Oleh: kiptiah hasan
Apalagi yang tersisa kini
Dari erangan panjang
Menembus rasa sakit maha dahsyat
Merintih tak terperi
Bertahan menghadang serangan maut
Apalagi yang tersisa kini
Dari buaian hingga dekapan yang melenakkan
Air susu membaur
Menyatu dalam raga
Keluh dan peluh pun luluh
Disambut tawa jundi pemberani
Apalagi yang tersisa kini
Kala cita merangkak naik
Langit pun kian nampak di hadapan
Sementara gurat pilu
Bernaung dipersembunyian malam
Mata pun berair
Sang buah hati
Luput hadirkan riang
Menoleh pun terasa enggan
Apalagi yang tersisa kini
Kala kerinduan menjadi irama desah nafasnya
Biar raga menyapa tapi hati kian berjarak
Sunyi kini dalam kerentaan
Hanya mampu menabur jejak-jejak doa
Akhirnya apalagi yang tersisa kini
Kala usia berfatwa
Sehembus hawa melayang di angkasa
Dengan bunda tiada bernyawa
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..