ilustrasi Tobat @ibrahimradio |
Umar masuk Islam lantaran doa Rasulullah
Saw. Seperti ketika ia memusuhi Islam di garis terdepan, setelah memeluk
agama Allah Swt ini beliau menjadi sosok yang terdepan pula dalam
menegakkan dan membelanya. Bahkan, ketika sahabat yang lain bersembunyi
dalam peristiwa hijrah menuju Madinah, Umar justru menghunuskan pedang
dan menantang siapa saja yang hendak menghalanginya.
Sepeninggal Rasulullah Saw, kemudian
beliau menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq sebagai Amirul Mukminin,
pesona kepribadian Umar makin bercahaya dan hingga kini belum ditemukan
pesaingnya.
Terkisahlah ketika itu seorang prajurit
dari Syam yang gagah dalam perang. Namun, prajurit ini memiliki
kebiasaan buruk, hingga sampailah kabarnya kepada Umar bin Khaththab.
Beliau bertanya, “Apa yang dikerjakan si Fulan ini?” Mereka menjawab, ”Ia kerap minum-minuman keras, wahai Amirul Mukminin.”
Betapa terkejutnya Amirul Mukminin
mendengar laporan tersebut. Karenanya, beliau memanggil sekretarisnya.
Umar pun memerintahkannya untuk menulis sepucuk surat yang ditujukan
untuk salah satu prajuritnya yang pemabuk itu.
Surat itu berbunyi:
Dari Umar bin Khaththab kepada Fulan bin Fulan.
Salam atas kamu.
Aku memuji-Mu, ya Allah, Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Pengampun dosa, Penerima tobat, sangat keras siksa-Nya. Tidak ada Tuhan selain Dia. Kepada-Nyalah tempat kembali.
Selain menulis surat, Umar juga berpesan
kepada sahabat-sahabat si Fulan, “Berdoalah untuk saudara kalian, agar
hatinya dibuka sehingga ia bertobat.”
Maka sampailah surat tersebut kepada si
prajurit. Seraya takjub, ia membaca surat itu berulang kali. Dalam
perenungannya bersebab surat itu, ia pun berkata kepada dirinya sendiri,
“Pengampun dosa, Penerima tobat, sangat keras siska-Nya. Sungguh, Dia
(Allah swt) telah memperingatkanku akan siksa dan Dia menjanjikan akan
mengampuniku.” Ia terus membacanya hingga menangis. Qadarullah, ia pun
meninggalkan perbuatan. Ia bertobat.
Saat berita tobatnya sampai kepada Umar,
beliau berkata, ”Jika kalian melihat saudaramu dalam kejelekkan, maka
luruskanlah dan doakanlah untuknya. Janganlah kalian menjadi pembantu
setan.”
Yang dimaksud dengan “pembantu setan”
adalah mencaci maki, menghina, mencemooh dan perbuatan buruk yang
dialamatkan kepada orang-orang yang tengah bergelimang dalam maksiat dan
dosa.
Karena mereka butuh dakwah, bukan penghakiman. sumber
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..