Parlemen Mesir atau yang disebut dengan Majelis Asy Syaab
pasca jatuhnya Husni Mubarak dalam Revolusi Musim Semi Arab ternyata
sangat luar biasa. Dari hasil Pemilihan Umum selama tiga kali putaran di
seluruh Propinsi Mesir, partai-partai berbasis Islam seperti Partai
Kebebasan dan Keadilan dari Ikhwanul Muslimin dan Partai An Nur dari
kelompok Salafi menduduki mayoritas kursi parlemen. Selain itu masih
terdapat juga berbagai kelompok Islam lain yang lebih kecil.
Partai Ikhwanul Muslimin meraih 235 kursi (46,2 persen) dari total
505 kursi, disusul Salafi 123 kursi (24,2 persen), selebihnya terbagi
dari partai-partai liberal, antara lain Al Wafd 37 kursi, dan Koalisi
Parlemen Revolusi 34 kursi
Dari hasil Pemilihan Umum yang baru saja dilakukan dan menetapkan
Sekretaris Jenderal Partai Kebebasan dan Keadilan Dr Mohamed Saad Al
Katatani sebagai ketua parlemen, ternyata komposisi basis pengetahuan
dan keislaman para anggota parlemen sungguh mencengangkan.
Dikutip dari laman “Kampanye Pendukung Penerapan Syariah Islam, Bukan Sekuler”
di Facebook, diketahui bahwa para anggota dewan Parlemen Mesir terdiri
dari: lebih dari 140 orang adalah hafizh Al Quran, lebih dari 100 orang
menghafal lebih dari 10 ribu hadits, lebih dari 180 orang telah hafal
lebih dari 15 juz Al Quran, lebih dari 170 orang menyandang gelar doktor
di berbagai disiplin ilmu, lebih dari 50 orang tidak memiliki mobil
pribadi, dan lebih dari 350 orang adalah orang narapida politik dari
rezim sebelumnya yang masa tahanannya berkisar 6 bulan sampai 10 tahun
penjara. Selain itu, ada 4 perempuan anggota dewan yang nampak rapi
berjilbab lebar.
*) fimadani
Subhanallah... Semoga sibgah Allah mewarnai parlemen mesir...
BalasHapus