Sungguh kalian hanya mendapatkann sedikit saja dari waktuku, juga hanya sedikit pendidikan dariku.
Ya ! aku sibuk dan tidak sempat mengurus kalian. Tapi apakah yang
harus aku perbuat, sedangkan bencana yang menimpa kaum muslimin seakan
membuat wanita yang menyusui tak ingat akan nasib susuannya. Dan
malapetaka yang menyiksa umat Islam begitu dahsyat seolah-olah jambul
anak-anak muda beruban karenanya.
Demi Allah, tak kuat aku hidup bersama kalian sebagaimana induk ayam
dalam sangkarnya hidup bersama anak-anaknya. Tak sanggup aku hidup
dengan hati dingin sedangkan api ujian membakar hati kaum muslimin tak
rela aku tinggal besama kalian sepanjang waktu sedangkan derita dan kaum
muslimin merobek-robek setiap orang yang memiliki hati nurani atau
masih tersisa akalnya. Tidaklah kesatria hidup diantara kalian sambil
bergelimang dengan kenikmatan yang sebagian dihamparkan untukkku dan
sebagian lagi diangkat, diantara tumpukan daging dan beraneka ragam
jajanan.
Demi Allah, dalam hidupku aku telah membenci kemewahan baik berupa
pakaian, makanan, ataupun tempat tinggal. Aku telah berusaha semampuku
untuk mengangkat kalian kepada tingkatan para zahidin (ahli zuhud) dan
menjauhkan kalian dari gelimangan orang-orang yang hidup dalam
kemewahan.
Aku wasiatkan kepada kalian berpeganglah pada aqidah kaum salaf,
yaitu aqidah ahlus sunnah wal jama’ah, dan jauhilah sifat
berlebih-lebihan. Aku wasiatkan kepada kalian, untuk membaca dan
menghafalkan Al-Qur’an. Jagalah juga lidah kalian. Begitu juga sholat
malam, berpuasa, bergaul dengan teman-teman yang baik, dan bergabunglah
bersama gerakan Islam. Tapi hendaklah kalian ketahui bahwa pemimpin
gerakan itu tidak berhak melarang kalian berjihad, atau mengasikkan
kalian dalam bidang dakwah hingga melalaikan dari medan-medan kejantanan
dan medan-medan perang. Kalian tidak perlu minta ijin kepada seorang
pun untuk berjihad di jalan Allah.
Belajarlah bagaimana menghentakkan senjata dan mengendarai kendaraan perang. Tapi, menembak lebih aku sukai.
Aku wasiatkan kepada kalian, wahai anak-anakku agar kalian taat
kepada ibumu, menghormati kakak-kakak perempuanmu (ummu Al Hasan dan
ummu Yahya). Hendaklah kalian menekuni ilmu syari’ah yang bermanfaat.
Hendaklah kalian taat kepada kakak laki-lakimu (Muhammad).
Saya nasehatkan kalian untuk saling mencintai dan berbakti kepada
kakek dan nenek kalian, hormatilah keduanya. Dan berbaktilah kepada
kedua bibimu (ummu faiz dan ummu Muhammad). Karena kedua beliau itu
memiliki jasa dan keutamaan besar kepadaku sesudah Allah.
Sambunglah kekerabatan kita dan berbuat baiklah kepada keluarga dan
tunaikanlah hak persahabatan kita kepada orang yang bersahabat dengan
kita .
-Abdullah Azzam-
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..