Oleh Lolli Adriani
Dakwah itu cinta. Benarkah? Sungguh indah kalimat ini terdengar di
telingaku. Cinta yang bagaimana? Apakah cinta seperti pecinta memuja
idaman hati mereka?
Kucoba resapi maknanya. Mengingat-ingat memori, sudah pernahkah aku
berdakwah selama ini? Wah, pastinya sudah, walaupun kadang dalam hal
yang sangat kecil.
Tunggu, tunggu, sepertinya benakku mengingat sesuatu.
Aku ingat ketika makan di kafe pada siang hari dengan para sahabatku.
Ketika azan zuhur terdengar dari mesjid di dekat situ, kebanyakan
mereka tidak mendengarkan. Dan aku pun dengan lembut
mengingatkan,”Sst..lagi azan tuh. Dengerin bentar yuk”
Juga, aku ingat ketika sahabatku mendapatkan masalah yang begitu
berat, hingga air matanya tak henti mengalir. Dan berulang kali juga aku
menepuk pundaknya, merengkuh bahunya dalam pelukan, sambil membisikkan
kalimat “Istigfar, istigfar ya..Insya Allah, sesudah kesulitan ada
kemudahan..”
Atau juga ketika aku duduk melingkar di sebuah halaqah, mendengarkan
murabbiku yang bersemangat merangkai kata, menyampaikan ayat-ayat Allah
dengan antusiasnya, hingga butiran keringatnya mengalir di pelipis.
Sahabat, pernahkah kau mengalaminya seperti yang kualami?
Ternyata benar, dakwah itu adalah cinta. Kecintaan kita akan islam,
sehingga kita akan selalu berusaha menyampaikan ajaran agama yang indah
ini.
Ternyata benar, dakwah itu adalah cinta,. Kecintaan akan
kebaikan-kebaikan, hingga kita akan selalu menebar benih-benih kebaikan
di muka bumi.
Dakwah itu cinta, dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Mari berdakwah, sahabat, walaupun cuma satu ayat.
Demi cinta kita akan Islam, demi menebarkan benih kebaikan di bumi Allah ini.
0 Komentar:
Posting Komentar
Kehormatan buat kami jika selesai baca Anda beri komentar atas Artikel ini....tapi, Mohon Maaf kawan Komentarnya yang sopan ya....he..he..he..