Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Di dalam buku hariannya Sultan Murad IV mengisahkan, bahwa suatu
malam dia merasakan kekalutan yang sangat, ia ingin tahu apa
penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa
yang dirasakannya.
Sultan berkata kepada kepada kepala pengawal: “Mari kita keluar sejenak.
Diantara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan dimalam hari dengan cara menyamar.
Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka disebuah lorong yang sempit.
Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah.
Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal.
Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun
mempedulikannya.
Sultanpun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya: “Apa yang kau inginkan?.
Sultan menjawab: “Mengapa orang ini meningal tapi tidak ada satu pun
diantara kalian yang mau mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Dimana
keluarganya?”
Mereka berkata: “Orang ini Zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina”.
Sultan menimpali: “Tapi . . bukankah ia termasuk umat Muhammad
shallallahu alaihi wasallam? Ayo angkat jenazahnya, kita bawa ke
rumahnya”.
Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.
Melihat suaminya meninggal, sang istripun pun menangis. Orang-orang
yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan
kepala pengawalnya.
Dalam tangisnya sang istri berucap: Semoga Allah merahmatimu wahai
wali Allah.. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh”
Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget.. Bagaimana mungkin dia
termasuk wali Allah sementara orang-orang mengatakan tentang dia begini
dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya”.
Sang istri menjawab:
“Sudah kuduga pasti akan begini…
“Sudah kuduga pasti akan begini…
Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras, dia membeli minuman keras dari dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu di bawah ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: “Aku telah meringankan dosa kaum muslimin”.
Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan
berkata: “Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu
rumahmu sampai pagi”.
Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: “Alhamdulillah,
malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda
Islam”.
Orang-orangpun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan
menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan
menjadikannya buah bibir.
Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: “Kalau kamu mati nanti,
tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu,
mensholatimu dan menguburkan jenazahmu”.
Ia hanya tertawa, dan berkata: “Jangan takut, bila aku mati, aku akan
disholati oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Auliya”.
Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: “Benar! Demi Allah,
akulah Sultan Murad, dan besok pagi kita akan memandikannya,
mensholatkannya dan menguburkannya”.
Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu
dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.
(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV)
Wallahu a’lam
Catatan:
Jangan suka menilai orang lain dari sisi lahiriahnya saja.
Atau menilainya berdasarkan ucapan orang lain.
Terlalu banyak yang tidak kita ketahui..
Atau menilainya berdasarkan ucapan orang lain.
Terlalu banyak yang tidak kita ketahui..
Apalagi soal yang tersimpan di tepian paling jauh di hatinya.
Kedepankan prasangka baik terhadap saudaramu.
Boleh jadi orang yang selama ini kita anggap sebagai penduduk Jahannam, ternyata penghuni Firdaus yang masih melangkah di bumi.
Ingat…
Diantara hal yang paling banyak membuat orang diseret masuk kedalam neraka adalah karena ulah lisannya…
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..