Tak
banyak yang tahu bahwa kebiasaan menggunakan ponsel sebelum tidur
sebenarnya dapat menurunkan kualitas tidur seseorang. Sebab hormon yang
dihasilkan tubuh saat tertidur terganggu oleh cahaya yang dipancarkan
layar ponsel.
Masalahnya, karena satu gangguan pada hormon tidur ini saja, pengaturan hormon lain pun ikut berantakan dan menyebabkan beragam penyakit
1. Obesitas
Penelitian dari University of Oxford, Inggris menemukan bahwa wanita yang tidur di dalam kamar yang terang lebih cenderung memiliki BMI lebih tinggi dan lingkar pinggang lebih besar ketimbang wanita yang tidur di kamar gelap.
Jika tidak, gunakan penutup mata untuk tidur dan jangan nyalakan lampu kamar bila Anda terbangun di malam hari.
2. Depresi
Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Affective Disorders mengungkapkan orang yang depresi lebih banyak terpapar cahaya di malam hari daripada yang tidak depresi.
Untuk mengimbanginya, berjemurlah selama beberapa menit di pagi hari. "Paparan sinar matahari di siang hari dapat meningkatkan pelepasan hormon melatonin di malam hari," terang Kenji Obayashi, MD, PhD, dari Nara Medical University School of Medicine, Jepang.
3. Kanker payudara
Di bulan April 2013, International Journal of Health Geographics merilis sebuah penelitian yang menemukan bahwa wanita yang tinggal di perkotaan, atau kawasan di mana banyak ditemukan pusat perbelanjaan, perumahan dan lampu jalanan, lebih berisiko mengidap kanker payudara.
Bila terpaksa tinggal di kota, pasang tirai berwarna gelap untuk jendela di kamar tidur.
4. Diabetes tipe 2
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan bulan April 2014 dikatakan bahwa pengidap diabetes lebih banyak terpapar cahaya minimal empat jam sebelum tidur. Padahal melatonin yang terganggu karena hal ini akan menghambat produksi hormon yang mengatur selera makan dan glukosa dalam tubuh.
"(Untuk mengurangi risikonya) gunakan bola lampu yang watt-nya rendah dan minimalisir penggunaan TV, ponsel dan komputer di malam hari," saran Bauer.
5. Insomnia
Belum kapok juga? Studi lain mengatakan mereka yang terbiasa bermain ponsel atau tablet di malam hari cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk, sekaligus kurang tidur.
"Kalaupun sering bangun malam, misal untuk buang air, gantilah lampu yang biasa Anda pakai dengan bola lampu berwarna merah redup. Setidaknya lampu warna ini dapat menekan produksi melatonin tapi tidak merusak pola tidur Anda," terang Bauer.
6. Tekanan darah tinggi
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Chronobiology International, Juli 2014, mengatakan bahwa orang yang banyak terpapar cahaya di malam hari memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada yang tidur di kamar yang gelap.
Untuk itu, matikan seluruh peralatan elektronik, termasuk jangan mengisi ulang peralatan elektronik di kamar tidur karena charger-nya pun kadang mengeluarkan cahaya juga.
Para peneliti pun sepakat tidur yang paling aman adalah tidur di dalam kamar yang benar-benar gelap.
1. Obesitas
Penelitian dari University of Oxford, Inggris menemukan bahwa wanita yang tidur di dalam kamar yang terang lebih cenderung memiliki BMI lebih tinggi dan lingkar pinggang lebih besar ketimbang wanita yang tidur di kamar gelap.
Jika tidak, gunakan penutup mata untuk tidur dan jangan nyalakan lampu kamar bila Anda terbangun di malam hari.
2. Depresi
Studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Affective Disorders mengungkapkan orang yang depresi lebih banyak terpapar cahaya di malam hari daripada yang tidak depresi.
Untuk mengimbanginya, berjemurlah selama beberapa menit di pagi hari. "Paparan sinar matahari di siang hari dapat meningkatkan pelepasan hormon melatonin di malam hari," terang Kenji Obayashi, MD, PhD, dari Nara Medical University School of Medicine, Jepang.
3. Kanker payudara
Di bulan April 2013, International Journal of Health Geographics merilis sebuah penelitian yang menemukan bahwa wanita yang tinggal di perkotaan, atau kawasan di mana banyak ditemukan pusat perbelanjaan, perumahan dan lampu jalanan, lebih berisiko mengidap kanker payudara.
Bila terpaksa tinggal di kota, pasang tirai berwarna gelap untuk jendela di kamar tidur.
4. Diabetes tipe 2
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan bulan April 2014 dikatakan bahwa pengidap diabetes lebih banyak terpapar cahaya minimal empat jam sebelum tidur. Padahal melatonin yang terganggu karena hal ini akan menghambat produksi hormon yang mengatur selera makan dan glukosa dalam tubuh.
"(Untuk mengurangi risikonya) gunakan bola lampu yang watt-nya rendah dan minimalisir penggunaan TV, ponsel dan komputer di malam hari," saran Bauer.
5. Insomnia
Belum kapok juga? Studi lain mengatakan mereka yang terbiasa bermain ponsel atau tablet di malam hari cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk, sekaligus kurang tidur.
"Kalaupun sering bangun malam, misal untuk buang air, gantilah lampu yang biasa Anda pakai dengan bola lampu berwarna merah redup. Setidaknya lampu warna ini dapat menekan produksi melatonin tapi tidak merusak pola tidur Anda," terang Bauer.
6. Tekanan darah tinggi
Penelitian lain yang dipublikasikan dalam jurnal Chronobiology International, Juli 2014, mengatakan bahwa orang yang banyak terpapar cahaya di malam hari memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada yang tidur di kamar yang gelap.
Untuk itu, matikan seluruh peralatan elektronik, termasuk jangan mengisi ulang peralatan elektronik di kamar tidur karena charger-nya pun kadang mengeluarkan cahaya juga.
Para peneliti pun sepakat tidur yang paling aman adalah tidur di dalam kamar yang benar-benar gelap.
unikom.ac.id
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..