Kudeta militer atas presiden yang dipilih secara demokratis Muhammed
Mursi diiringi keadaan huru-hara di Mesir. Sikap negara-negara Barat,
khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang diadopsi dalam menghadapi
manifes ketidakadilan dan tirani ini adalah benar-benar menjijikkan.
Bermuka dua dan berstandar ganda. Sikap Barat yang memasarkan diri
sebagai pendukung demokrasi menciptakan kekecewaan pada banyak orang.
Mursi tidak melakukan apa pun untuk layak diperlakukan secara tirani
dan tidak adil ini. Selama tahun dia berada di jabatannya, Mursi
menghadapi begitu banyak konspirasi dan plot amoral dan ilegal, yang
semuanya memalukan.
Ikhwanul Muslimin (IM) adalah sebuah gerakan sosial yang berusia 85
tahun dan luas cakupannya. Ini merupakan salah satu contoh terbaik dari
gerakan sosial Islam di seluruh dunia. IM telah menyebar ke seluruh
dunia Muslim.
Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat moral, sosial dan spiritual
masyarakat. Jadi itu adalah sebuah organisasi sipil. Gerakan ini
menunjukkan minat sesekali dalam politik, meski beberapa langkah politik
yang terbukti salah, sementara yang lain terbukti sangat tepat. Namun,
tidak pernah menggunakan bahasa kemunafikan dan tidak pernah memiliki
agenda rahasia. IM tidak menjadi terlalu terlibat dengan politik sambil
mempromosikan retorika menahan diri dari politik.
Ketika menemukan kesempatan, IM mendorong beberapa anggotanya untuk
mencalonkan diri di parlemen. IM menunggu dengan sabar ketika itu tidak
memiliki kesempatan ini.
Ikhwan tidak pernah menggunakan kekerasan ataupun aksi terorisme.
Ikhwan tegas memisahkan diri dengan para anggotanya yang condong
menggunakan kekerasan dan terorisme. Aksi Ikhwan masih dalam kerangka
hukum.
Banyak anggota Ikhwan yang melarikan diri ke negara-negara Teluk
(untuk menghindari perlakauan zhalim di dalam negeri Mesir), namun opini
para pemimpin dan inteletual-nya tidak mendukung sistem kerajaan,
monarki ataupun rejim otoritarian.
Satu-satunya perkecualian adalah Raja Faishal (rahimahullah). Faishal
adalah seorang raja, namun dia paham bahwa kawasan Arab tidak dapat
bangkit kecuali hanya dengan Islam. Dia mempercayai misi Ikhwan. Dia
memerintahkan radio Arab Saudi menyiarkan program Tafsir Al Qur’an Fi Dzilalil Qur’an karya Sayyid Qutb.
Dia menumbuhkan sentimen anti imperialis dan AS.
Ketika Henry Kissinger menemuinya saat berlangsung embargo minyak di
1973, dia malahan menemuinya di tengah padang pasir, jauh dari Riyyadh.
Kissinger hanya dapat sampai ke kemah itu setelah menempuh perjalanan
beberapa hari yang melelahkan.
“Mengapa memilih tempat disini?” sergahnya.
“Kami dulunya dari gurun pindah ke kota. Kami tidak membutuhkan
minyak, jika perlu. Kami dapat kembali lagi ke gurun karena kami tidak
butuh minyak. Tapi Anda tidak dapat hidup tanpa minyak”, jawabnya.
Karenanya, Kissinger mencatat nama Faishal dalam daftar mafia dunia.
Sayangnya, kini, Kerajaan (Saudi), kalangan Liberal, Kiri,
Nasionalis, negara-negara Barat, para penyandang dana besar, Al Azhar,
Salafi (Partai An Nur) dan gereja Koptik Mesir justru menjadi pendukung
kudeta. Mereka tengah melakukan tindakan buruk nan memalukan.
Tersingkirnya Mursi dalam kudeta hanya “sebuah garis miring dalam
kemajuan bersejarah” Ikhwanul Muslimin, meminjam kata-kata mendiang
Necmettin Erbakan yang menghadapi kudeta pos-modern 1997.
Dalam pernyataan terakhirnya, Mursi menyerukan Ikhwanul Muslimin dan
orang-orang Mesir yang berpihak pada legitimasi untuk “menolak secara
damai.” Ini adalah panggilan yang benar dan tepat. Mesir tidak akan
menerima kudeta. Dan mudah-mudahan, mereka akan meminjamkan telinga
kepada Mursi dan menolak damai.
Mereka tidak akan jatuh ke dalam kesalahan terlibat dalam perjuangan
bersenjata seperti orang-orang Suriah. Jika oposisi Suriah tidak
disampaikan kepada provokasi perang saudara, itu bisa saja berhasil
sekarang.
Setiap orang yang adil mendukung rakyat Mesir yang menolak kudeta
damai. Seluruh negeri dan bahkan seluruh dunia Muslim akan mendukung
mereka jika IM tidak terlibat dalam penentangan bersenjata. Revolusi
sesungguhnya baru saja dimulai di Mesir, hal ini akan menjadi revolusi
moral Muslim yang akan terjadi tanpa penumpahan darah. Mereka akan
menang karena mereka memiliki legitimasi dan supremasi moral.
Dalam agama, “keshabaran” adalah gagasan kunci. Keshabaran adalah
tindakan terus-menerus mencari bantuan dan kemenangan Allah melalui
tindakan kita. Sebagai perbandingan, gerakan sekuler bertindak dengan
tergesa-gesa. Allah bersama orang-orang yang shabar.
sumber : fimadani
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..