seorang intel yang berpura-pura gila. |
Dalam dunia pertempuran data musuh sangatah penting. Sebelum perang
dimulai, pengumpulan data musuh baik berupa data personil, jumlah,
tempat dan segala terkait jaringan musuh mutlak diperlukan untuk
merancang sebuah strategi penyerangan. untuk itulah diperlukan seorang
intelijen yang mampu menyerap informasi sebanyak-banyaknya dan data apa
saja yang diperlukan untuk merancang strategi peperangan.
Seperti yang terjadi di Poso, ada orang gila yang sudah dikenal
luas oleh masyarakat sekitar wilayah Ratulene. Orang gila tersebut biasa
“mangkal” di pertigaan Ratulene, jalan yang menghubungkan kota Poso –
Palu – Napu.
Sebelum operasi besar-besaran pengejaran dan penangkapan (Baca : Poso dalam berita, Latihan Gabungan TNI )
atas kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur) yang dipimpin Santoso,
pihak aparat telah menyebar satuan intel untuk memata-matai pergerakan
di sekitar lokasi “zona merah.” Salah satu metode intelijen aparat yang
diterjunkan ke lokasi adalah “Intel Gila,”
Koresponden lasdipo.co yang berada di Poso melaporkan bahwa pertigaan
Ratulene merupakan salah satu tempat magang “Intel Gila” tersebut.
Pertigaan Ratulene merupakan jalan yang menghubungkan kota Poso – Palu –
Napu. Jika seseorang hendak pergi ke wilayah Pesisir, maka pasti akan
melintasi pertigaan Ratulene.
Warga sekitar biasa menyebut orang gila yang mangkal di wilayah
tersebut dengan si Budi gila. Budi biasa makan dari sisa makanan orang.
Kadang di warung tempe penyet yang sudah tutup ia meminta atau
mencari-cari sebungkus makanan.
Seorang anggota TNI pernah mengucapkan terima kasih kepada pemilik
warung yang sudah memberinya makan walaupun sisanya orang (karena dikira
orang gila betulan).
Atas kejadian tersebut sekarang masyarakat sekitar Ratulene lebih
waspada terhadap orang gila dadakan. Mereka mencermati gerak gerik orang
gila baru yang tidak tahu asal usulnya.
Sebagaimanadi Ratulene sepak terjang “Intel Gila” inipun berada di areal
perkebunan Taunca. Warga sekitar biasa memanggilnya si Alex gila.
Perkebunan Taunca diduga merupakan basisnya MIT (Mujahidin Indonesia
Temur) di bawah Santoso.
Pernah dalam sebuah operasi Densus 88, Alex terlihat dilokasi
operasi. Akhirnya Densus 88 mengusir sambil memukulinya agar ke luar
dari wilayah operasi.
Selain Densus 88, petugas polisi pengatur lintas jalan raya juga
pernah memukuli Alex. Hal itu dikarenakan Alex sering tidur di pos jaga
milik polisi tersebut yang berakibat pos jaga jadi kotor dan berbau
karena kotoran baju dan badan Alex gila.
Namun ada satu hal yang mengherankan, Alex gila selalu membawa tas
lusuh kecilnya dan menjaganya baik-baik. Pernah suatu kali seorang warga
hendak mengambil tas tersebut dari alex, namun ia langsung merebut tas
tersebut dengan sekuat tenaga.
Alex juga pernah bercerita dengan gaya ngelantur ala orang gila bahwa
saat di perkebunan Taunca ia pernah bersama dengan para anggota
kelompok MIT, bahkan ia pernah makan bersama mereka.
Saat seluruh pasukan TNI yang ikut dalam PPRC ( Pasukan Pemukul Reaksi Cepat ) berada di lokasi,
mereka para anggota tersebut menaruh hormat dan angkat tangan kepada orang
yang ternyata pura-pura gila ini.
“Orang gila” itu pun langsung naik pesawat Hercules yang sudah di sediakan.
Jarak lokasi tempat “orang gila” tersebut biasa mangkal memang tidak terlalu jauh dengan bandara dan lokasi terjun payung yang sudah direncanakan. Warga yang berkerumun pun terheran-heran dengan peristiwa tersebut.
Itulah sekelumit strategi aparat Indonesia mengorek informasi dan membaca situasi sekitar dalam “zona merah.” Bisa jadi operasi intelijen semacam ini terjadi dalam target dan tempat berbeda. Wallahu a’lam…
“Orang gila” itu pun langsung naik pesawat Hercules yang sudah di sediakan.
Jarak lokasi tempat “orang gila” tersebut biasa mangkal memang tidak terlalu jauh dengan bandara dan lokasi terjun payung yang sudah direncanakan. Warga yang berkerumun pun terheran-heran dengan peristiwa tersebut.
Itulah sekelumit strategi aparat Indonesia mengorek informasi dan membaca situasi sekitar dalam “zona merah.” Bisa jadi operasi intelijen semacam ini terjadi dalam target dan tempat berbeda. Wallahu a’lam…
lasdipo.co/Inspirasi Rabbani
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..