ilustrasi : www.dreamstime.com |
Pasangan suami dan istri itu diibaratkan
sebagai pakaian satu bagi yang lainnya. Keduanya saling melengkapi,
saling menutupi, saling memperindah, saling menghangatkan, sebagaimana
fungsi pakaian pada umumnya. Bahkan pakaian sudah menyatu dan menjadi
bagian utuh bagi pemakainya. Maka antara suami dan istri, kehidupan
mereka saling melekat satu dengan yang lain.
Ternyata bukan hanya saat bangun, bahkan
ketika tidur pun mereka saling melekat satu dengan yang lain. Sebuah
gambaran kedekatan dan kelekatan yang luar biasa, dimana pasangan suami
istri selalu berada dalam situasi yang dekat dan melekat erat seakan
tidak akan ada yang mampu memisahkan antara mereka berdua. Dalam situasi
bangun, mereka selalu melekat secara pikiran dan kejiwaan, kendati
secara fisik kadang harus berjauhan karena pekerjaan atau kegiatan lain.
Dalam situasi tidur, mereka saling berpelukan erat, tanpa mau tidur
sendiri-sendiri.
Richard Wiseman, seorang profesor psikologi
dari University of Hertfordshire di Inggris, bertanya kepada lebih dari
1.000 orang untuk menjelaskan tentang posisi tidur mereka. Dia juga
meminta para responden untuk menilai kepribadian dan kualitas hubungan
mereka. Survei itu menunjukkan bahwa posisi tidur paling populer
—sebanyak 42 %, adalah tidur saling memunggungi, diikuti dengan pasangan
yang senang tidur saling berhadapan, 31 %. Penelitian itu juga
menemukan bahwa 12 % pasangan tidur saling berdekatan, hanya kurang dari
satu inci, sedangkan 2 % pasangan tidur berjauhan, yaitu sejauh 30 inci
atau sekitar 76 cm.
Dari hasil survei tersebut ditemukan, bahwa
orang dengan kepribadian ekstrovert atau memiliki jiwa kebersamaan lebih
suka tidur berdekatan dengan pasangan mereka. Ketika Wiseman
membandingkan posisi tidur dengan kepuasan hubungan dari pasangan yang
diteliti, dia menemukan bahwa kedekatan fisik berkaitan dengan kedekatan
emosional. “Salah satu hal terpenting meliputi sentuhan. Sebanyak 94 %
pasangan yang menghabiskan malam dengan saling menyentuh akan merasa
bahagia terhadap hubungan mereka. Berbeda dengan 68 % pasangan lainnya
yang tidak punya kebiasaan itu,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, 86 % pasangan yang tidur
kurang dari satu inci dari pasangannya, akan merasa lebih bahagia dalam
hubungan mereka. Berbanding terbalik dengan 66 % pasangan yang tidur
berjauhan, lebih dari 30 inci.
Menikmati Tidur Bersama
Sebagai pasangan yang diibaratkan seperti
pakaian, maka suami dan istri hendaknya selalu berada dalam suasana
kebersamaan baik dalam jaga dan tidurnya. Kendati tidak selalu bisa
berada dalam tempat yang sama, namun suami da istri telah memiliki
ikatan batin yang sangat kuat yang membuat mereka serasa selalu dekat.
Saat suami dan istri harus berpisah karena ada tugas dinas, atau urusan
bisnis, atau urusan organisasi, atau urusan lain, maka mereka memiliki
suasana jiwa yang tetap dekat dan melekat. Apalagi saat tengah bersama
di rumah mereka, tentu suasananya lebih erat dan lekat.
Sekedar urusan tidur, hendaknya suami dan istri memperhatikan etika agar tetap merasakan kenyamanan bersama.
1. Usahakan Selalu Tidur Bersama
Saat sama-sama sedang berada di rumah, atau
sedang bepergian berdua, hendaknya suami dan istri bisa berangkat tidur
bersama. Ini memerlukan kesepakatan ritme waktu tidur di antara mereka,
sehingga bisa pergi ke ranjang bersama. Jika memiliki bayi atau anak
kecil, bisa mengusahakan agar anak-anak tidur terlebih dahulu baru kedua
orang tuanya menyusul tidur bersama. Usahakan untuk tidak berangkat
tidur pada waktu yang berbeda, karena membuat mereka tidak bisa
menikmati indahnya tidur bersama. Dengan memiliki kesepakatan waktu
tidur, suami dan istri bisa berangkat tidur bersama-sama.
Tidur bersama itu artinya tidur dalam waktu yang sama dan di tempat
yang sama. Untuk itu, tidak pantas bagi suami dan istri tidur di tempat
yang terpisah saat sedang berada di rumah. Misalnya istri tidur di
dalam kamar sedangkan suami tidur di sofa depan televisi. Atau istri
tidur di ranjang, sedang suami tidur di karpet, meskipun berada di kamar
yang sama. Atau suami dan istri tidur di kamar yang berbeda, atau tidur
di ranjang yang berbeda. Keterpisahan seperti ini membuat kurangnya
ikatan batin antara suami dan istri. Usahakan untuk selalu tidur
berduaan.
2. Tidur Sambil Berpelukan
Bukan hanya soal waktu dan tempat tidur saja
yang perlu diperhatikan, namun juga posisi tidur. Walaupun tidur pada
waktu yang bersamaan dan di tempat yang sama, namun kalau tidur dengan
terpisah jarak, ditambah dihalangi oleh bantal dan guling, maka sama
saja dengan tidur sendiri sendiri.
Posisi tidur yang dianjurkan bagi pasangan
suami istri adalah posisi menyamping, dimana suami memeluk istri dari
belakang. Dengan posisi itu, membuat suami merasa memiliki istri
seutuhnya, dan secara psikologis suami merasa lebih pulas tidur. Sebuah
penelitian di Medical University of Vienna menyatakan bahwa tidur
berpelukan dapat meredakan stres kerja atau stres lingkungan sosial,
menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan memori. Hal-hal positif
tersebut hanya berlaku jika anda memeluk pasangan yang anda sayangi.
Posisi memeluk dari belakang ini disebut juga dengan istilah forward bear. Menurut
Tod Sinett dalam bukunya “The Truth About Back Pain”, posisi tersebut
jika dilakukan dengan lutut sedikit ditekuk akan sangat baik untuk
pasangan yang memiliki masalah tulang punggung. Selain itu, studi juga
menemukan bahwa pasangan suami istri yang sering berpelukan saat tidur,
membuat mereka lebih awet mudah. Hal ini terjadi karena mereka merasa
bahagia dengan saling mencintai, sehingga hormon oksitosin (hormon
bahagia) pun terlepas merata dalam tubuh masing-masing pasangan.
Ketika tidur sendiri, otak cenderung berpikir
lebih banyak, ini yang menyebabkan anda seringkali mengalami kesulitan
tidur. Studi menunjukkan, tidur bersama pasangan memungkinkan otak
merasa rileks dan tidak memikirkan hal-hal lain sehingga anda lebih
cepat terlelap. Selain itu, ketika tidur bersama pasangan, anda akan
merasa nyaman dan aman. Hal ini pada gilirannya akan memengaruhi
kualitas tidur. Bahkan gesekan kulit saat tidur dan berpelukan dengan
pasangan dapat membantu tubuh merasa senang karena produksi oksitosin
yang tinggi.
ilustrasi : www.dailymail.co.uk |
Banyak ahli yang mengatakan bahwa tidur
bersama adalah salah satu cara memiliki hubungan yang sehat bersama
pasangan. Hal ini karena saat tidur bersama dan berbagi tempat tidur,
pasangan akan merasa semakin dekat satu sama lain secara emosional.
Pasangan yang berpelukan usai berhubungan intim akan merasa lebih puas
dengan kehidupan seks dan hubungan mereka secara keseluruhan, demikian
dilansir dari Archives of Sexual Behavior.
Dilansir dari laman Women’s Health pada
Selasa (13/1/2015), bahwa diantara manfaat tidur berpelukan dengan
pasangan adalah menguatkan ikatan hati dengan pasangan. “Semakin dekat
posisi anda dengan pasangan saat tidur, semakin besar kemungkinan untuk
merasa senang dengan hubungan dengan pasangan,” demikian diungkapkan
dalam studi terbaru dalam Edinburgh International Science Festival.
Kontak kulit dengan kulit membuat otak
memberitahu kelenjar adrenal untuk mengurangi produksi kortisol. Hal ini
membuat rasa cemas berkurang. “Pada saat merasa cemas, tubuh akan
menunda tidur”, ujar penulis buku Finding Love Again: 6 Simple Steps to a
New and Happy Relationships, Terry Orbuch, Ph.D.
3. Minta Izin Kepada Pasangan Jika Ingin Tidur pada Waktu dan Tempat yang Berbeda
Jika pasangan anda tengah asyik mengerjakan
sesuatu urusan hingga lembur, sementara anda sudah mengantuk dan perlu
istirahat, mintalah izin kepada pasangan jika ingin mendahului tidur.
Jangan pergi diam-diam ke tempat tidur dengan meninggalkan pasangan yang
tengah sibuk bekerja di ruang dapur atau di ruang keluarga. Jangan
dibalik, justru minta izin untuk tidur bersama. Suami istri itu
semestinya tidur bersama, maka tidak perlu lagi minta izin untuk
melakukannya. Yang diperlukan adalah meminta izin ketika akan mendahului
tidur, atau izin untuk mengakhirkan tidur dengan mempersilakan pasangan
tidur terlebih dahulu.
Demikian pula saat ingin tidur pada tempat
yang terpisah, misalnya karena udara tengah gerah lalu suami ingin tidur
di lantai biar sejuk, maka ia perlu minta kerelaan sang istri. Hal ini
karena semestinya suami tidur bersama dengan istri bahkan sambil
berpelukan. Ketika salah satu tidur terpisah, menyebabkan hilangnya hak
yang lain untuk memeluk ataupun dipeluk. Inilah sebabnya perlu meminta
izin atau meminta kerelaan pasangan jika ingin tidur terpisah.
Bagi anda yang masih terbiasa tidur
sendiri-sendiri, terpisah dari pasangan, mulai malam ini upayakan tidur
bersama pasangan, dengan berpelukan. Nikmati sensasinya, dapatkan
kemanfaatannya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..