Bintang yang kita lihat ternyata punya warna dan ukuran yang berbeda-beda. Foto yang ditampilkan dalam artikel ini merupakan foto salah satu bintang yang cukup terkenal. Ia adalah bintang raksasa merah Betelguese ( kalau dilafal dalam bahasa inggris jadi terdengar “Beetle-Juice” atau jus kumbang).
Bintang Betelguese dan nebula yang mengelilinginya. Kredit : ESO |
Bintang tersebut memang tampak kecil di foto, hanya sebuah lingkaran merah di tengah. Tapi sebenarnya Beteguese ini sangat besar. Jika Matahari digantikan oleh Betelguese di Tata Surya maka besarnya bintang ini akan mencapai planet Jupiter! Bayangkan … jadi kalau Betelguese ditempatkan sebagai Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars sudah ditelan dan Jupiterlah yang menjadi planet pertama.
Karena nebula tidak seterang Betelguese, para astronom harus memblok sebagian cahaya bintang agar mereka dapat memotret nebula tersebut. Itulah sebabnya mengapa tampak piringan hitam di sekeliling bintang. Pada piringan itulah tempat dimana para astronom memblok atau menghalangi cahaya dari bintang terang untuk masuk ke teleskop sehingga nebula bisa dipotret. Foto bintang Betelguese dipotret pada waktu yang berbeda baru kemudian digabungkan dengan foto nebula.
Foto yang diambil menunjukkan kalau nebula tidak merata di sekeliling Betelguese. Hal ini memberi informasi pada astronom kalau lapisan terluar bintang tertiup meninggalkan bintang pada waktu dan kecepatan berbeda. Dengan mempelajari foto tersebut, para astronom dapat mempelajari bagaimana bintang menciptakan terjadinya nebula.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..