Alhamdulillah ya Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam, 
 sesuatu banget! Akhirnya kita bertemu lagi dengan bulan suci Ramadhan. 
Wah, nggak terkira deh senangnya karena Allah yang Maha Pengasih lagi 
Maha Pemurah masih memberikan kita kesempatan untuk mendulang pahala 
yang banyak dari amalan-amalan shalih yang kita lakukan. Emm.. Kalo kamu
 sendiri hepi juga nggak nih? Eits! Jangan-jangan malah ada yang manyun?
 Hayo, ngaku! Hehe… bukan nuduh tetapi nuding (ooppss…)
Sobat gaulislam, memang pada kenyataannya nggak semua orang seneng 
loh bulan puasa kembali menyapa. Secara gitu loh, selama bulan puasa si 
abang bakso langganan nggak akan lewat di tengah bolong saat perutmu 
keroncongan. Atau wakuncar (waktu berkunjung pacar) ditiadakan dengan 
alasan menghormati bulan puasa (nggak nyambung, bilang aja ngirit bensin
 karena BBM naik, hehe!). dan yang paling penting puasanya itu loh, 
nggak nahan, bikin kangen ama abang siomay, abang cendol, abang.…huss, 
nyebut! (hahaha…). Orang yang bertakwa nggak akan rempong kayak gitu. 
Sebab, dia paham bahwasannya puasa itu menunjukkan ketakwaannya pada 
Allah. Simak nih firman Allah Ta’ala dalam surat al-Baqarah ayat 183 
(yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
 kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
 kamu bertakwa”
Keutamaan Ramadhan
Udahlah jangan mikirin laper ama dahagamu aja, Sob! Namanya juga 
puasa ya pasti begitu. Iya nggak sih? Jangan juga kamu malah keingetan 
menu buka puasa yang udah kamu incer. Nah, tetapi kudu diarahkan supaya 
inget aja sama keutamaan Ramadhan yang bakal bikin tabungan pahalamu 
melangit. Wuih, bayangin aja nih, kalo kamu ngerjain amalan sunah 
seperti sedekah, tahajud, tarawih dan sejenisnya, akan dihitung sebagai 
amalan wajib yang kadar pahalanya tentu lebih besar. Belum lagi kalo 
kita ngerjain amalan wajib seperti shalat fardhu dan menutup aurat, 
dihitung tujuh puluh kali lipat tuh. Mantap banget kan?
Bro en Sis, Ramadhan juga jadi waktu yang tepat buat kamu yang ingin 
ngelunturin dosa-dosa yang sudah kita lakukan. Nggak percaya? Simak nih 
sabda Rasulullah saw.: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu”. (HR Bukhari)
Bro en Sis, Ramadhan juga merupakan bulan kesabaran. Sabar dalam 
menahan hal-hal yang bisa membatalkan dan membuat cacat puasamu. Inget 
lho, kalo kesabaran itu balasannya surga. Ummh, so sweet ya? Oya, jangat
 pelit juga sama makanan. Coz, siapa aja yang ngasih makanan 
untuk berbuka dengan ikhlas kepada orang yang berpuasa, maka dosa-dosamu
 pasti diampuni, bisa selamat dari api neraka dan dapet pahala seperti 
orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang 
berpuasa itu. Nggak hanya itu, malaikat akan memintakan ampunan bagi 
orang yang berpuasa selama berpuasa hingga berbuka. Dan, Allah pun 
memberikan ampunan untuk mereka di akhir malam bulan Ramadhan. Baginda 
Rasululullah saw. juga bersabda: “Jika memasuki bulan Ramadhan, maka 
semua pintu langit dibuka, dan pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, 
sementara syaitan dibelenggu.” (HR al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ibn Hibban). Subhanallah, begitu besar ya kasih Allah dengan menurunkan bulan Ramadhan ini?
Oya, daftar keutamaan tadi belum semua Sob. Masih ada lagi nih keutamaan Ramadhan. Yup, Ramadhan juga disebut syahr al-Qur’an
 (bulan al-Quran). Soalnya nih, al-Quran kan turun pertama kali di bulan
 ini. Plus, Allah telah menjadikan salah satu malamnya, sebagai Lailatul Qadr,
 yaitu satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Tapi 
tentunya nggak gratisan, Sob. Perlu ibadah ekstra supaya kita bisa 
meraihnya. So, genjot deh ibadahmu di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Semoga kamu dapet tahun ini. Insya Allah. Semangat ya!
Takwa vs hawa nafsu
Bro en Sis rahimakumullah, ‘penggila’ gaulislam, banyak banget 
keutamaan-keutamaan Ramadhan. Namun, kita bisa saja tidak mendapatkannya
 karena dihalangi oleh hawa nafsu. Memang sih setan dibelenggu selama 
Ramadhan, tapi inget Sob, masih ada satu lagi musuh yang dibiarkan oleh 
Allah menggoda puasa kita. Yup, itulah hawa nafsu!
Hawa nafsu itu memang bawaan lahir bro en sis. Artinya setiap manusia
 pasti punya hawa nafsu. Bayangin aja, kalo nggak ada nafsu makan pasti 
kita nggak bakalan mau makan. Sama juga kalo kita nggak punya keinginan 
untuk menyukai lawan jenis. Sepertinya–walaupun nggak boleh 
mengandai-andai)–sejarah manusia hanya mentok pada Adam dan Hawa saja. So,
 sebenernya hawa nafsu itu yang sengaja Allah ciptakan untuk manusia, 
sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan jasmani  dan naluri pada 
manusia.
Meski demikian, hawa nafsu punya kecenderungan untuk membawa kita 
kepada perbuatan maksiat ataupun malas melakukan ibadah lho. Sebagai 
contoh, harusnya bulan Ramadhan kita puasa, tapi dorongan hawa nafsu 
yang begitu kuat karena ngiler gara-gara lihat jus mangga, bisa 
mendorong kita untuk nyeruput jus, walhasil batal deh puasa kita. Mulut 
yang harusnya bicara hanya yang baik-baik saja, eh pas diajak gosipin 
orang ngalor ngidul sekadar untuk ngabuburit doangan. Menyukai 
lawan jenis memang fitrah, tapi hawa nafsu merayu kita untuk 
melampiaskannya dengan cara pacaran, berzina bahkan memperkosa. Naudzubillahi min dzalik! 
Bener lho. Lagi-lagi hawa nafsulah yang mengarahkan kita untuk lebih 
memilih nonton TV karena ada artis yang kita idolakan daripada shalat 
tarawih ataupun tadarus. Jadi, Yuk kita kendalikan hawa nafsu agar 
perbuatan kita selalu berada dalam jalan yang sesuai dengan syariat 
Allah! Nggak gampang, tapi yakinlah kalo kamu bisa!
Sobat gaulislam, hawa nafsu itu bisa takluk alias tunduk patuh sama 
takwa lho. Jadi, kalo kamu takwa, pastinya hawa nafsu akan mempunyai 
kecenderungan untuk mendorong pemenuhan-pemenuhan manusia ke arah amal 
shalih dan menekan perbuatan maksiat. Misalnya saja, kalo kamu takwa, 
memenuhi keinginan manusia untuk saling mencintai hanya dalam bingkai 
pernikahan. Ketakwaan akan mengempiskan keinginan kita untuk marah-marah
 nggak jelas. Takwa pula yang akan melakukan perlawanan pada hawa nafsu 
agar bisa bertahan menahan lapar dan haus sampai azan magrib tiba.
Nah, puasa adalah salah satu amalan shalih yang dapat meningkatkan 
ketakwaan. Selain itu, di bulan Ramadhan ini, kita digembleng abis 
selama sebulan agar derajat takwa kita benar-benar bisa meroket dengan 
menjalankan ibadah puasa. Belum lagi kalo kita mengejar 
keutamaan-keutamaan Ramadhan sekuat tenaga, pantang menyerah dan sampai 
titik darah penghabisan (lebay!). So, pasti kita bisa menjadi 
orang yang sukses meningkatkan ketakwaan dari tahun ke tahun. Untuk apa?
 Tentunya untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah, dan di akhirat kita
 bisa dikumpulkan bersama para nabi-nabi Allah, Rasulullah saw., dan 
para sahabatnya, sekaligus mendapatkan posisi yang mulia di sisi Allah. 
Amiiin!
‘Naik Kelas’ setelah Ramadhan
Hehehe, iya dong, naik kelas bukan istilah yang ada di dunia 
sekolahan aja. Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk memperbaiki 
kualitas keimanan dan kepribadian kita. Puasa dan amalan shalih yang 
telah kita lakukan pastinya dapat derajat ketakwaan kita, tapi itu kalo 
kamu bisa mengalahkan hawa nafsu yang setiap hari merongrong kamu selama
 bulan Ramadhan. Ibarat soal-soal UKK (Ujian Kenaikan Kelas) yang mesti 
dijawab plus bikin ngebul kepalamu, hawa nafsu juga merupakan ujianmu 
yang terberat. So, dijamin, kalo kamu bisa melewatinya dengan baik, berarti kamu berhasil memperbaiki diri dan berhak mendapatkan “reward” berupa semua keutamaan Ramadhan dan ‘naik kelas’ tentunya.
Artinya nih, kita menjadi pemenang dalam perlombaan meraih kebaikan 
di saat yang lain mendapatkan nilai jeblok atau mungkin hanya 
mendapatkan lapar dan haus doang selama Ramadhan. Pilih mana, Bro en 
Sis? Ya yang naik kelas lah! Ayo, semangat terus selama Ramadhan! Polkan
 ibadah yang wajib, geber ibadah sunah, perbanyak sedekah dan dzikir, 
sikat maksiat, tutup aurat, stop pacaran, semarakkan Ramdhan dengan 
menuntut ilmu Islam, gencarkan dakwah, untuk apa? ‘Naik kelas’ jadi 
orang yang bertakwa. Pinteeeer! Hehehe! [Junnie | Twitter @junnieNH]
sumber : http://www.gaulislam.com/ramadhan-saatnya-naik-kelas 
 
 
 
 
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..