Calon presiden Mesir dari Ikhwanul Muslimin Muhammad Moursi (imam). (Getty Images) |
Hanya 23 hari waktu yang dimiliki timses Moursi
sebelum masa tenang pilpres putaran pertama. Terhitung sejak kegagalan
capres ikhwan yang pertama Khaerut Shater pada proses verifikasi
capres. Dengan sedikit waktu yang tersedia praktis menjadi tantangan
tersendiri bagi timses Moursi untuk mengenalkan capres yang mereka
usung. Berbeda dengan calon lain yang sudah melakukan sosialisai sejak
awal. Namun dengan kemenangan yang diraih oleh Moursi membuat orang
bertanya-tanya. Apa rahasia di balik kemenangan Moursi menjadi orang
nomor satu mesir? Secara garis besar, kemenangan Moursi dalam
pertarungan pilpres dapat diketahui dengan mengetahui beberapa faktor:
Pertama, Militansi Kader Ikhwan
Bukan
rahasia lagi jika kekuatan kader ikhwan menjadi rahasia utama
kemenangan capres Moursi. Selain jumlahnya yang signifikan loyalitas
kader ikhwan juga tidak diragukan lagi. Sebanyak 7 juta kader ikhwan
tersebar di semua wilayah Mesir dan setiap saat siap digerakan untuk
memenangkan pemilihan.
Khusus kader ikhwan yang berusia muda,
hampir rata-rata memiliki kemampuan tekhnologi yang memadai. Mereka
juga telah akrab dengan dunia maya. Selain sebagai media sosialisasi,
jejaring sosial seperti facebook dan twiter juga digunakan untuk
mengkanter isu negatif yang dilancarkan oleh pendukung calon lain.
Pada
hari pemilihan setiap kader ikhwan mendapat amanah untuk membawa
setidaknya 50 pemilih di luar kader ikhwan. Selain itu, proses
pencoblosan yang berlangsung selama dua hari membuat potensi kecurangan
juga cukup besar. Untuk itu, di setiap TPS Ikhwan menempatkan setidaknya
20 orang untuk menjaga dan mengamankan suara sampai proses pencoblosan
selesai. Secara bergantian, mereka mengamankan TPS selama 2 x 24 jam.
Di
beberapa propinsi ikhwan juga menyediakan bus jemputan untuk mengantar
pemilih ke TPS. Mengingat di banyak tempat jarak antara rumah warga
dengan TPS mencapai 3 kilo meter bahkan lebih. Belum lagi mesir yang
sedang memasuki musim panas. Pada siang hari suhu udara bisa mencapai 40
derajat. Bus-bus jemputan disediakan terutama untuk melayani ibu-ibu
dan lansia.
Tidak diperbolehkannya masing-masing timses capres
mendapatkan salinan DPT pemilih tidak mengurangi militansi kader
terutama akhwat. Di sebuah TPS misalnya, dijumpai beberapa akhwat yang
berdiri di depan antrian pemilih. Sebelum masuk ke bilik pencoblosan,
satu persatu pemilih ditanya perihal capres yang akan dipilih. Jika
jawabannya adalah Moursi maka dengan senyum mengembang mereka
mengucapkan terima kasih dan sesegera mungkin rekannya memberikan tanda
pada kertas yang bergambar Moursi. Begitu juga saat jawaban pemilih
adalah Syafiq.
Sedang di tempat lain kader ikhwan bahu membahu
membantu pemilih dengan menyediakan tenda darurat bagi warga yang sedang
antri untuk melindungi warga dari panas.
Kedua, Bekal Pengalaman Pemilu Legislatif
Keikutsertaan
ikhwan dalam pilpres mesir cukup mengejutkan banyak pihak. Mengingat
jauh-jauh hari ikhwan menyatakan tidak akan mengajukan capres untuk
pertarungan pilpres mesir. pada awalnya ikhwan hanya akan berkonsentrasi
pada pemilihan anggota legislatif. Hal tersebut dimaksudkan sebagai
upaya pembenahan dan perbaikan undang-undang mesir.
Namun masa
depan revolusi mesir yang semakin terancam menuntut Ikhwan sebagai
pemenang pemilu untuk mengajukan calon. Pada akhirnya ikhwan mengajukan
Moursi menjadi capres setelah sebelumnya capres Khaerut Shater tidak
lolos verifikasi di Komisi Pemilihan. Hal ini membuat mesin politik
ikhwan, partai hurriyah wal Adalah yang sempat dingin kembali
memanas. Sejak hari pertama pencalonan mesin partai yang tersebar di
seluruh wilayah langsung digerakkan.
Kemenangan 47% pemilu
legislatif beberapa bulan sebelumnya agaknya menjadi pengalaman
berharga untuk kembali memenangi pertarungan. Terbukti pada dua kali
pemilihan Moursi mampu mengungguli capres lainnya yang didukung oleh
kekuatan materi juga media. Pengalaman yang didapat dari pemilihan
legislatif tidak hanya pada pola sosialisasi calon. Lebih dari itu, pada
pilpres kali ini ikhwan telah siap mengantisipasi potensi kecurangan
yang mungkin terjadi selama proses pemilihan. Termasuk menghadapi black campain yang dilancarkan calon lain melalui media.
Ketiga, Variasi Kampanye
Sebab
lain kemenangan Moursi dalam pilpres kali ini adalah variasi kampanye
yang dilakukan kader ikhwan. Tidak hanya militansi, kader ikhwan juga
kreatif. Dalam berbagai kampanye yang dilakukan, ikhwan mampu menarik
massa dalam jumlah besar. Sebuah hal yang tidak bisa dilakukan oleh
timses capres lain.
Menurut salah satu anggota tim pemenangan
Moursi, salah satu faktor kemenangan Moursi dalam pilpres kali ini
adalah kemampuan kader dalam menembus semua lapisan masyarakat untuk
memperkenalkan program-program Moursi untuk 4 tahun ke depan. Serta visi
pembangunan mesir untuk jangka waktu 20 tahun ke depan. Dan yang
terpenting adalah program 100 hari pertama Moursi yang akan
memprioritaskan pada keamanan dan penyediaan kebutuhan pokok masyarakat
yang sempat bermasalah beberapa bulan terakhir.
Sejak menit
pertama pengumuman resmi Majelis Syuro ikhwanul muslimin terkait
pancalonan, kader ikhwan langsung bekerja di lapangan. Sebanyak 812
markas pemenangan didirikan di semua wilayah. Hal menarik lain
sebagaimana diungkap adalah, bahwa tumpuan utama mesin pergerakan bukan
pada markas-markas pemenangan. Namun tertumpu langsung pada setiap kader
yang jumlahnya jutaan dan tersebar di seluruh wilayah mesir.
Sebuah
prestasi yang tidak dimiliki timses lain, dimana timses Moursi mampu
mendokumentasikan puluhan ribu video dengan berbagai durasi waktu. Serta
jutaan foto dan gambar dalam berbagai momen. Setelah itu video dan
gambar tersebut disebarkan melalui internet. Dalam waktu kurang dari
satu bulan timses Moursi juga mampu menggelar setidaknya 971 kampanye
terbuka. Dan lebih dari 1677 kali parade kendaraan yang mampu menembus
semua wilayah propinsi yang ada di mesir baik pedesaan maupun perkotaan.
Berbagai
kreatifitas selama proses kampanye juga semakin dirasakan mengalami
kemajuan dibanding pada pemilu legislatif. Namun hal terpenting dari
semua kreatifitas itu adalah keberhasilan timses dalam mengenalkan
program pembangunan capres ikhwan. Hingga meyakinkan warga untuk tidak
ragu memilih Moursi.
Atas semua kerja dan prestasi ini pantaslah
kemenangan menjadi milik umat. Semua kader ikhwan yang bekerja di semua
lini, bekerja dengan semangat dan tanpa pamrih. Tidak ada yang
diharapkan dari semua itu kecuali ridho Allah SWT dan kemenangan islam. Wallahu A’lam Bisshowab. ( Dikutip dari beberapa surat kabar mesir)
Dan
katakanlah, “ Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanm,
begitu juga rasul-Nya dan orang orang mukmin. Dan kamu akan
dikembalikan kepada Allah Yang Mengetahui yang ghaib dan nyata, lalu
diberikan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Attaubah: 105)