‘Eh Zionis, Jangan Ikut Campur Deh!’ – Begitu Kata Mesir
...
Mesir menyatakan kepada Zionis agar tidak ikut campur dalam keputusan Kairo membuka kembali perlintasan Rafah menuju Gaza.
Harian Mesir, Al-Mesryoon, mengabarkan bahwa Mesir, melalui staf diplomatiknya, telah menyampaikan sikapnya itu kepada penjajah Zionis, dan menyatakan bahwa pembukaan Rafah adalah urusan politik Mesir yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Zionis.
Mesir menolak keras tuntutan Zionis untuk menyerahkan urusan perbatasan negara itu kepada pengawasan gabungan; Mesir, AS, dan Eropa yang menurut penjajah Zionis telah disepakati pada 2005.
Pihak Zionis sudah mengatakan, kebijakan membuka kembali Rafah menunjukkan perubahan total sikap politik Mesir terhadap Jalur Gaza, yang berbeda sama sekali dengan sikap Mesir sebelumnya ketika masih di bawah kekuasaan Hosni Mubarak.
Sebelumnya Tel Aviv meminta jaminan kepada Kairo agar tidak membiarkan penggunaan pintu-pintu perbatasan untuk ‘mengganggu’ keamanannya, atau membantu kekuatan militer Hamas. Mesir menegaskan bahwa hal tersebut telah dikaji sebelumnya.
‘Israel’ nampak sangat ketakutan pada situasi sekarang ini, terutama setelah menteri luar negeri Mesir, Nabil Al-Arabi, mengumumkan rencana negara itu membuka pintu perbatasan Rafah secara permanen.
‘Israel’ memandang ini sebagai sebuah ancaman bagi keamanannya.
Sementara itu, Dr. Thariq Fahmi, juru bicara Pusat Studi Timur Tengah Nasional Mesir, mengatakan bahwa pembukaan pintu perbatasan Rafah adalah hak kedaulatan Mesir. Lanjutnya, ‘Israel’ tak memiliki hak apa pun untuk campur tangan sedikitpun, apalagi wilayah jajahan Zionis itu sama sekali tidak berbatasan dengan pintu perbatasan tersebut, yang hal ini telah disepakati bersama oleh Otoritas Palestina dan para pengawas negara-negara Uni Eropa yang kemudian memonitor pelaksanaannya. Penjelasan ini membantah tuduhan penjajah Zionis bahwa Mesir telah melanggar kesepakatan yang disebutkannya itu.
Thariq Fahmi mengatakan bahwa ‘Israel’ sangat ketakutan dengan berbagai perubahan situsi politik di Mesir, khususnya berkaitan dengan kebijakan terhadap Palestina, setelah Mesir mempercepat proses rekonsiliasi dan mengumumkan rencana pembukaan pintu perbatasan Rafah. Menurutnya lagi, hubungan diplomatik antara Mesir dan penjajah Zionis akan menjadi suram di masa mendatang. (RAL/Sahabat Al-Aqsha)
*)sumber: http://sahabatalaqsha.com/nws/?p=5801
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..