Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Amirul Mukminin Umar bin Khaththab
Radhiyallahu ‘anhu merupakan salah satu pemimpin terbaik yang pernah
dimiliki oleh kaum Muslimin. Keteladanan beliau dalam memimpin menjadi
buah bibir lintas generasi. Harum dikenang. Dibincangkan
kebaikan-kebaikannya. Tak bertepi.
Umar bin Khaththab merupakan pemimpin
yang tegas. Beliau diberi gelar al-Faruq, yang mampu membedakan antara
kebaikan dengan keburukan. Saking tegasnya, beliau juga dijuluki sebagai
sosok yang menjadi palang pintu bagi masuknya fitnah kepada kaum
Muslimin.
Di zaman beliau, tidak ada fitnah besar
yang melanda kaum Muslimin. Dan sepeninggalnya, kaum Muslimin dilanda
fitnah yang amat besar hingga akhir zaman. Meskipun, kedua hal ini hanya
bisa terjadi atas izin Allah Ta’ala. Dia Berkehendak melakukan semua
yang Dikehendaki.
Umar juga seorang pemimpin yang sangat
pemberani. Di bawah kepemimpinannya, Islam dan kaum Muslimin disegani
dan kuat. Banyak daerah baru yang berhasil ditaklukan dengan kalimat
tauhid. Banyak pencapaian-pencapain yang bahkan belum pernah terjadi di
zaman Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq dan Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wa sallam.
Meski demikian, Umar justru sangat
khawatir dan sangat ketakutan. Beliau khawatir, apa yang dia capai
merupakan fitnah karena hal itu tidak diberikan oleh Allah Ta’ala kepada
Abu Bakar dan Rasulullah, padahal keduanya jauh lebih baik dari Umar
bin Khaththab.
Salah satu kisah luar biasa lainnya
terjadi ketika Umar bin Khathtab baru dilantik sebagai pemimpin kaum
Muslimin. Saat ayah Hafshah ini menyampaikan pidato, ada salah seorang
sahabat mulia yang berani menyampaikan ancaman positif. Uniknya, Umar
bukannya marah, tapi justru tersenyum dengan apa yang disampaikan oleh
sahabatnya itu.
Katanya dengan sangat tegas, “Apabila
Engkau, wahai Khalifah, benar, maka aku akan menaatimu. Tetapi jika
Engkau menyimpang, pedang ini yang akan meluruskanmu.”
Mari sedikit berandai-andai, apa yang
akan terjadi jika pemimpin kita tengah berpidato, lalu ada yang
mengatakan kalimat semakna ini? Akankah dia tersenyum selayaknya Umar
bin Khaththab? Ataukah dia akan marah-marah, malu, lalu menimpakan
hukuman kepada rakyat yang mengatakan seperti itu?
Bahkan, membayangkan pun tak akan pernah
sempurna. Sebab antara kita dan rakyatnya Umar bin Khaththab amat jauh
kualitasnya. Apalagi kualitas pemimpinnya.
Wallahu a’lam.
http://kisahikmah.com/diancam-rakyatnya-umar-malah-tersenyum/
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..