SUATU malam, Nasruddin merasa rumahnya disatroni seorang maling. Segera dia masuk ke dalam lemari, Sang maling dengan leluasa menyelusuri seluruh sudut rumah Nasruddin, tetapi tidak ada sesuatu pun yang layak dibawanya keluar dari rumah itu.
Akhirnya, dia menemukan lemari di kamar Nasruddin. Dia yakin, barang-barang berharga milik sang Mullah tersimpan di sana.
Namun, harapan si maling pupus karena yang ditemukan bukanlah barang berharga, melainkan Nasruddin!
Dengan jengkel si maling membentak. “Aha!” kata si pencuri, “Apa yang sedang kau lakukan di sini, ha?”
"Aku malu kepadamu karena kau sudah capek-capek ke sini tapi nggak dapat apa-apa. Makanya, aku sembunyi. Maafkan aku ya, Ling...."
Hikmah
Nasruddin adalah seorang yang baik hatinya, Kesederhanaan telah menjadi pilihan hidup dan harta yang diperoleh dari bekerja hanya cukup untuk dimakan satu hari saja, hingga ia pun malu, saat ada seseorang yang bertamu di malam hari dan dia tak ada suguhan untuk tamunya, hatta tamu tak di undang :)
http://butirtasbih.blogspot.com/p/senyum-simpul.html
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..