“Sambunglah orang yang memutuskanmu,
berilah makan orang yang bakhil terhadapmu, dan berilah maaf orang yang
berbuat zhalim terhadapmu.” (Al Hadits)
Da’i yang dapat mengalahkan nafsunya dan
yang ingin mempersatukan barisan kaum Muslimin demi kebangkitan Islam
adalah da’i yang mau menerapkan tarbiyah dan Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam Hal ini karena tidaklah mudah bagi orang yang sudah
berbangga dengan dosa yang ia lakukan untuk mengalah dan datang kepada
orang yang telah menyakitinya lalu menjabat tangan serta memaafkannya.
Seorang Muslim yang memiliki orientasi adalah yang memahami firman Allah, .”..bersikap lemah lembut ter-hadap kaum Muslimin.” (Al Maidah: 54)
Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menolong sesamanya, meski ia
harus mengorbankan harga dirinya di mata manusia, karena ia menyadari
bahwa harga diri yang hakiki terletak pada keteguhan aqidah dan kebaikan
akhlak.
Seorang da’i yang berlaku rendah hati
kepada sesama Muslim adalah da’i yang ingin mencari ridha Allah. Tatkala
melakukan hal itu, ia akan merasakan ketinggian ruhiahnya dan ia akan
merasa bahagia, karena ia telah dapat mengalahkan hawa nafsunya, dan
pada akhirnya ia dapat masuk ke dalam hati mad’unya. Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Jika karenamu Allah memberikan
hidayah kepada seseorang, maka hal itu lebih baik bagimu daripada unta
merah (harta yang paling mahal) sekalipun.”
Dalam catatan hariannya yang dimuat di harian Asy Syarqul Ausath, Ustadz
Umar At-Tilmisani menulis, “Pada masa-masa awal aktivitas saya di
Jamaah Ikhwanul Muslimin, saya diberi tugas untuk mendamaikan dua
keluarga besar yang sedang bertikai. Satu keluarga dari Jamaah Ikhwanul
Muslimin dan satunya lagi bukan. Setelah mendengar sebab-sebab
terjadinya pertikaian, jelas sekali bahwa keluarga dari Ikhwan-lah pihak
yang benar. Dengan petunjuk dari Ketua Umum Ikhwanul Muslimin itu, kami
ingin memberikan contoh nyata kepada masyarakat bagaimana Islam
menyelesaikan sebuah permasalahan. Saya meminta kepada keluarga dari
pihak Ikhwan agar mau mengalah dan mengunjungi keluarga lainnya.”
Allah berfirman,
“Akan tetapi, orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu ter masuk hal-halyang diutamakan.” (Asy Syura: 43)
Begitulah, jika seorang Muslim
betul-betul meyakini keagungan da’wah ini, maka ia akan memfungsikan
segala yang telah diberikan oleh Allah untukkebaikan. Allah Subhanahu wa
Ta’ala. berfirman,
“Kami akan memperlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka
sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar.
Apakah Rabb kalian tidak cukup (bagi kalian) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?” (Fushilat: 53)
Sesungguhnya ada banyak akhlak dan
kekuatan hati yang sudah hilang dari masyarakat kita karena digusur oleh
kebudayaan Barat. Oleh karenanya, tugas kita sekarang adalah menyibak
kembali perilaku-perilaku itu.
Kalau kita mau mencermati, kita akan tahu
bahwa perjalanan hidup Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam
dihabiskan dalam rangka menyibak kekuatan yang diberikan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Kita saksikan bagaimana Rasulullah
menghadapi keburukan dengan kebaikan, menghadapi segala cobaan dengan
ketenangan jiwa, serta menghadapi segala rintangan dan gangguan dengan
pemberian maaf dan doa,
“Ya Allah, berilahpetunjuk kepada kaumku ini, sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui.”
Kebanyakan orang-orang yang tidak peduli
kepada da’wah kita adalah orangorang yang tidak mengenal hakikat da’wah
ini. Oleh karena itu, dalam muktamar kelima, Imam Hasan Al Banna
mengatakan, “Ketidak-tahuan masyarakat akan menjadi penghalang jalan
kalian. Oleh karena itu, tugas kita yang paling mulia adalah menjadikan
masyarakat mengenal hakikat da’wah kita, karena kebersamaan mereka
dengan kita adalah lebih baik.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala. berfirman,
“SekiranyaAhliKitab beriman dan
bertaqwa, tentulah kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan
tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan.” (Al Maidah: 65)
sumber: http://www.hasanalbanna.com
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..