Penerjemah:
Abu ANaS MA
__________
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Nabi kita
Muhammad saw dan orang-orang yang mendukung risalahnya, selanjutnya…
Setiap insan yang cerdas akan senantiasa memiliki tujuan jelas yang
ingin berusaha dicapai dan dirainya, memiliki misi besar yang ingin
berusaha direalisasikannya dalam rangka meraih kebahagiaan yang
diidamkannya; baik kebahagiaan di dunia atau kebahagiaan di akhirat,
atau kebahagiaan pada keduanya
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan”. (Al-Baqarah:148)
Dan sesuatu yang sesuai bagi kemaslahatan individu tentunya akan
sesuai pula bagi kemaslahatan jamaah, bahkan bagi kemaslahatan umat
secara keseluruhan. Karena itulah, suatu jamaah tidak mungkin akan kokoh
atau cerdas kecuali harus memiliki misi yang mulia yang ingin berusaha
diraihnya dan tujuan besar yang ingin berusaha direalisasikan dan
diwujudkan secara mudah, singkat dan terarah.
Rasulullah saw telah memberikan contoh yang menakjubkan bagaimana
cara menentukan tujuan dan bekerja keras untuk meraih dan
merealisasikannya, meskipun harus menanggung beban berat dan rasa letih,
meskipun harus menghadapi banyak musuh dan sekutunya, meskipun ada
usaha tipu daya dari para pembuat makar
وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu)”. (Al-Qalam:9)
Maka beliapun bersabda:
يا عمَّاه.. والله لو وضعوا الشمس في يميني والقمر في يساري على أن أترك هذا الأمر ما تركته حتى يظهره الله أو أهلك دونه
“Wahai Pamanku… Demi Allah sekiranya
mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku
agar aku meninggalkan perkara ini, maka aku tidak akan meninggalkannya
sempai Allah memenangkannya atau menghancurkannya”.
Umat Islam telah melewati -pada generasi awal- masa diatas manhaj
yang lurus ini.. menyeru kepada Allah kepada petunjuk Allah yang hak,
membimbing manusia dan memberikan keteladanan kepada akhlak dan perilaku
mulia, menyebarkan nilai-nilai kebaikan, bersabar saat menghadapi
berbagai cobaan dan siksaan, menghadang berbagai rintangan dan konsisten
pada kebenaran, kemudian melakukan hijrah yang penuh berkah ke bumi
yang indah dan sejahtera, adanya para pembela (kaum Anshar) yang tulus,
kemudian mendirikan daulah yang berada dalam naungan petunjuk kebenaran
dan keadilan, lalu mempertahankan agama yang mulia ini serta menyebarkan
risalah ke seantero alam…
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (Ali Imran:110)
Di era modern kita saat ini.. pada saat dakwah ikhwan mulai berusaha
memberikan bimbingan kepada umat dan membangunkannya kembali,
mengembalikannya ke posisi semula dan risalahnya, setelah mengalami
kemunduran dan keterpurukan dalam jangka waktu yang begitu panjang…
حدد الإمام البنا في (رسالة المؤتمر
السادس) غايتين لجماعته المباركة فقال: ”يعمل الإخوان المسلمون
لغايتين: غاية قريبة يبدو هدفها وتظهر ثمرتها من أول يوم ينضم فيه الفرد
إلى الجماعة، تبدأ بتطهير النفس وتقويم السلوك وإعداد الروح والعقل والجسم
لجهاد طويل (وَنَفْس وَمَا سَوَّاهَا ﴿ ٧﴾ فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا
وَتَقْوَاهَا ﴿8﴾ قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا ﴿9 ﴾ وَقَدْ خَابَ مَن
دَسَّاهَا ﴿ 10﴾ (الشمس)، وغاية بعيدة: لا بد فيها من توظيف الأحداث
وانتظار الزمن وحسن الإعداد وسبق التكوين، تشمل الإصلاح الشامل الكامل لكل
شئون الحياة، وتتعاون عليه قوى الأمة جميعها، وتتناول كل الأوضاع القائمة
بالتغيير والتبديل لتحيا من جديد الدولةُ المسلمة وشريعة القرآن.. (ثُمَّ
جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ﴿ 18 ﴾إِنَّهُمْ لَن يُغْنُوا عَنكَ
مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْض
وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ ﴿ 19﴾ (الجاثية).
Imam Al-Banna dalam risalah al-muktamar ke enam menargetkan dua
tujuan bagi jamaah yang penuh berkah ini, beliau berkata: ”Ikhwanul
Muslimin berusaha mencapai dua target penting:
1. Target jangka pendek; yang tampak tujuannya dan
jelas hasilya sejak awal bergabungnya setiap individu di dalamnya kepada
jamaah, dimulai dengan target mensucikan dan membersihkan diri,
meluruskan perilaku, menyiapkan ruh, jasad dan akal untuk berjihad yang
panjang
وَنَفْس وَمَا سَوَّاهَا . فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا . قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا . وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
“Demi Jiwa yang diciptakan dengan
sempurna, lalu diberikan ilham yang jahat dan taqwa, sungguh beruntung
bagi siapa yang berusaha mensucikannya. dan sungguh merugi orang yang
mengotorinya”. (As-Syams:7-10),
2. Dan tujuan jangka panjang; yaitu berusaha
memfungsikan dan memanfaatkan berbagai kondisi dan menunggu suatu masa
yang tepat, yang tentunya terlebih melakukan persiapan dan pembentukan,
mencakup perbaikan yang konfrehensif dan integral ke dalam seluruh lini
kehidupan, bekerja sama dengan seluruh potensi yang dimiliki oleh umat,
dan mencakup seluruh kondisi yang terjadi berupa perubahan dan
pergantian untuk menghidupkan negara muslim dan syariat Al-Qur’an.
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ
الأمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ .
إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ
الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ
الْمُتَّقِينَ .
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak
dari kamu sedikitpun dari siksaan Allah. dan Sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain,
dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa”. (Al-Jatsiyah:18-19)
Imam Al-Banna telah menetapkan misi besar dan agung tersebut dengan
beberapa tujuan periodik dan sarana yang terperinci… diawali dengan
tujuan melakukan perbaikan bagi setiap individu, kemudian membangun
keluarga, lalu masyarakat, kemudian pemerintah lalu khilafah yang penuh
berkah lalu menjadi pemimpin dunia.. pemimpin yang membawa hidayah,
pemberi arahan, kebenaran dan keadilan.
ولقد حدد الإمام البنا لتلك الغاية العظمى
أهدافًا مرحلية ووسائل تفصيلية.. تبدأ بإصلاح الفرد ثم بناء الأسرة ثم
إقامة المجتمع ثم الحكومة فالخلافة الراشدة فأستاذية العالم.. أستاذية
الهداية والرشاد والحق والعدل. وبين أن هذه الغايات والأهداف تحتاج بعد
تحديدها ووضوحها إلى جِديَّة في التنفيذ، وإصرار على الإنجاز، وتدرج فى
الخطوات، واستمرار فى العمل، وضم الصفوف بالإقناع لا بالإجبار، وبالحب لا
بالجبروت (فَذَكِرْ إِنَّمَا أَنتَ مُذَكِرٌ ﴿ ١8 ﴾لَّسْتَ عَلَيْهِم
بِمُصَيْطِر ﴿ 19﴾ (الغاشية)، (وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِجَبَّار فَذَكِّرْ
بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ ﴿ 45﴾ (ق)، ثم الثبات على الطريق مهما
اعترضته من عقبات وشدائد أو مكائد ومؤامرات،
Dan beliau juga menjelaskan bawa tujuan dan misi ini, meskipun telah
ditetapkan targetnya dan penjelasannya, tetap membutuhkan adanya
kesungguhan dalam mengeksekusinya, membutuhkan kerja keras untuk
mencapainya, langkah-langkah bertahap, kerja yang berkesinambungan dan
kontinyu, kesatuan barisan dengan penuh kepuasan bukan pemaksaan, dengan
cinta bukan kekerasan.
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ. لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ
“Maka berilah peringatan,
karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu
bukanlah orang yang berkuasa atas mereka”. (Al-Ghasyiah:21-22)
وَمَا أَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍ فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ
“Dan kamu sekali- kali bukanlah
seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Quran
orang yang takut dengan ancaman-Ku”. (Qaaf:45)
Kemudian tsabat di jalan dakwah sekalipun harus menghadapai berbagai
rintangan dan cobaan, siksaan, tipu daya dan konspirasi. dalam risalah
yang sama beliau juga berkata:
إن تكوين الأمم وتربية الشعوب وتحقيق
الآمال ومناصرة المبادئ تحتاج من الأمة التي تحاول هذا، أو من الفئة التي
تدعو إليه على الأقل إلى قوة نفسية عظيمة تتمثل فى عدة أمور: إرادة قوية لا
يتطرق إليها ضعف، ووفاءٍ ثابت لا يعدو عليه تلون ولا غدر، وتضحية عزيزة لا
يحول دونها طمعٌ ولا بخل، ومعرفةٍ بالمبدأ وإيمان به وتقدير له، يعصم من
الخطأ فيه والانحراف عنه والمساومة عليه والخديعة بغيره
“Bahwa pembentukan umat dan pembinaan bangsa, mewujudkan impian dan
cita-cita serta mempertahankan prinsip-prinsip sangat membutuhkan dari
umat yang memiliki kecendrungan perkara ini atau kelompok yang menyeru
kepadanya minimal kekuatan jiwa yang kokoh berupa hal-hal berikut:
- Keinginan yang kuat yang tidak pernah terbetik sedikitpun perasaan lemah,
- Pemenuhan janji yang kokoh yang tidak pernah sedikitpun ternodai
oleh kontaminasi muslihat dan tipu daya, dan pengorbanan yang besar yang
sedikitpun tidak pernah berubah karena ketamakan dan kekikiran.
Mengenal dan memahami prinsip dan keimanan kepadanya dan penghargaan
untuknya, sehingga hatinya terlindungi dari kekeliruan, penyimpangan,
konspirasi dan tipu muslihat dengan yang lainnya”.
Dan dalam berbagai revolusi kita yang penuh berkah – dimusim semi
arab ini- keinginan yang kuat umat revolusioner terhadap target dan
tujuan yang telah ditetapkan dan jelas adanya nyata, menyatu dan tidak
pernah surut sedikipun, sehingga inilah yang menjadi sebab utama dalam
mewujudkan jatuh dan turunnya rezim diktator dan pemerintah yang
zhalim, mengubahnya menjadi kondisi bersih dari berbagai sistem yang
rusak yang telah mengakar di negeri kita ini, sehingga membuat berbagai
kerusakan dan kemunduran, perampasan berbagai sumber daya alam,
terhalang kemajuannya dan tentunya kita saat ini sudah mendekati era
dalam rangka mewujudkan target besar yaitu menegakkan sistem dan
pemerintahan yang adil dan penuh dengan petunjuk kepada seluruh
lembaga-lembaganya.
Meskipun para penentang dan pembangkang mencoba – sengaja atau tidak
sengaja – meletakkan berbagai macam rintangan dan hambatan atau membuat
umat sibuk dengan pertempuran internal; dengan berbagai klaim glamor
tapi palsu, merobek (memecah belah) barisan umat dan tenggelam dalam
berbagai perdebatan yang tak berguna, yang mana Nabi saw telah
memperingatkan perkara tersebut:
مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوا عَلَيْهِ إِلَّا أُوتُوا الْجَدَلَ
“Tidaklah suatu kaum tersesat setelah diberikan hidayah dan petunjuk kepadanya kecuali karena perdebatan yang tidak berguna” ,
Bahkan permasalahannya telah sampai pada tahapan pertempuran dan
konfrontasi yang beragam, bahkan hingga pada kepada terjadinya
pertumpahan darah dari orang yang tidak bersalah dan bersih dari dosa,
semua ini mengganggu sebuah perjalanan dakwah dan mengaborsi revolusi
dan membuat kita sibuk dari tujuan utama dan target yang ditetapkan,
namun berkat karunia Allah SWT -dan keberkahan dari syura- kita mampu
melewatinya dan tetap bekerja keras di atasnya untuk mencapai tujuan
umat.
Bahwa diantara tujuan sebuah revolusi, yang bercita-cita untuk
membentuk kekuatan umat dengan sejuta ragam permasalahan di Dewan
Perwakilan Rakyat mewakili umat dengan perwakilan yang hakiki dan jujur,
dimulai dari tahap pembentukan lembaga negara dan pemerintahan yang
baik .. Negara kebebasan dan kesetaraan, membuat aturan tentang hak dan
keadilan, dengan partisipasi dari semua kekuatan politik dan strata
sosial.
Semua yang direkomendasikan untuk diri kita dan saudara-saudara kita
dan mitra kami di negeri ini .. Janganlah kita sibuk dengan pertempuran
atau polemik internal, atau ditarik ke dalam labirin jalan yang
dibuat-buat dan direncanakan oleh musuh-musuh sehingga lupa melakukan
perhatian terhadap agenda Besar dan tujuan mulia
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي
مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ
عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“
Dan bahwa (yang Kami
perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa”. (Al-An’am:153)
Dan kitapun harus berhati-hati terhadap berbagai usaha yang ingin
memecah belah umat ke arah yang berbeda dan saling berbenturan, bahkan
kepada usaha untuk memecah belah barisan yang satu; kepada para pemuda,
orang-orang tua, laki-laki dan wanita, umat Islam dan Kristen, mazhab
dan sekte-sekte; kita membutuhkan kepada semua energi dan potensi umat
dan pengalaman-pengalamannya, kita membutuhkan semangat para pemuda dan
kekuatan yang dimilikinya, kita membutuhkan kebijaksanaan para orang tua
dan pengalaman mereka dalam jihad yang telah mereka lakukan, yang
menyatukan mereka semua dalam suasana cinta sejati, ketulusan,
kepercayaan dan tujuan bersama.
ولنستمع إلى إمامنا الشهيد في خطابه للمخلصين العاملين من
الشباب والشيوخ: “ألجموا نزوات العواطف بنظرات العقول، وأنيروا أشعة العقول
بلهب العواطف، وألزموا الخيال صدق الحقيقة والواقع، واكتشفوا الحقائق في
أضواء الخيال الزاهية البرَّاقة، ولا تميلو كل الميل فتذروها كالمُعَلَّقة،
ولا تصادموا نواميس الكون فإنها غلاّبة، ولكن غالبوها واستخدموها وحولوا
تيارها، واستعينوا ببعضها على بعض”.
Marilah kita simak ucapan Imam Syahid Hasan Al-Banna dalam
sambutannya dihadapan para aktivis yang ikhlas dari kalangan orang tua
dan muda: ”Marilah kita membungkam keinginan emosi dengan tatapan akal
yang jernih, marilah kita sinari pikiran dengan tetupan emosi yang
berapi-api, berkomitmenlah dengan impian dalam bentuk yang nyata dan
realitas, marilah kita temukan fakta-fakta yang ada dalam imajinasi yang
cerah dan cemerlang, janganlah kamu terlalu cenderung (kepada apa yang
kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung, dan
jangan melakukan bentrokan dengan hukum alam karena pasti dia yang akan
memenangkannya namun berusahalah untuk mengendalikannya, memanfaatkannya
dan menyetir haluan dan arusnya, dan berusahalah untuk saling
memberikan bantuan satu sama lain. ”
Karena itu selamat bekerja dan berjuang dengan gigih dalam rangka
menyatukan barisan dan mewujukan tujuan yang jelas, sambil memohon
pertolongan kepada Allah SWT dan bertawakkal kepada-Nya
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan Barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah
telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (At-Thalaq:3)
Shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Allah Maha Besar dan Segala puji hanya milik Allah semata.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..