Yah, cinta… Ia hadir tanpa
disadari. Ia merupakan anugerah dari Ilahi. Dan rasa cinta pasti ada pada tiap
diri manusia. Karenanya mencintai dan dicintai adalah bagian yang tak
terpisahkan. Ibarat kopi dengan gula. Begitulah seharusnya, mencintai dan
dicintai dua kata yang saling melengkapi. Mecintai seseorang menjadikan
keindahan tersendiri dalam hidup kita. Wajar bila kita mengharapkan balasan
hingga kita ingin di cintainya.
Saudaraku tercinta…
Wajar saja kalau kita punya
rasa cinta, hingga rasa cinta itu kian menggelora. Dalam ayat-Nya Allah pun
berfirman: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (Surga).” (Ali ‘Imran: 14)
Maka dari itulah manusia di
beri-Nya kelebihan dibanding dengan makhluk Allah yang lain. Kelebihan itulah
yang membuat kita mempunyai rasa cinta dan kasih sayang. Cinta yang memang
kadang kita salah menempatkannya. Atau kasih sayang yang terkadang terlalu
berlebihan. Sehingga kita ingin sekali untuk memiliki apa yang kita cintai dan
harus bisa meraihnya?
Tapi saudaraku… bagaimana jika
dia-nya yang kita damba selama ini, yang kita cintai dan kita kagumi ternyata akan
menjadi milik orang lain? Hancurlah hati kita. Seakan kita tidak dan tak akan
pernah rela dia-nya menikah dengan orang lain. Kita cuma bisa memandangi
undangan pernikahan yang kita terima. Kadang juga kita menyalahkan Allah Tuhan
kita, “Ya Allah kenapa Engkau tidak mempertemukanku dengannya?”
Seribu bahasa, seribu tanya
boleh kita gunakan untuk mengadu kepada-Nya. Bahkan seribu air mata pun boleh
kita kucurkan disetiap sujud kehadirat-Nya, kenapa Allah tidak mempertemukan
dengan orang yang kita cinta. Karena Allah selalu mendengar tiap keluh dan
kesah hamba-hamba-Nya.
Saudaraku, cinta memang bisa
membuat kita bahagia, hingga dunia menjadi begitu indah nan mempesona. Tapi cinta
juga bisa membuat kita menangis dan menderita. Seakan kita ingin segera
mengakhiri hidup ini. Karena itu saudaraku…
Ketika cinta membuatmu
menangis…
Belajarlah ikhlas, melepaskan
yang kita cintai menjadi milik orang lain. Meski kita menderita dan tak pernah rela.
Ketika cinta membuatmu
menangis…
Bertanyalah pada diri sendiri.
Apakah dia-nya yang selama ini kita damba bisa membahagiakan kita kelak dalam
membangun rumah tangga? Apakah dia-nya yang selama ini kita cinta juga akan
membalas cinta kita kepadanya dengan setulus hati?
Ketika cinta membuatmu
menangis…
Maka tersenyumlah. Hapuslah
airmatamu. Tataplah ke depan. Di depan sana ada cinta seseorang yang akan
menyambut cintamu. Cinta suci yang akan membahagiakanmu, yang tak pernah
terukur oleh jarak dan waktu.
Wahyudin Berseri
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..