Penerjemah:
Abu ANaS MA
__________
Segala puji bagi Allah, dan Shalawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukungnya
Tidak ada keraguan lagi bahwa negeri mesir yang kita cintai berada
dalam tahap dan fase yang paling berbahaya dan mengerikan; di jalan
membela kebenaran, menegakkan negara berkeadilan, terbebas dari belenggu
penindasan dan penghinaan; yang berusaha membatasi, menunda dan
menurunkan dari status kepemimpinan dan kekuasaan terhadap dunia Arab
dan dan alam Islami.
Tidak ada keraguan pula bahwa kekuatan yang sangat keras dan zhalim,
dari internal dan eksternal, berjuang pada pertempuran terakhir untuk
menggagalkan atau menghambat revolusi sehingga dapat mencegah munculnya
harapan baru yang cerah, karena dalam kebangkitan Mesir menjadi akhir
pemimpin tirani dan pengendalian kawasan Arab secara keseluruhan.
Dengan demikian, keprihatinan dari anak-anak bangsa kita yang mulia –
dengan beragam kecenderungan dan orientasi mereka- adalah perkara alami
dan sebagai alasan karena semangatnya yang kuat untuk tidak mendahului
revolusi di kuncup atau merusak hasil penyelidikan dan penelitian di
bumi realita, sehingga dengan demikian menyia-nyiakan orang-orang yang
ikhlas dan mengabaikan darah para syuhada.
Kita harus menyadari dan memahami bahwa:
Musuh utama kita adalah proyek zionis Amerika yang berusaha untuk
mengontrol seluruh wilayah dalam rangka pembentukan “Israel Raya” dan
Timur Tengah baru, dan ini yang mereka anggap sebagai tatanan yang
permanen (harta karun strategis) penjamin kepentingan mereka dan
penopang dalam mencapai tujuan nista mereka, dan mereka tidak akan
menyerah namun berusaha melakukan yang terbaik – dan melalui para
pembantu mereka - untuk menghalangi barisan revolusi, membatalkan
hasilnya dan mengkerdilkan para pemudanya dan pejuangnya.
Sementara musuh internal kita adalah sisa-sisa dari Partai Nasional
dan sisa-sisa rezim kepolisian yang dibubarkan dan orang-orang
berkecimpung di media yang belum dibersihkan hingga habis, serta para
antek yang mencari kesempatan, para ultra-sekuler dan pemilik proyek
Barat; yang tidak membuat mereka senang dengan membuat bias rakyat
pemberontak massa karena loyalitasnya yang murni dan kepatuhan terhadap
identitas, misi, nilai-nilai dan moralitasnya.
Ada yang ketakutan sehingga melakukan pengkerdilan terhadap revolusi
atau mengurangi hasilnya atau melakukan penundaan dan keterlambatan
dalam langkah-langkahnya yang menjadi tuntutannya; melalui (junta
militer) dan membiarkannya dalam kekuasaan tanpa batas, memperingatkan
kejadian serupa yang telah terjadi di Mesir pada tahun 1954, sehingga
menyebabkan munculnya kediktatoran selama lebih dari lima puluh tahun.
Meskipun adanya rintangan, ketakutan dan kecemasan, namun ada kabar
gembira berupa harapan, memupus keputus asaan yang dapat ditempatkan di
masa yang akan datang, yaitu:
1 – Pertolongan Allah yang dapat dicapai dalam waktu singkat;-seperti
mukjizat, dari penggulingan penguasa rezim, penghapusan pewarisnya,
membubarkan Partai Nasional, mencerai beraikan aparat keamanan negara,
memposisikan dewan perwakilan daerah, Majelis Rakyat dan Dewan Syura,
karena itu semua adalah pilar-pilar pelaku tindak kerusakan (korupsi)
dan pembuat keterbelakangan, sehingga mampu mengembalikan kemuliaan
kepada para pemilik kemuliaan
قُلِ اللَّهُ يُنَجِّيكُمْ مِنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ
“Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan,.” (Al-An’am:64)
وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”, (Al-Hajj:40)
2 – Kekuatan global Zionisme dan Amerika
Serikat yang senantiasa menderita kekalahan dan kemunduran, mulai dari
terisolasinya “Israel” dan kehilangan banyak pendukung di daerahnya, dan
kegagalan Amerika di militer (di Irak dan Afghanistan), dan di bidang
ekonomi juga demikian, yang mengancam runtuhnya sistem kapitalisme;
sebagai akibat dari kebijakan yang gagal, dan pengeluaran dana
besar dalam perang hanya untuk menanggulangi apa yang mereka sebut
dengan terorisme; sehingga hilang kredibilitas mereka dihadapan
rakyatnya sendiri, dan sekarang kehilangan kekayaan mereka dan tidak
mustahil akan mengalami nasib yang sema seperti Uni Soviet, yang runtuh
sebagai akibat keangkuhan, ketidakadilan dan tirani di muka bumi.
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
“Dan Begitulah azab Tuhanmu, apabila
Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya
azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (Hud:102)
Dimasa yang akan datang revolusi yang penuh
berkah yang akan memberikan kabar gembira untuk merubah peta seluruh
dunia Arab dan menghancurkan belenggu dan kemenangan sudah dekat.
3 – Adapun kekhawatiran terhadap sisa-sisa
dari rezim sebelumnya, para budak dan kaum oportunis; Mereka semua telah
dihinakan dan dipermalukan oleh Allah, mereka menerima kebencian rakyat
terutama yang diketahui -secara pasti – bahwa mereka telah mencuri dan
menjarah harta rakyat, menindas kepentingannya, mengkhianati amanahnya
dan menyerah kepada musuh-musuh eksternal, sebagai imbalan atas
kepentingan yang hina dan egoisme yang berlebihan.
Hal ini cukup menjadi sebab akan kehilangan
kesempatan suatu kebangkitan dan apa yang mereka curi dari milyaran
uang yang sulit untuk dihitung. Bahkan mereka telah melarikan semuanya
ke luar negeri, padahal setiap manusia dengan cara yang menghubungkan
dirinya dengan rezim sebelumnya akan segera jatuh dihadapan rakyat dan
tidak akan diterima dalam kondisi apapun meskipun berusaha merubah
pakaian dan identitasnya.
4 – Adapun Junta militer – tanpa mengurangi
rasa hormat dan penghargaan kami kepada para prajuritnya- karena mereka
telah memberikan perlindungan saat terjadi revolusi, dan patut dipuji
karena berada pada posisi netral pada awalnya, namun kemudian memberikan
dukungan untuk berada di belakang rakyat setelah itu, kemudian berulang
kali menyatakan bahwa mereka tidak ingin tetap bersama penguasa, tetapi
ingin kembali ke barak untuk menampilkan perannya yang utama dalam
memberikan perlindungan di perbatasan dan mengamankan tanah air, dan
kami berharap janji-janjinya dapat dipenuhi.
Jadi bangsa Mesir adalah pemilik Revolusi,
dan pemilik masa kini dan masa depan, dan bahkan pemilik kata pertama
dan terakhir dalam urusan bangsa, sementara anak bangsa yang telah
menyumbangkan darahnya tentu tidak akan sia-sia dan tidak akan ada
pengkhianatan atas jiwa-jiwa para syuhada yang pergi dengan berkorban
untuk kebebasan dan mengembalikan martabatnya, dan roda kehidupan tidak
akan kembali ke belakang atau diulangi kembali kisahnya pada kesempatan
yang lain kepada mereka yang merasakan penghinaan dan siksaan.
Apa yang harus kita fokuskan sekarang ini adalah pada percepatan dan
tekad untuk mencapai tujuan revolusi; dengan menyiapkan sebuah sistem
pemerintahan yang baik, yang kata pertama dan terakhir adalah milik
rakyat, melalui Dewan perwakilan dari orang benar-benar yang
representatif, dan menjadi pemilik dan pemberi perintah dan larangan
lalu memilih pemerintah, memonitor dan mengarahkannya .. Parlemen yang
ditakuti oleh penguasa, bahkan memerintahkan sesuatu yang sesuai dengan
perintahnya dalam rangka mewujudkan harapan dan impian mereka, dan hal
itu tidak akan terjadi kecuali adanya sebuah konstitusi baru bagi negara
yang mencerminkan identitas dan keasliannya, mengatur hubungan antara
penguasa dan yang diperintah (rakyat), dan menjamin hak semua warga
negara, dan menjamin fungsi seluruh bangsa menuju kemajuan, kebangkitan
dan prestasi .
Bahwa proyek kekhawatiran ini adalah masalah, yang menuntut
kewaspadaan dan perhatian serta kehati-hatian untuk mencapai tujuan dan
dalam mengalahkan musuh, siapa pun mereka baik internal maupun
eksternal, dan tidak ridha dengan adanya netralitas terhadap tujuan
apalagi melakukan penundaan di dalamnya.
Adapun perasaan takut yang disyariatkan yang mengajak manusia yang
berputus asa, menyerah diri kepada musuh dan dan ceroboh dihadapan
berbagai rintangan; agama Islam telah melarang kita semua untuk itu:
إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf:87)
Meskipun banyak fitnah dan silih bergantinya cobaan, maka kekuatan
hubungan dengan Allah dan kesatuan barisan menjadi jaminan mendasar dan
utama bagi sebuah kemenangan ..
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai“. (Ali Imran:103)
وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu”. (Al-Anfal:46)
وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong”. (Al-Hajj:78)
Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah.
sumber: al-ikhwan.net
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..