Assalamu Alaikum, Selamat datang Saudaraku. Semoga BLOG ini bermanfaat dan harapan kami agar Anda sering datang berkunjung. Wassalam. ==> YAHYA AYYASY <==

Proyek Kecemasan

Taujih dari Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 06-10-2011
Penerjemah:
Abu ANaS MA
__________
Segala puji bagi Allah, dan Shalawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukungnya

Tidak ada keraguan lagi bahwa negeri mesir yang kita cintai berada dalam tahap dan fase yang paling berbahaya dan mengerikan; di jalan membela kebenaran, menegakkan negara berkeadilan, terbebas dari belenggu penindasan dan penghinaan; yang berusaha membatasi, menunda dan menurunkan dari status kepemimpinan dan kekuasaan terhadap dunia Arab dan dan alam Islami.

Tidak ada keraguan pula bahwa kekuatan yang sangat keras dan zhalim, dari internal dan eksternal, berjuang pada pertempuran terakhir untuk menggagalkan atau menghambat revolusi sehingga dapat mencegah munculnya harapan baru yang cerah, karena dalam kebangkitan Mesir menjadi akhir pemimpin tirani dan pengendalian kawasan Arab secara keseluruhan.

Dengan demikian, keprihatinan dari anak-anak bangsa kita yang mulia – dengan beragam kecenderungan dan orientasi mereka- adalah perkara alami dan sebagai alasan karena semangatnya yang kuat untuk tidak mendahului revolusi di kuncup atau merusak hasil penyelidikan dan penelitian di bumi realita, sehingga dengan demikian menyia-nyiakan orang-orang yang ikhlas dan mengabaikan darah para syuhada.

Kita harus menyadari dan memahami bahwa:
Musuh utama kita adalah proyek zionis Amerika yang berusaha untuk mengontrol seluruh wilayah dalam rangka pembentukan “Israel Raya” dan Timur Tengah baru, dan ini yang mereka anggap sebagai tatanan yang permanen (harta karun strategis) penjamin kepentingan mereka dan penopang dalam mencapai tujuan nista mereka, dan mereka tidak akan menyerah namun berusaha melakukan yang terbaik – dan melalui para pembantu mereka - untuk menghalangi barisan revolusi, membatalkan hasilnya dan mengkerdilkan para pemudanya dan pejuangnya.

Sementara musuh internal kita adalah sisa-sisa dari Partai Nasional dan sisa-sisa rezim kepolisian yang dibubarkan dan orang-orang berkecimpung di media yang belum dibersihkan hingga habis, serta para antek yang mencari kesempatan, para ultra-sekuler dan pemilik proyek Barat; yang tidak membuat mereka senang dengan membuat bias rakyat pemberontak massa karena loyalitasnya yang murni dan kepatuhan terhadap identitas, misi, nilai-nilai dan moralitasnya.

Ada yang ketakutan sehingga melakukan pengkerdilan terhadap revolusi atau mengurangi hasilnya atau melakukan penundaan dan keterlambatan dalam langkah-langkahnya yang menjadi tuntutannya; melalui (junta militer) dan membiarkannya dalam kekuasaan tanpa batas, memperingatkan kejadian serupa yang telah terjadi di Mesir pada tahun 1954, sehingga menyebabkan munculnya kediktatoran selama lebih dari lima puluh tahun.
Meskipun adanya rintangan, ketakutan dan kecemasan, namun ada kabar gembira berupa harapan, memupus keputus asaan yang dapat ditempatkan di masa yang akan datang, yaitu:

1 – Pertolongan Allah yang dapat dicapai dalam waktu singkat;-seperti mukjizat, dari penggulingan penguasa rezim, penghapusan pewarisnya, membubarkan Partai Nasional, mencerai beraikan aparat keamanan negara, memposisikan dewan perwakilan daerah, Majelis Rakyat dan Dewan Syura, karena itu semua adalah pilar-pilar pelaku tindak kerusakan (korupsi) dan pembuat keterbelakangan, sehingga mampu mengembalikan kemuliaan kepada para pemilik kemuliaan

قُلِ اللَّهُ يُنَجِّيكُمْ مِنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ
“Katakanlah: “Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan,.” (Al-An’am:64)

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa”, (Al-Hajj:40)

2 – Kekuatan global Zionisme dan Amerika Serikat yang senantiasa menderita kekalahan dan kemunduran, mulai dari terisolasinya “Israel” dan kehilangan banyak pendukung di daerahnya, dan kegagalan Amerika di militer (di Irak dan Afghanistan), dan di bidang ekonomi juga demikian, yang mengancam runtuhnya sistem kapitalisme; sebagai akibat dari kebijakan yang gagal, dan pengeluaran dana besar dalam perang hanya untuk menanggulangi apa yang mereka sebut dengan terorisme; sehingga hilang kredibilitas mereka dihadapan rakyatnya sendiri, dan sekarang kehilangan kekayaan mereka dan tidak mustahil akan mengalami nasib yang sema seperti Uni Soviet, yang runtuh sebagai akibat keangkuhan, ketidakadilan dan tirani di muka bumi.

وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
“Dan Begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (Hud:102)

Dimasa yang akan datang revolusi yang penuh berkah yang akan memberikan kabar gembira untuk merubah peta seluruh dunia Arab dan menghancurkan belenggu dan kemenangan sudah dekat.

3 – Adapun kekhawatiran terhadap sisa-sisa dari rezim sebelumnya, para budak dan kaum oportunis; Mereka semua telah dihinakan dan dipermalukan oleh Allah, mereka menerima kebencian rakyat terutama yang diketahui -secara pasti – bahwa mereka telah mencuri dan menjarah harta rakyat, menindas kepentingannya, mengkhianati amanahnya dan menyerah kepada musuh-musuh eksternal, sebagai imbalan atas kepentingan yang hina dan egoisme yang berlebihan.

Hal ini cukup menjadi sebab akan kehilangan kesempatan suatu kebangkitan dan apa yang mereka curi dari milyaran uang yang sulit untuk dihitung. Bahkan mereka telah melarikan semuanya ke luar negeri, padahal setiap manusia dengan cara yang menghubungkan dirinya dengan rezim sebelumnya akan segera jatuh dihadapan rakyat dan tidak akan diterima dalam kondisi apapun meskipun berusaha merubah pakaian dan identitasnya.

4 – Adapun Junta militer – tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan kami kepada para prajuritnya- karena mereka telah memberikan perlindungan saat terjadi revolusi, dan patut dipuji karena berada pada posisi netral pada awalnya, namun kemudian memberikan dukungan untuk berada di belakang rakyat setelah itu, kemudian berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak ingin tetap bersama penguasa, tetapi ingin kembali ke barak untuk menampilkan perannya yang utama dalam memberikan perlindungan di perbatasan dan mengamankan tanah air, dan kami berharap janji-janjinya dapat dipenuhi.

Jadi bangsa Mesir adalah pemilik Revolusi, dan pemilik masa kini dan masa depan, dan bahkan pemilik kata pertama dan terakhir dalam urusan bangsa, sementara anak bangsa yang telah menyumbangkan darahnya tentu tidak akan sia-sia dan tidak akan ada pengkhianatan atas jiwa-jiwa para syuhada yang pergi dengan berkorban untuk kebebasan dan mengembalikan martabatnya, dan roda kehidupan tidak akan kembali ke belakang atau diulangi kembali kisahnya pada kesempatan yang lain kepada mereka yang merasakan penghinaan dan siksaan.

Apa yang harus kita fokuskan sekarang ini adalah pada percepatan dan tekad untuk mencapai tujuan revolusi; dengan menyiapkan sebuah sistem pemerintahan yang baik, yang kata pertama dan terakhir adalah milik rakyat, melalui Dewan perwakilan dari orang benar-benar yang representatif, dan menjadi pemilik dan pemberi perintah dan larangan lalu memilih pemerintah, memonitor dan mengarahkannya .. Parlemen yang ditakuti oleh penguasa, bahkan memerintahkan sesuatu yang sesuai dengan perintahnya dalam rangka mewujudkan harapan dan impian mereka, dan hal itu tidak akan terjadi kecuali adanya sebuah konstitusi baru bagi negara yang mencerminkan identitas dan keasliannya, mengatur hubungan antara penguasa dan yang diperintah (rakyat), dan menjamin hak semua warga negara, dan menjamin fungsi seluruh bangsa menuju kemajuan, kebangkitan dan prestasi .

Bahwa proyek kekhawatiran ini adalah masalah, yang menuntut kewaspadaan dan perhatian serta kehati-hatian untuk mencapai tujuan dan dalam mengalahkan musuh, siapa pun mereka baik internal maupun eksternal, dan tidak ridha dengan adanya netralitas terhadap tujuan apalagi melakukan penundaan di dalamnya.
Adapun perasaan takut  yang disyariatkan yang mengajak manusia yang berputus asa, menyerah diri kepada musuh dan dan ceroboh dihadapan berbagai rintangan; agama Islam telah melarang kita semua untuk itu:

إِنَّهُ لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Yusuf:87)

Meskipun banyak fitnah dan silih bergantinya cobaan, maka kekuatan hubungan dengan Allah dan kesatuan barisan menjadi jaminan mendasar dan utama bagi sebuah kemenangan ..

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai“. (Ali Imran:103)

وَلا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu”. (Al-Anfal:46)

وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
“Dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong”. (Al-Hajj:78)

Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah.
sumber: al-ikhwan.net

0 Komentar:

Posting Komentar

Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..

Recent Post widget Inspirasi Rabbani

Menuju

Blog Tetangga

Blog Tetangga
Klik Gambar untuk Berkunjung

Luwuk Banggai SULTENG

Luwuk Banggai SULTENG
ebeeee......