat mengkhawatirkan sekali, sementara itu ibunya selalu melantunkan bacaan,
“Hasbiyallahu wa ni’mal wakil (Cukuplah Allah untukku, dan ia sebaik-sebaik Pelindung).”
Ibu itu juga selalu berdoa, “Ya Allah, sembuhklanlah anakku jika kesembuhan adalah yang terbaik untuknya.”
Setelah kondisi keracunan dan kegagalan ginjal membaik sedikit demi
sedikit, ternyata anak itu mengalami radang selaput pembungkus jantung
dan sekitar tulang rongga dada.
Kondisi yang di alami anak itu mengharuskan adanya operasi baru membuka rongga dadanya untuk mengatasi radang tersebut.
Enam bulan setelah terbaring di ruang pemulihan, anak itu dipindahkan ke bagian bedah jantung khusus anak.
Anak itu tiba di bagian operasi dalam kondisi yang mengenaskan, tidak
bisa melihat, tidak bisa mendengar dan tidak bisa berjalan, dengan dada
terbuka.
Akan tetapi ibunya terlihat sangat tegar dengan penuh harap kepada Allah Ta’ala.
Setiap dokter yang datang akan melihat ibu tersebut berada di sisi
anaknya dengan membaca Al-Qur`an dari mushaf kecil berwarna biru yang
selalu melekat di tangannya.
Tiga bulan telah berlalu, anak itu keluar dari bagian bedah jantung
khusus anak dengan kondisi bisa melihat, bisa berbicara, bisa mendengar
dan berjalan sendiri seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa atas
dirinya
Semua ini berkat karunia dari Allah Ta’ala, di samping ketegaran ibunya dalam berharap kepada Allah Ta’ala,
yang selalu beritsighatsah dan meminta pertolongan kepada Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang dan Maha Penyembuh.
Satu setengah tahun kemudian, di rumah sakit ini saya melihat wanita
tersebut menggendong bayi mungil, dan dia ditemani oleh suaminya.
Di sisi mereka ada anak kecil yang dahulu pernah berjuang melawan
berbagai penyakit di rumah sakit ini yang sekarang ia dalam keadaan yang
baik.
Setelah bertanya kepada mereka, saya baru mengetahui bahwa anak yang
pernah sakit tersebut terlahir setelah sang ibu mengalami kemandulan
selama lima belas tahun, anak itu adalah anak pertamanya.
Alangkah hebatnya ibu itu. Setelah ia bersabar selama lima belas
tahun akhirnya ia mendapatkan seorang anak, tetapi kegembiraannya
terampas saat anaknya mengalami sekian banyak penyakit.
Walaupun begitu ia tetap bersabar dan berharap kepada Allah Ta’ala.
Patut kita ucapkan selamat kepada wanita ini, ia telah membuktikan
keimanannya terhadap takdir Allah, yang buruk secara zahir maupun yang
baik, dan ia telah menunjukkan keikhlasan tawakalnya kepada Allah Ta’ala.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bertawakal kepada Allah Ta’ala di setiap urusan kita.
[Abu Syafiq/BersamaDakwah]
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..