Siapapun Anda yang datang berkunjung di Blog ini merupakan Inspirasi terbesar kami dalam berkarya untuk memberikan yang terbaik...Selamat Membaca...!!!
Seringkali
kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih
panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya.
Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi
panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya.
Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam
Inilah 3 fakta ilmiah tentang larangan meniup minuman dan makanan dalam
Islam yang tidak kamu ketahui. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
Bukhori, Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda kepada umat muslim:
"Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, dan
saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan menggunakan tangan
kanan."
Hadis tersebut memberikan indikasi bahwa kita tidak boleh meniup atau
bernafas di dalam gelas. Saat ini, banyak sekali orang yang meniup
makanan dan minuman panas.
Hal ini wajar mengingat apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita
sangat panas dan mungkin saja kita tidak bersabar untuk segera
mengonsumsinya.
Sayangnya, kebiasaan ini justru dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Lalu,
apa alasannya? Tentu, Rasulullah tidak memberikan alasan terperinci,
tetapi beliau melarang kita, berarti itu menjadi bagian dari sunah
apabila kita menjalaninya.
Penjelasan Bahaya Meniup Makanan dan Minuman Panas
Semua yang telah mengenyam bangku sekolah pasti memahami, manusia
bernapas menghirup oksigen atau O2, dan menghembuskan karbondioksida
atau CO2. Ketika kita meniup makanan, tentunya yang kita keluarkan
adalah gas CO2. Sementara itu makanan panas tadi masih mengeluarkan uap
air (H2O). Menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan
karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang
bersifat asam.
H2O + CO2 => H2CO3
Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna
untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer
(larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa
H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki
pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
CO2 + H20 HCO3- + H+
CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung
terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya
kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah
satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis
atau alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung
asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah.
Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak
mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu
karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari
makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat
keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana
darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam
darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Hadits larangan meniup makanan panas
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan
lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam
darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut
dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua
mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus
menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat.
Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan
yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami
kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun,
menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
Dampak meniup makanan panas sebelum makan ternyata mengerikan juga ya,
jadi lebih baik tunggu makanan sampai dingin ketika ingin memakannya.
Dan Alhamdulillah bagi kita yang masih selamat meskipun sering meniup
makanan panas sebelum makan. Mari kita ikuti Sunah Rasul SAW agar
selamat dunia akhirat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..