Cinta. Sebuah kata
singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara
pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali
mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di
bumi, cabangnya di langit buahnya dirasakan manis dan menyejukkan.
Cinta
sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah
tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan
kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi
cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena
Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu,
saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu
usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga
yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah
dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”
Prestasi
kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang
pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan
pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya
kepada seorang gadis. Alangkah luar biasanya seorang pemuda dan pemudi
di zaman ini jika berhasil mengelola cintanya di hamparan jejari sosial
bernama dunia maya, Facebook, BBM, SMS, Chatting dsb. Tidak ada yang
salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi
yang tepat.
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada
seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku
untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya
Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta
semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan surga-Mu.
Ya
Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya
Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih
dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya
Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku
melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi
hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela
syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang
tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan
kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Semoga cinta kita bukan cinta yang didominasi nafsu belaka…
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..