Awasi Tontonan Anak

 

Sahabatku,
Selama ini dalam setiap seminar sy selalu mengajak para orang tua agar berhati-hati memilihkan tontonan televisi bagi anak-anaknya, dan bahkan di keluarga kami sudah lebih dari 5 tahun tidak ada tontonan televisi di rumah, dan hasilnya bagi anak-anak kami sungguh luar biasa, tidak ada satupun prilaku atau ucapan buruk yang di sajikan via tontonan semisal sinetron tv yang mereka tiru atau contoh.

Anak-anak kami menjadi lebih baik berbahasa dan berperilaku sejak dihapusnya tayangan-tayangan tv di rumah. Dan mereka sekarang jauh lebih aktif, kreatif, enjoy dan tidak pernah lagi ada yang namanya bengong berjam-jam di depan tv. (Sindrom Kecanduan TV)

Sekali lagi kami mencatat bahwa perilaku anak-anak kami jauh lebih baik dan kreatif sejak kami memutuskan untuk mengganti tontonan tv dengan cd atau dvd edukasi yang kami beli dan pilih bersama yang lebih memiliki efek positif pada anak.

Dan ternyata hari ini kami baru membaca sebuah sharing yang cukup menyentuh, izinkanlah sy share untuk sahabat sekalian sebagai bahan renungan bagi kita semua.

Salam syukur penuh berkah
-ayah-

mari kita simak isi sharing dari seorang sahabat komunitas kita berikut ini,

Sebuah Ironi khususnya untuk para guru honorer yang per bulan hanya mendapat 500ribu dan , bahkan di bawah gaji ART. bahkan sering di bayar terlambat setiap bulannya

Berhentilah menonton sinetron dan memuja artis-artis yang tingkah polahnya merusak pikiran anak bangsa karena semakin kita sering menonton acaranya di tv, maka semakin naik rating tvnya dan semakin besar bayaran mereka.

Kita para penontonlah yang telah membuat kondisi ini terjadi, sadarilah segera hai para orang tua Indonesia.

klik