Pemain sepakbola Muslim yang berlaga di liga-liga Eropa menjadi
minoritas di benua biru. Karena itu, mereka acapkali harus
mempertahankan keyakinannya di tengah budaya yang berbeda dengan yang
dianutnya. Tidak jarang dibutuhkan ketahanan mental agar mereka mampu
mempertahankan dan menjalanakan keyakinan yang dipeluk. Tujuannya tak
lain agar mereka tetap eksis dan bisa berprestasi di liga yang
digelutinya.
Selain di Liga Premier Inggris, pemain-pemain sepak
bola muslim ternyata tersebar juga di beberapa Liga Top Eropa. Salah
satunya adalah di La Liga Spanyol. Layaknya sebagai seorang muslim,
merekapun memiliki ciri khas tersendiri didalam mengamalkan ajaran agama
Islam yang mereka yakini.
Berikut Profil beberapa pesepak bola muslim di La Liga Spanyol.
Mesut Ozil, Gemar Berdoa dan Membaca Al-Fatihah
Mesut
Ozil dikenal sebagai pemain sepakbola Muslim yang taat. Karena itu,
menjelang pertandingan dia selalu tidak lupa memanjatkan doa agar bisa
bermain apik di lapangan.
Kalau selama ini aksi berdoa yang
dilakukan Ozil hanya terekam di lapangan sebelum wasit meniup peluit
tanda pertandingan dimulai, kali ini lain lagi. Pemain Der Panzer
tersebut juga tertangkap kamera berdoa ketika para pemain Real Madrid
tengah menunggu di lorong stadion guna menuju lapangan.
Ada satu
ciri khas yang kerap dilakukan Ozil ketika berhasil mencetak gol
kegawang lawan. Ozil tidak terlalu terbawa euforia usai mencetak gol
sebagaimana dilakukan pesepakbola pada umumnya. Ia hanya merayakannya
dengan berpelukan bersama rekan-rekannya dan setelahnya berdoa.
Hal itu dilakukannya sebagai tanda bersyukur kepada Sang Pencipta lantaran bisa mengukir prestasi di lapangan hijau.
Pemain
timnas Der Panzer Jerman keturunan Turki ini, berkomitmen menjalankan
perintah agama sepanjang waktu. Ketika memasuki bulan Ramadhan, ia rutin
berdoa dan membaca Alquran. Sesibuk apapun kegiatannya bersama Real
Madrid, Ozil selalu berusaha untuk membaca beberapa ayat Alquran.
Eric ‘Bilal’ Abidal, Selalu membaca Al-qur’an di setiap kesempatan.
Abidal
adalah salah satu pesepak bola dunia yang beragama Islam. Sejatinya,
dia adalah seorang mualaf. Sang bintang memeluk agama Islam baru enam
tahun terakhir. Terlahir di Lyon, Prancis, pada 11 September 1979,
Abidal berasal dari keluarga imigran asal Afrika. Sebelumnya, Abidal
merupakan seorang pemeluk agama Katolik.
Pertemuan dengan wanita
yang kini menjadi istrinya telah mengantarkannya pada agama Allah SWT.
Setelah menikah dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair,
Abidal memeluk agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia
berganti nama menjadi Eric ‘Bilal’ Abidal.
Istri adalah
motivator utama bagi suami. Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri
tim nasional Prancis dan FC Barcelona, ”Bagiku, dia (Hayet) adalah
sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya
beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan
dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial, termasuk
dalam memilih karier,” ungkap Abidal
Besarnya peran Hayet dalam
kehidupan pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka menikah. Usai
menikah, Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan
intensif dari sang istri yang asli Aljazair. ”Semua berlangsung alami.
Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah
hadiah yang tiba-tiba saja muncul. Itu benar-benar terjadi apa adanya.
Mengalir begitu saja dan membuatku merasa bahagia,” ungkap Abidal.
Abidal
bukan hanya dikenal sebagai sosok Muslim yang taat beribadah, pria dua
anak itu juga dikenal sebagai sosok yang sangat keras mempertahankan
kewibawaan Islam di mata dunia. Salah satunya dilakukan saat ia
menggalang gerakan protes saat marak pemberitaan tentang film Innocent of Moslem yang
merendahkan derajat Nabi Muhammad SAW. “Rasul (Muhammad SAW) adalah
manusia yang paling mulia. Tidak boleh ada yang menghinanya dengan cara
apa pun,” ujarnya.
Abidal juga selalu bepergian dengan membawa
kitab suci Alquran. Dalam salah satu dokumentasi perjalanan Barcelona
saat melakukan penerbangan di Liga Champions, Abidal lebih memilih
membaca Alquran ketimbang bersenda gurau seperti rekan-rekan lainnya di
tim. Membaca Alquran, kata Abidal, membawa ketenangan tersendiri bagi
jiwanya. (sbb/dakwatuna.com)
Wow keren.
BalasHapusWow.
BalasHapus