(1) Reputasi dulu. Caranya? Bangunlah nama baik, keahlian, kepercayaan, kualitas dan harga diri. Begitu Anda dikenal dalam bidang usaha Anda, uang akan datang mengejar Anda.
(2) Tumbuh dari bawah. Binis yang baik tidak pernah tiba-tiba besar. Hampir semua pengusaha sukses, merintis usahanya dari bawah hinga mencapai sukses.
(3) Konsentrasi di bidang yang dikuasai. Penguasaan bidang menjadi syarat mutlak untuk maju. Belum pernah terdengar kisah sukses pengusaha yang berada dalam bidang yang tidak dikuasainya sama sekali.
(4) Anti kerumunan. Bisnis yang diawali dengan mengkopi sukses orang lain dan masuk dalam kerumunan sangat berbahaya. Dalam kerumunan akan sulit bernafas, bahkan sulit keluar dengan mulus. Kemungkinan babak belur sangat besar.
(5) Modal hanyalah pelengkap. Dalam berbisnis, modal uang jelas bukanlah segala-segalanya. Keahlian, jaringan, nama baik, penguasaan teknologi, pengetahuan mengenai pasar adalah modal yang sama pentingnya dengan uang.
Seorang Muslim Sejati dengan Mimpi Besar Sukses Sejati Dunia Akhirat-nya sudah semestinya memiliki dan menjaga reputasi diri dan bisnisnya agar selalu kafa’ah (cakap dan ahli), himmah (etos kerja tinggi) dan amanah (terpercaya). Karena ini sesungguhnya adalah implementasi dari keimanannya. Dengan tiga reputasi ini, ia akan konsentrasi di bidang yang dikuasai dan menumbuhkan usahanya dari bawah dengan orientasi profit, tumbuh, sinambung dan berkah. Ia juga akan berupaya sungguh-sungguh untuk tidak mengekor dalam kerumunan, namun dengan kesungguhan, kreativitas dan improvisasi tiada henti boleh jadi ia yang akan dikerumuni. Dan, tentu saja, ia akan menjadikan segala sumberdaya yang melekat pada dirinya sebagai modal yang melengkapi modal awal yang telah ia miliki, yaitu reputasi. Catatannya lagi, semua yang ia lakukan adalah dalam kerangka meraih bisnis yang penuh ‘berkat’ dan berkah, karena sukses yang ingin ia raih adalah sukses sejati dunia akhirat. Insya Allah.
Impian dari seorang Pengusaha Nan Sukses untuk menjadi saluran berkah bagi orang-orang di luaran sana, yakni sukses berjamaah dunia akhirat. Sebab surga terlalu luas untuk dihuni sendiri.
Saling percayalah, lalu pejamkan mata... itu lebih baik daripada memilih memejamkan mata selamanya
Apa jadinya kalau kepercayaan itu hilang? Wallahu a'lam.
Dikutip dari buku
Menggagas Bisnis Islami, M. Ismail Yusanto & M. Karebet Widjajakusuma, Gema Insani
Oleh : Roes EA Yono
Trainer Lembaga Empowering & Achievement (EA) Production
alhamdulillah...!dari hari ke hari kita belajar dari kesalahan ya....;)
BalasHapus