Selasa (7/2/2012) jam 4-5.30 Waktu Kuwait, saya bersama beberapa
Karyawan Indonesia di Kuwait, berkesempatan menghadiri pertemuan dengan
Ismail Haniya PM palestina, dalam kunjungannya ke Kuwait. Kesempatan
berjabat tangan dan berpelukan dengan Ismail Haniya, berikut rangkuman
beberapa point pembicaraan beliau seingatnya karen tidak sempat
merekam, sebagian besar rangkuman ini sudah saya posting di akun twitter
di sini: @noorahasana semoga bermanfaat.
Assalaamu 'alaikum WrWb.
Pertemuan dengan Haniya diadakan di "Dewaniya" DR. Naser Al Sanee, ketua Islamic Constitutional Movement, di daerah Raudhah Kuwait. Haniya didampingi beberapa "pejabat" pemerintahannya, satu anaknya, 2 orang pejuang yg baru keluar dari penjara israel dan beberapa orang lagi. PM Palestina dan Pejabat "dalam tanda kutip" hasil pemilu 2006 yang dimenangkan Hamas tetapi yg kemudian tidak diakui dunia internasional.
Setelah kata pembuka, Haniya memperkenalkan siapa-siapa saja yang mengikutinya dalam kunjungan ke negara-negara Arab diantaranya Kuwait. Diantara yang ikut rombongan Haniya, yaitu mentri dalam negeri, seorang doktor tehnik sipil, wakil mentri luar negeri Abu Jamal, anak Haniya yang bernama Hammam, seorang pegawai kantor Haniya pemuda yang 3 orang saudara2nya syahid. Dua orang yang baru keluar dari penjara Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan palestina dengan tentara israel Gilad Shalid. Salah seorang bernama Yahya Al sinwar, yang divonis 400 tahun penjara, dan dibebaskan setelah 25 tahun. Satu orang lagi bernama Ruhul Syahu juga 25 tahun di penjara israel dari total vonisnya 25 tahun.
Sambil bergurau Haniya bercerita bahwa dahuulu ketika kita belajar Fiqh Bab Nikah dan bab Haji, ustadz biasanya bilang, kita lanjutkan bab sesudahnya. Karena dua bab itu (nikah dan haji) adalah dua hal yh sgt susah untuk dilakukan oleh rakyat Palestina apalagi yg divonis 400 tahun, tapi dengan kuasa Allah kita sekarang baru saja melakukan manasik Umrah, dan Akh yahya Al Sinwar yang dihukum 400 tahun baru saja menikah. Kebesaran Allah, ketika umroh kita benar2 merasakan panggilan Nabi Ibrahim dalam surat al-hajj ayat 27 firman Allah celah yang dalam, sempit, subhanallah kitalah orang-orang itu yg datang dari sempitnya penjara-penjara israel menuju rumah Allah. Ini adalah buah dari kesabaran kita dan keteguhan kita yang tetap berpegang dengan prinsip kita dalam perjuangan ini.
Kesepakatan pertukaran 1000 tahanan palestina di israel dengan Gilat Shalid adalah keberhasilan kita semua. Bukan hanya Hamas, 1000 tahanan yg dibebaskan mencakup semua faksi palestina, dari semua wilayah Palestina, laki-laki dan wanita, muslim dan non muslim. Ini adalah lambang kesatuan kita bangsa Palestina, dari gaza, tepi barat, batas tahun 48, kita semua adalah satu Khusus untuk ikhwah di tepi barat, kalianlah yang akan menjadi penentu perlawanan kita di masa yang akan datang. Tepi barat yang telah melahirkan Yahya Ayyash, tepi baratnya Abu Hanud, tepi baratnya Abu Jabalain.
Penawanan Gilad Shalid adalah sebuah kekuasaan Allah, kita tahan di gaza selama lima tahun, gaza yang terkepung dari segala penjuru Gaza yg dimata-matai setiap jengkal tanahnya, bukan dengan alat-alat canggih, bukan hanya oleh israel tapi juga sebagian saudara-saudara kita. Gaza yang tidak ada gunung, tidak ada gua-gua persembunyian, tapi selama lima tahun kita berhasil menahannya tanpa ada yg tahu tempatnya.
Dalam perundingan-perundingan pasal Gilad Shalit, kita diisyaratkan untuk menuruti beberapa hal prinsip: mengakui Israel, perjanjian Oslo dll. Tapi kita tetap dengan prinsip-prinsip kita, dua syarat utama kita:
1. Kesatuan tanah palestina gaza tepi barat dll tanpa surut 1 jengkal pun
2.Perwujudan negara Palestina tanpa mengorbankan sedikitpun prinsip-prinsip kita.
Kita tidak punya hak untuk surut dari sejengkal pun tanah Palestina, karena tanah palestina, tanah Quds semuanya adalah Waqaf. Siapa yang berani mengganggu tanah Quds, semua tanah Syam, Palestina, Syiria, akan bergetar, berintifadhah mengingkirkan thogut. Semua tanah palestina harus dibebaskan dengan segala bentuk perlawanan, jihad, bertahan tanpa goyah sedikitpun.
Kewajiban kita yang ada di bumi quds untuk mempertahankannya dengan gigih, kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan. Kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan (materi dan non materi), dengan kerjasama ini kita akan bisa membebaskan Al-Aqsa.
Saudara-saudara kita yg tinggal di tanah tahun 48 (warga negara Israel), sekarang membuat program untuk memakmurkan Masjid Al Aqsa. Setiap hari mulai jam 8 pagi ada bolak-balik bus wakaf yang mengangkut sesiapa yang ingin ke Masjid Al Aqsa supaya tetap ramai. Di halaman-halaman masjid Al Aqsa setiap hari ada kurang lebih 135 halaqoh qur'an dan halaqoh-halaqoh agama dengan ustadz-ustadz yg ditanggung bersama.
Untuk perayaan-perayaan seperti akad nikah dan lainnya kita juga menganjurkan mereka untuk melaksanakannya di halaman Masjid Al aqsa. Ada lebih dari 50 ribu penghafal Al qur'an di palestina, dan kita bertekad akan mewisuda 10 ribu orang setiap tahunnya. Kita ciptakan generasi2 qur'ani, merakalah yang akan bisa membebaskan masjdi dan Bumi Al Aqsa tercinta.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pertemuan dengan Haniya diadakan di "Dewaniya" DR. Naser Al Sanee, ketua Islamic Constitutional Movement, di daerah Raudhah Kuwait. Haniya didampingi beberapa "pejabat" pemerintahannya, satu anaknya, 2 orang pejuang yg baru keluar dari penjara israel dan beberapa orang lagi. PM Palestina dan Pejabat "dalam tanda kutip" hasil pemilu 2006 yang dimenangkan Hamas tetapi yg kemudian tidak diakui dunia internasional.
Setelah kata pembuka, Haniya memperkenalkan siapa-siapa saja yang mengikutinya dalam kunjungan ke negara-negara Arab diantaranya Kuwait. Diantara yang ikut rombongan Haniya, yaitu mentri dalam negeri, seorang doktor tehnik sipil, wakil mentri luar negeri Abu Jamal, anak Haniya yang bernama Hammam, seorang pegawai kantor Haniya pemuda yang 3 orang saudara2nya syahid. Dua orang yang baru keluar dari penjara Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan palestina dengan tentara israel Gilad Shalid. Salah seorang bernama Yahya Al sinwar, yang divonis 400 tahun penjara, dan dibebaskan setelah 25 tahun. Satu orang lagi bernama Ruhul Syahu juga 25 tahun di penjara israel dari total vonisnya 25 tahun.
Sambil bergurau Haniya bercerita bahwa dahuulu ketika kita belajar Fiqh Bab Nikah dan bab Haji, ustadz biasanya bilang, kita lanjutkan bab sesudahnya. Karena dua bab itu (nikah dan haji) adalah dua hal yh sgt susah untuk dilakukan oleh rakyat Palestina apalagi yg divonis 400 tahun, tapi dengan kuasa Allah kita sekarang baru saja melakukan manasik Umrah, dan Akh yahya Al Sinwar yang dihukum 400 tahun baru saja menikah. Kebesaran Allah, ketika umroh kita benar2 merasakan panggilan Nabi Ibrahim dalam surat al-hajj ayat 27 firman Allah celah yang dalam, sempit, subhanallah kitalah orang-orang itu yg datang dari sempitnya penjara-penjara israel menuju rumah Allah. Ini adalah buah dari kesabaran kita dan keteguhan kita yang tetap berpegang dengan prinsip kita dalam perjuangan ini.
Kesepakatan pertukaran 1000 tahanan palestina di israel dengan Gilat Shalid adalah keberhasilan kita semua. Bukan hanya Hamas, 1000 tahanan yg dibebaskan mencakup semua faksi palestina, dari semua wilayah Palestina, laki-laki dan wanita, muslim dan non muslim. Ini adalah lambang kesatuan kita bangsa Palestina, dari gaza, tepi barat, batas tahun 48, kita semua adalah satu Khusus untuk ikhwah di tepi barat, kalianlah yang akan menjadi penentu perlawanan kita di masa yang akan datang. Tepi barat yang telah melahirkan Yahya Ayyash, tepi baratnya Abu Hanud, tepi baratnya Abu Jabalain.
Penawanan Gilad Shalid adalah sebuah kekuasaan Allah, kita tahan di gaza selama lima tahun, gaza yang terkepung dari segala penjuru Gaza yg dimata-matai setiap jengkal tanahnya, bukan dengan alat-alat canggih, bukan hanya oleh israel tapi juga sebagian saudara-saudara kita. Gaza yang tidak ada gunung, tidak ada gua-gua persembunyian, tapi selama lima tahun kita berhasil menahannya tanpa ada yg tahu tempatnya.
Dalam perundingan-perundingan pasal Gilad Shalit, kita diisyaratkan untuk menuruti beberapa hal prinsip: mengakui Israel, perjanjian Oslo dll. Tapi kita tetap dengan prinsip-prinsip kita, dua syarat utama kita:
1. Kesatuan tanah palestina gaza tepi barat dll tanpa surut 1 jengkal pun
2.Perwujudan negara Palestina tanpa mengorbankan sedikitpun prinsip-prinsip kita.
Kita tidak punya hak untuk surut dari sejengkal pun tanah Palestina, karena tanah palestina, tanah Quds semuanya adalah Waqaf. Siapa yang berani mengganggu tanah Quds, semua tanah Syam, Palestina, Syiria, akan bergetar, berintifadhah mengingkirkan thogut. Semua tanah palestina harus dibebaskan dengan segala bentuk perlawanan, jihad, bertahan tanpa goyah sedikitpun.
Kewajiban kita yang ada di bumi quds untuk mempertahankannya dengan gigih, kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan. Kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan (materi dan non materi), dengan kerjasama ini kita akan bisa membebaskan Al-Aqsa.
Saudara-saudara kita yg tinggal di tanah tahun 48 (warga negara Israel), sekarang membuat program untuk memakmurkan Masjid Al Aqsa. Setiap hari mulai jam 8 pagi ada bolak-balik bus wakaf yang mengangkut sesiapa yang ingin ke Masjid Al Aqsa supaya tetap ramai. Di halaman-halaman masjid Al Aqsa setiap hari ada kurang lebih 135 halaqoh qur'an dan halaqoh-halaqoh agama dengan ustadz-ustadz yg ditanggung bersama.
Untuk perayaan-perayaan seperti akad nikah dan lainnya kita juga menganjurkan mereka untuk melaksanakannya di halaman Masjid Al aqsa. Ada lebih dari 50 ribu penghafal Al qur'an di palestina, dan kita bertekad akan mewisuda 10 ribu orang setiap tahunnya. Kita ciptakan generasi2 qur'ani, merakalah yang akan bisa membebaskan masjdi dan Bumi Al Aqsa tercinta.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Noor Aziz
*)http://www.islamedia.web.id/2012/02/ringkasan-liqo-dengan-ismail-haniya-di.html
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..