Oleh: Ferawati
Di gosok makin sip, itulah gosip. Sepertinya gosip sudah mengakar
kuat dalam kehidupan masyarakat kita. Mengetahui keburukan orang lain
adalah sudah menjadi trend, sehingga saat di manapun dan sedang
melakukan kegiatan apapun rasanya tidak afdhal jika tidak dibumbui
dengan gosip. Gosip atau buah bibir atau desas desus adalah selenting
berita yang tersebar luas dan sekaligus menjadi rahasia umum di publik
yang kebenarannya diragukan atau merupakan berita negatif. Gosip identik
dengan ibu-ibu atau kaum wanita, tetapi ternyata banyak juga kaum
laki-laki yang menyukai gosip. Gosip biasanya menyebar dari mulut ke
mulut.
Bigos alias biang gosip adalah sebutan untuk mereka yang
suka bergosip atau memperbincangkan orang lain. Bisa dipastikan Anda
tidak akan mendapatkan manfaat apapun ketika Anda mengetahui keburukan
orang lain. Anda tidak akan mendapatkan hadiah tetapi Anda justru akan
mendapatkan image/pandangan tidak baik dari lingkungan sekitar
Anda. Untuk masalah dosa atau pahala itu urusan Tuhan, tetapi menurut
hemat saya semua agama pasti mengajarkan kebaikan dan tidak membenarkan
ketika seseorang memperbincangkan keburukan orang lain.
Saat
bergosip, biasanya dilakukan dengan semangat dan menggebu-gebu, merasa
dirinya paling benar, manusia paling suci, tidak pernah melakukan
kesalahan apapun. Ibarat peribahasa “Semut yang jauh di seberang lautan
tampak, sedangkan gajah di pelupuk mata tidak tampak”. Tapi pernahkah
kita memikirkan apa akibatnya untuk orang yang sedang kita gosipkan?
Pernahkah kita sedikit saja memikirkan perasaannya dan juga keluarganya.
Dan bagaimana jika yang digosipkan itu adalah kita? Jika kita
mengetahuinya, mungkin sedih, kecewa, marah, sakit hati, dan lain-lain.
Ketahuilah seperti itu juga yang dirasakan oleh orang yang sedang kita
bicarakan itu. Gosip yang berlebihan bisa menimbulkan efek negatif
seperti, timbulnya fitnah, pertengkaran, putusnya silaturahim, dendam
dan bahkan pembunuhan.
Jika Anda termasuk orang-orang yang tidak suka gosip, pertahankan! Bagaimana cara menghindari gosip? Ini jawabnya:
- Tanamkan dalam diri kita bahwa kita tidak akan mendapatkan manfaat apapun dengan Anda mengetahui keburukan orang lain
- Pandai-pandailah membuat analogi. Jika yang dibicarakan itu adalah kita, bagaimana perasaan kita? Seperti itu juga perasaan orang yang sedang kita perbincangkan. Kemudian ingatlah juga, bagaimana perasaan orang tuanya terutama ibunya saat mengetahui anaknya menjadi buah bibir.
- Ingatlah Tuhan maha mendengar dan maha mengetahui apa yang dilakukannya oleh hambanya, dan balasan Tuhan itu pasti ada dan juga adil
- Saat pembicaraan kita sudah mulai mengarah ke gosip, segeralah putar arah ganti topik pembicaraan kita
- Jika kita bertemu dengan orang-orang yang kita anggap para bigos, sebisa mungkin hindari, tetapi tetap dengan menjaga hubungan baik dengan mereka. Cari celah untuk memasukkan nilai-nilai positif kepada mereka.
- Bergosip termasuk salah satu penyakit hati, jadi rajin-rajinlah beribadah agar penyakit hati tersebut tidak menjangkiti kita
- Gosip bisa menyebabkan retak dan hancurnya suatu hubungan
SO… KATAKAN TIDAK UNTUK GOSIP, semoga bermanfaat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..